tulisanmu terakhir yang mengalir ... bagai memungut sajak aku kumpulkan satu-satu kata-kata itu. Kubaca dan ...
akh ! senyeri apapun dalam dadaku. Aku takkan berbagi. Ya, sejak dulu aku kan orang yang tak pernah dibutuhkan penjelasan. karena itulah sampai detik ini aku diam. Tapi aku yakin waktu punya jawaban.
Namun saat ini detik kan berhenti kemudian sunyi. Aku yang menjangkau cakrawala tidak lagi dengan tanda tanya. Tetapi sebagai keabadian jawab adalah tanyaku sendiri menuju segala batas ucapan selamat tinggal ...
Aku lihat bulan hanya bintik di ujung cakrawala tanda di mana doa-doa disampaikan dengan perut lapar sejak fajar tumbuh hingga senja tiba menenggelamkan matahari ke balik malam ...
malam yang melantunkan lagu ... selamat jalan ...
3/16/2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment