3/31/2004

bukan duduk diantara dua kursi

gak tau kenapa aku kok jadi males ngetik, bukan ngetik postingan tapi ngetik 10 lembar yang dikasihkan kemaren. Kayaknya gara-gara capek nih. Seharian tadi aku berada di DPD bikin tulisan "kontrak sosial caleg PKS dengan rakyat" seukuran 1 m x 2 m yang bakal ditanda tangani nanti siang ama caleg DPR, DPRD I, DPRD II pas kampanye di lapangan Gajayana. Sekarang aku lagi ngerasa low-bat banget. Kecapekan ngurusin persiapan kampanye nasional putaran terakhir se Malang Raya (Kota/Kab/Batu).

Ternyata kakiku udah nyangkut di empat bagian, dan memang inilah gaya rutinitas yang kusenangi. Bukan hanya terfokus pada satu bagian. kenapa ? mungkin gara-gara aku sering dihadapkan pada kondisi seperti itu. Aku sering diajarin untuk bisa bagi waktu oleh orang-orang disekitarku, dalam memanajemen waktu itu bukan hanya dipikirkan tapi dilaksanakan - begitulah kira-kira yang mereka bilang. Gimana bisa melaksanakan manajemen waktu ? agar bisa malaksanakannya jika udah diciptakan kondisi dimana kita berada dalam banyak bagian dan banyak pilihan.

Terlepas dari bener ato salah dengan pilihanku itu, yang jelas aku berusaha untuk menjalani yang terbaik. Namun kendala yang sering ku temukan itu adalah susah untuk fokus. Nah mungkin disini lah intinya, belajar untuk fokus pada permasalahan yang dihadapi. Seperti dianalogikan dengan waktu aku sekolah dulu, waktu berlangsungnya pelajaran gimana caranya bisa fokus dan gak melulu ingatannya pada istirahat. Waktu istirahat, nikmati kesempatan itu dan gimana juga caranya agar tak terpengaruh dengan belajar untuk ujian setelah jam istirahat. Di waktu ujian lagi berlangsung gimana juga harus bisa konsentrasi untuk menjawab pertanyaan dan gak terpengaruh oleh kapan mau pulang. Kalo udah waktunya pulang, ya pulang ... simpan semua buku dan peralatan dan bersiap-siap untuk kembali ke rumah.

Seperti itu juga dengan apa yang kujalani sekarang, tapi permasalahannya bukan selevel belajar, istirahat, ujian, dan pulang. Aku rasa lebih dari itu... bahkan untuk sekian minggu ke depan harus dirancang dari sekarang. So wajar saja buku hitam yang kutenteng setiap hari itu penuh dengan jadwal, ok (deal) dan coretan (cancel). Kalo gak sekarang kapan lagi ?
Karena disatu sisi aku mendapatkan sesuatu dari bagian ini. Sedangkan disi lain aku mendapatkan yang lain yang tak kuperoleh dari sisi ini. Semoga saja apa yang kujalani ini bisa memberi manfaat bagi siapa saja yang bukan hanya untuk diriku saja, amin.

Ya Allah, selalu lah Engkau beri petunjuk pada hambamu ini untuk memilih mana yang terbaik dan mana yang engkau ridhoi ... amin ya robbil alamin !

3/28/2004

barusan aku ...

Aku mengendarai truk gandengan dengan 2 kontainer tersambung ke belakang. Melewati jalan yang berliku dan sepi, disebelah kananku bukit sedangkan disebelah kiriku jurang yang dalamnya sama dengan tinggi bukit. Mengingat waktu yang mepet aku mempercepat laju truk itu agar gak telat sampai di tujuan, tak peduli jalan sempit dan licin karena cuaca waktu itu lagi hujan rintik-rintik. Aku yakin tidak akan terjadi apa-apa jika truk ini dikendarai dengan kecepatan yang tinggi di jalan yang tikungannya tajam karena baru 2 minggu terakhir truk tersebut di beli dari salah satu dealer di kota keberangkatanku tadi. Namun sapa yang bakal menyangka pada saat tikungan tajam 90 derajat kekiri itu salah satu kontainer yang mengekor terlepas dan masuk ke dalam jurang, Seketika aku merasakan sesuatu yang hilang kemudian aku perhatikan ke belakang. Melihat kenyataan seperti itu aku menjadi panik dan akibatnya ? truk yang aku bawa semakin tak terkendali gara-gara konsentrasiku beralih ke kontainer yang jatuh.

Secepat kilat aku mengembalikan keseimbangan truk itu namun akhirnya menubruk pinggir bukit. "bruakk" pandanganku menghitam dan terasa kepala dan tubuhku menghantam sesuatu yang keras. Entah berapa lama mataku tertutup, pas waktu aku membuka mata terlihatlah kaca depannya pecah dan body depannya juga ikutan peyot beradu dengan batu besar disebelah kiri ku. Jantungku berhenti berdetak sekian detik melihat kenyataan bahwasanya aku menubruk bukit dan hampir saja mati terjepit. "Alhamdulillah" Allah masih menolong jiwaku. Namun kagetku masih belum usai, jantungku masih berdetak kencang. Aku perhatikan diriku ternyata masih hidup dan benturan kepalaku dengan setir meninggalkan bekas berdarah yang terus mengucur. Aku gerakkan semua anggota tubuhku ternyata masih bisa dipindahkan. Tanpa pikir panjang lagi beranjak dari kursi kemudi dan keluar dari truk tersebut.

Aku lihat truk yang ku kendarai satu kontainer nya terlepas dan satu lagi masih berada di belakang dan kondisi nya tetap utuh. Tertatih-taih aku langkahkan kaki menuju ke bibir jurang, aku lihat kontainer tadi gak kelihatan tertelan oleh rimbunnya pepohonan. Untung saja gak masuk ke dalam jurang seperti kontainer yang jatuh barusan, kalo sapa yang bakal tau aku mengalami kecelakaan ini. Aku melihat kesekeliling tak ada tanda-tanda kehidupan manusia, yang kelihatan hanya hutan dan semak belukar. Tapi pemandangannya indah, bukit-bukit berbaris, jurang yang dalam namun rindang. Tapi dimana ini ? Aku belum bisa menyadari sepenuhnya saat ini aku berada dimana. Tiba-tiba aku merasa haus, dan aku melangkah lagi ke tempat kemudiku mudah-mudahan masih ada sisa-sia air di botol mineral. Kubongkar semuanya tak satupun kutemukan. duh, gimana nih ! aku baru ingat kalo tadi sebelum berangkat aku lupa membawa air minum. Tiba-tiba aku merasa kesal !

Tak ada jalan lain aku harus mencari air, tapi kemana ? tak ada kelihatan air yang mengalir di lereng bukit ini. Sepengetahuanku air tersebut hanya ada di dasar jurang atau di atas bukit ini tempat aku mulai berangkat tadi. Pilih kemana ? Akhirnya aku memilih untuk kembali dengan mendaki lereng bukit itu. kenapa ? Karena hari semakin gelap, kalo aku menuruni jurang tentunya akan sampai tengah malam dan bakal gelap sekali, jika aku telusuri jalan tadi tentunya akan bertambah jauh dan binatang buas berkeliaran dimana-mana. Sejenak sayup-sayup terdengar suara azan memanggil, namun aku gak tau itu berasal dari arah mana. aku tayamum terlebih dan menunaikan ibadah magrib. Entah berapa panjang do'a yang ku panjatkan untuk keselamatan ku kali ini, ya Allah aku tau ini cobaan darimu tapi ridhoi lah pilihanku aku untuk kembali ke atas tunjukkan padaku dan berikan lah aku kekuatan untuk mendaki ciptaan mu ini ya Allah.

Sendal yang ku pake aku copot dan perlahan tanganku mulai meraih pegangan tangan pertama mendaki bukit terjal tersebut. Awal pendakian tak terasa sulit karena banyak batu pegangan dan pijakan untuk kakiku agar tubuh ini terus merayap keatas. Namun sepertiga dari ketinggian bukit tersebut perlahan terasa angin menerpa tubuhku. Seketika aku melihat kebelakang... lampu-lampu di kejauhan terliaht kedap kedip, menyala dan redup. oh indahnya.
Gelap, susah sekali mataku untuk menangkap dimana keberadaan bongkahan batu yang bisa ku pegang dan ku pijak. Aku hanya bisa meraba-raba dimana pijakan yang tepat untuk keberikutnya.

Alhamdulillah, Akhirnya dengan sisa-sisa tenaga yang ada aku mencapai puncak bukit tersebut. Di depan mataku kelihatan aspal dan beberapa lampu yang menerangi jalan dan beberapa rumah yang berada 200 meter di depanku. Kakiku menginjak tanah puncak bukit itu dan tepatnya aku sudah kembali di daerah awal keberangkatanku tadi. Seketika aku bersujud beralaskan aspal, terima kasih ya Allah engkau perkenankan do'aku. Kemudian aku kembali bangkit dan perlahan berjalan menuju perkampungan. Kuseret langkahku, ada sebuah semangat yang besar mendorongku untuk terus melangkah.

Dari kejauahan aku melihat sesosok bayangan putih dari kejauhan, berdiri di depan pagar rumah seperti menunggu kedatangan. Siapa ? penglihatanku kabur kucoba mempertajam tetapi sama saja. Langkahku terus ku seret menuju kesana, sedikit terhuyung namun dalam jarak sekian puluh meter aku baru bisa melihat jelas siapa sosok putih yang berdiri di depanku. Oh, masya Allah itu kan dirimu ? benarkah aku terus mempertajam mataku dan ternyata tidak salah lagi. Aku melihat sosok kamu berdiri dengan wajah harap-harap cemas, kemudian senyummu menghapus semua kecemasan yang menyelimuti wajahmu. Kau hapus air mata yang membasahi pipimu dengan ujung jilbab besarmu, dan ujung jilbabmu terlihat lembab. Menandakan bahwasanya kamu sudah beberapa kali mengusapkan ke pipimu, apakah kamu memiliki firasat kalo aku kembali seperti ini ?

Langkahku berhenti, dan kau ... berlari menuju aku dengan tersenyum bahagia sambil mengurai air mata. Aku pun membalas senyummu dan tanpa diperintah tanganku lansung mengembang menerima kedatanganmu menyambutku. Kau menubruk tubuhku pelan kemudian memelukku erat dan tangismu pun pecah ruah mengalirkan airnya di dadaku. Aku mendekap tubuhmu dengan erat sambil mencium lembut atas kepalamu yang tertutup oleh jilbab aku memejamkan mata, hilang semua penatku ... lepas semua lelahku ... terima kasih ya Allah ! tubuhku terasa lepas ... dan semuanya menjadi hitam ... kemudian aku lemas ... lututku menyentuh tanah kemudian aku ambruk dalam dekapanmu. Yang ku ingat terakhir kalinya hanya tanganmu yang berusaha menggoncangkan tubuhku, teriakan mu memanggil namaku, air matamu yang menetes di wajahku dan pelukan eratmu ... kemudian semuanya menjadi gelap, hitam dan kelam.

Aku terbangun, suara azan bersahutan memenuhi pendengaranku ... oh dimana aku ? disekelilingku terlihat komputer yang masih hidup, disebelahku ada beberapa temanku terlelap dengan begitu nyenyaknya. Ya Allah ya rob !, baru aku menyadari aku berada di atas karpet berbantalkan setumpuk buku. Oh apa yang terjadi ? Aku mengingat kembali apa yang telah terjadi. Ya Allah ampuni hambamu yang telah memeluk wanita yang bukan muhrimku... Aku salah ya Allah... Aku bangkit dan .. kemana luka-luka ku ? Ya Allah, aku... oh ! tidak ! aku memegang kepalaku, Kuingat-ingat kembali sambil terus jalan ke mushollah. Dan air wudhu membuyarkan kebingunganku tentang apa yang barusan terjadi. Ternyata aku barusan bermimpi ... pertanda apakah ini ?

3/27/2004

Persiapan Pemutihan Kota Malang

Kampanye PKS di kota Padang
Puluhan ribu simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memeriahkan kegiatan kampanye yang dipusatkan di Lapangan Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (27/3/2004). Menurut Panwaslu Sumbar, jumlah massa itu merupakan yang terbesar selama masa kampanye parpol di wilayah itu... selengkapnya


Subhanallah... kota Padang memutih ! akhi dan ukhti kampung halaman sudah membuktikan bisa memutihkan kota Padang, bagaimana dengan Malang ? nanti siang kita akan membuktikan mampukah Malang memutih seperti halnya Padang ? Walopun cuma kampanye regional, tapi setidaknya bisa melihat seberapa besar kekuatan yang kita miliki untuk menyambut tanggal 1 April nanti. sekali lagi pertanyaannya mampukah Malang memutih ? disaat pak Hidayat Nurwahid kampanye di lapangan Gajayana nanti ?.

Jam 10.05 aku bersama akhir Ridho udah berangkat ke lapangan Dau-Sengkaling, melihat persiapan untuk kampanye regional besok. Perlu sebuah studi banding bagi TPK Malang yang notabenenya nanti bakal menjadi panitia inti kampanye nasional di Lapangan Gajayanan. Aplagi bagi tim kreatif yang akan menyiapkan acara nantinya. Tentunya ini bisa jadi bahan perbandingan dan pedoman. Perjalanan dari DPD menuju lapangan itu cukup jauh juga, melewati kampus UMM kira-kira setengah jam berlalu kita sudah berada di lapangan tersebut. Baru memasuki lapangan terlihat panggung yang sudah berdiri tetapi belum sepenuhnya dihiasi, hanya beberapa orang yang berada di pentas. Dan aku melihat sosok Yopi disana langsung saja samperin.

Kemudian gak beberapa saat setelah itu aku pun terlibat dalam persiapan acara kampanye besok. Ops ternyata itu acara baru disiapin jam 11 an gini ? padahal banyak sekali yang mau di rancang. Lagi-lagi layaknya sang superman dan mission imposible, acara harus bagus sedangkan persiapan waktunya sangat minim.
Di konsep acara yang baru saja di perbincangkan itu banyak ragam yang akan ditampilkan, diantaranya :
1. Orasi
2. Teater (mengalami perdebatan sengit sampai 1 jam)
3. Pentas Nasyid
4. Tajidor
5. Hardah
6. Debat publik caleg PKS
7. Kontrak Sosial
Persiapan untuk itu semua baru sekitar 40 persenan, lebihnya ? berharap malam ini selesai. Belum kita mempersiapkan panggung yang belum dihias, Baliho yang belum terpasang, Bendera yang belum berkibar di pinggir jalan. Dan yang terpenting lagi susunan Acara ! ya, ini urusan paling vital !

bagaimana susunan acara nanti ? itulah yang kami pikirkan terlebih dahulu, akhi Indra, Todi, Doni dan aku berangkat ke DPC Dau agar lebih sedikit tenang dan terang. Soalnya di panggung tadi minim penerangan. Jam 12 lebih sedikit kalo gak salah kita menyusun kembali acara yang bakal ditampilkan nanti. Todi pemimpin syuro dan aku kembali dibagian notulen. Seperti biasa, ada gak ada notulen tetep aja nyatet hehehe. Kita tuh bingung menempatkan porsi antara pentas seni yang terbagi sekian macem dengan orasi. Akhirnya dibatasi waktu 10 menitan gitu. Dan kita juga di amanahkan untuk menskenario Pak Nur Mahmudi Ismail tampil ke atas pentas memberikan orasi menghilangkan kesan bahwasanya pak mahmudi seorang jurkam, karena menurut panwaslu beliau tidak boleh kampanye disebabkan tidak ada di dalam daftar Jurkam.
Akhirnya jam 01.05 barusan alhamdulillah semua acara sudah kita rancang diatas kertas, semoga besok tidak jauh melenceng dari apa yang kita skenario di pagi ini.

Iseng akhi Indra menunjukkan baju koko PKS, bagus banget dan baru saja aku ngeliat jadi kepengen gitu. Harganya 45 ribu. Lumayan juga, tapi aku langsung ingat tadi siang baru menerima honor ngajar web design di puskom. So ? hehe punya baju koko baru dong ! PKS lagi :D

3/26/2004

CD lagi... CD lagi...

"Menjadi lelaki itu pasti, men-jomblo itu pilihan !" dan benar aku sudah memilih itu, ya itulah pilihanku. Bukan berdasarkan karena gak laku *mungkin saja sih* tapi alasan utamaku adalah "menjaga". Apalagi yang patut dijaga ? oh...banyak ... banyak sekali yang mesti aku jaga. Salah satunya menjaga hati, ya seperti yang dibilang ama aa' Gym "jagalah hati". Ternyata susah banget buat nge jaga hati yang notabenenya cuma sebesar kepalan tangan.
Selain itu aku juga mau menjaga semua yang pernah tumbuh dalam hatiku, begitu lama dan sampai sekarang pun masih ada bahkan udah semakin besar dan kokoh. Suatu saat nanti Insya Allah apa yang tumbuh itu berbunga dan berbuah, semoga. amin

Semalam aku ke DPD, rencananya mau memperbaiki komputer akhi neo gara-gara tampilan dos awalnya rada error gitu. Kenapa kok bisa ? begini ceritanya sodara-sodaraku....
Ini ceritanya masih ada sangkut pautnya sama copy vcd, waktu itu akh Redi kan ngasih tau kalo CD RW nya bisa dipake, nah aku langsung pasang di komputernya Neo. Kesetrum beberapa kali kayak di gigit gitu akhirnya CD RW itu kepasang juga, lengkap sudah... dinyalain lagi eh kok gambar nya gak muncul ? udah 1 setengah jam ngutak ngatik kabel yang dari cpu ke monitor gak berubah juga. Gak tau nya itu VGA bukan onboard tapi external... tau nya setelah nelponin neo yang berapa kali tuh gak diangkat-angkat. Komputer udah nyala, sekarang instal semuanya yang dibutuhin buat copy CD. Nero ama power DVD buat ngetest nanti. Selesai nginstal gak tau nya aku ngeliat di desktop tuh kok ada My love.doc ... hohoho ini mah namanya pirus ! wah hajar blehhh. tanpa ba bi bu lagi del langsung pasang anti virus AVG. Ops waktu di restart ternyata semuanya gak jalan alias hange ! gara-gara systray.exe kena pirus juga. Ya wanda dah....

Gara-gara hange gitu gak bisa mengeksekusi program apa aja, apalagi uninstal anti virusnya. terpaksa deh pake startup disk trus ilangin folder anti virusnya, bar bisa masuk lagi kek windowsnya tapi kendalanya ya itu tadi. AVG kan scan boot gitu pas reboot dia scan semua boot nah pas gitu gara-gara folder nya aku buang tentunya itu file jadi missing. so ? jadi jelek kan rebootnya. nah rencananya kita mau format ulang lagi.

Sampai nya aku di DPD pas lagi konsilidasi kepanduan, Ketua DPRa, untuk keamanan kampanye regional nanti. aku sih gak ngikutin terlalu banyak soalnya langsung ke lantai 2. Disana ketemu sama neo dan langsung liat komp...loh kok tiba-tiba udah jadi mulus gitu ? AVG nya dah kepasang lagi dan udah bisa jalanin komp seperti biasa gak ada hang-hang an. Nah ini siapa yang memperbaiki ? aku tanya ma neo dia juga gak tau. Wah Alhamdulillah deh, moga-moga yang ngerjain yang bantuin amalnya dikasih balasan yang lebih ama Allah SWT.
Trus giliran mau copy cd yang masih sisa, eh gak tau nya CD RW nya udah balik ke tempatnya redi. Ya sudahlah berarti aku kudu ngopi nyuri-nyuri lagi neh ?! bukan nyuri2 ding nunggu waktu yang tepat hahaha.

3/25/2004

Untukmu Syeikh Ahmad Yassin ..

tangisku untuk mu, Syeikh Ahmad Yassin ...
do'aku untukmu, Syeikh Ahmad Yassin ...
semoga arwahmu berada bersama para syuhada yang sudah lama dalam naungan cinta Robbi Illahi

Terkutuklah kau hai zionis Israel ... ! lihat saja ... darah dibayar darah, nyawa dibayar nyawa !!!

Untaian Kalimat

"Seandainya ini adalah memang ditakdirkan untuk sebagai awal dari kekhalifan Islamiyah, semoga kita juga di limpahi pahala syurga seperti layaknya syuhada dan tercatat di barisan terdepan dalam sejarah peradaban Islam di kota Malang ini".
syuro kali itu di akhiri dengan membacakan do'a punutup majelis.
Aku terpaku, dalam. Lama aku bisa bangkitkan tundukan kepalaku setelah mendengar untaian kalimat yang baru saja aku dengar.

Ya Allah, aku belum layak sama sekali untuk disejajarkan dengan para syuhada itu sejengkalpun belum ya Allah. Kenapa aku sudah harus mendengar kalimat itu ya Allah ? Belum tergores dalam hatiku untuk tercatat dalam sejarah peradaban karena memang itu takkan pernah aku goreskan, kenapa hari ini Engkau goreskan dengan kalimat seperti itu ? Apapun itu namanya, aku hanya ingin Engkau yang tau. Tapi kenapa begitu susahnya untuk hal seperti itu ya Allah ? masih saja aku sering bersumbar kisah apa yang aku lalui, masih saja aku berbagi cerita yang gak jarang aku berharap sesuatu dari mereka bukan dari Mu. Aku tau, itu untuk apa ? gak ada gunaanya, tapi kenapa selalu saja hal itu terjadi ?. Apakah aku jauh dariMu kah ? walopun aku berusaha mendekat tapi mendekat bukan karena Engkau sama saja tho dengan jauh dari Mu ?

Entah kapan aku bisa menerima untaian kalimat itu, yang jelas bukan kemaren, sekarang mungkin masa datangpun aku masih meragukan kalimat itu benar-benar untukku. Kenapa ? karena Ikhlas itu sangatlah mahal dan beharga ! namun bisa diraih tanpa harta, karena Dia melebihi segala-galanya.

Vi Si Di Pe Ka Es

Untuk copy 250 keping vcd aja butuh 2 minggu ?! ya, begitulah kira-kira. Kekurangan dan keterbatasan fasilitas inilah yang membuat kita menjadi susah menjalani program bagi-bagi vcd ini. Tapi bagaimana pun juga program itu harus jalan, kenapa ? karena dilihat dari efisiensinya lebih mengena dengan pembagian vcd dari pada pembagian kaos. Semua partai sudah bagi-bagi kaos, tapi gak pernah ada yang bagi-bagi profil partai tersebut, sehingga masyarakat bisa tau gimana sebenarnya track record dari partai itu. Dan yang hanya melakukan itu cuma ada di Partai Keadilan Sejahtera.

Berpijak dari budaya masyarakat kita yang sebagian besar suka nonton televisi, maka tercetuslah ide dari kami (TPK) untuk pembagian vcd ke rumah-rumah. Sasaran kita memang kalangan ekonomi yang bercukupan setidaknya mereka mempunyai vcd player tentunya. Dengan adanya vcd profil PKS bisa mengenalkan ke masyarakat luas apa dan bagaimana dengan PKS itu. Insya Allah dengan sudah kenal dengan PKS dari pengelaman yang banyak terjadi setelah kenal PKS kebanyakan langsung jatuh cinta, kenapa ? kita juga susah menjawabnya lebih baik silahkan kenalan deh sama PKS nanti bisa merasakan bagaimana cinta itu tumbuh perlahan.

Pengopian vcd itu sepenuhnya ditugaskan padaku, nah yang bikin bingung kondisi sekarang tidak memungkinkan aku sendiri yang ngopi semua itu kenapa ? karena, ya itu dia... komputer gak ada. Sejak dipecat aku kehilangan jari yang suka menekan, kehilangan mata yang suka melihat monitor. Tapi vcd ini kudu jalan, gimana caranya ? akhirnya dengan segala upaya mencari kader yang punya CD RW. Alhamdulillah kita dapat 4 orang, sekarang ... how ? 50 keping untuk hari pertama kita minta tolong dulu sama akhi Afit, syukron ... sampe-sampe dia gak tidur semaleman gara-gara copy cd. semoga Allah membalas jasa antum untuk perjuangan kita ini.

Seiring diterimanya aku dalam proyek TPIJFT (Tim Pelaksana Infra Struktur Jaringan Fakultas Teknik) akhirnya aku bisa berkomputer ria lagi. Mulai dari sana banyak cabang pikiran, pekerjaan. Diantaranya Ngurusin Kampanye, Pekerjaan, Urusan hidup, Kuliah, PKN dan Skripsi. Sempat juga sih aku jadi pusing mikirin mana yang mesti didahulukan. Akhirnya ya dijalani semuanya, karena kalo dijalani satu-satu bakal molornya terlalu jauh atau malah gagal salah satunya. Resikonya ? jelas jadi sibuk banget.
Ok kita kembali ke masalah vcd lagi, di kantor yang baru ini ada cd RW dan disanalah aku membikin master untuk dibagikan kepada kader yang punya cd rw. Dan beberapa juga aku kopi disana namun gak mungkin banyak, palingan 5 sehari karena aku tahu ini sama saja dengan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan partai.

Sejauh ini perkembangan vcd udah 90% akhi heri, akhi fendi dan di DPD sendiripun sudah punya cd rw. Alhamdulillah walopun akhi redi telat memberi tahu yang membuat aku sering mikir kok baru sekarang ngasih tau nya, kalo dari dulu kan aku gak kayak orang maling bikin master vcd nya. Tapi gak papa lah, urusan vcd hampir selesai ... n show must go on !
Buat semua pihak yang udah terkait membantu aku dengan masalah vcd ini aku ucapin syukron katsyiron jazakumullah. Semoga Allah memberikan balasan yang lebih dari apa yang antum berikan, aminn ya robbal alamin.

3/20/2004

Wacana Usang

Kupacu onthel ini menuju tempat dimana perjuangan itu bertitik tolak. Terasa sekali kaki ku seakan tak kuat lagi untuk mengayuh, apalagi jika ada tanjakan. Semalam tadi aku disibukkan mencetak cover vcd yang bakal dibagi-bagikan nanti. Entah berapa jumlahnya yang sudah ku cetak, total semuanya 250 keping dan itu belum selesai semuanya. Seperti biasanya atribut lengkap aku pasangkan mulai dari rompi, topi lapangan, dan pin pun gak ketinggalan.

Aku harus memutar karena melintasi daerah kampus dengan atribut seperti itu tidak boleh. Sesuai edaran dari rektor bahwanya ada penolakan terhadap kampanye dalam kampus. Aku sendiri jadi bingung, kenapa mesti dinetralisir ? padahal ini kan sebagai ajang pendidikan berpolitik. Disaat Universitas lain berlomba-lomba mengadakan kampanye dialogis yang dikemas dengan intelektual, eh gak tau nya kampus ku sendiri masih make wacana lama. Ah, aku yakin ada kepentingan segolongan orang dibalik kebijakan ini.

aduh kok tiba2 ngantuk gini yah ?

3/19/2004

Sendal

Gelandangan ! emang ... tapi setidaknya aku masih bisa berpakaian, make sendal butut satu-satunya yang gak tau udah berapa kali putus trus di lem lagi, udah sekitar 5 buah lem alteco yang habis gara-gara ngelemin sendalku yang suka putus ini. Udah 6 bulan ini sendal aku beli di Surabaya, waktu itu pas lagi ke tempatnya pak Willy.

"Ini berapa pak ?" aku mengajukan sepasang sendal berwarna ungu, gak tau kenapa kok bisa aku memilih sendal berwarna ungu. Entah karena modelnya yang japitan, yang jelas bukan japitan biasa. Sendal japit lapangan/gunung yang depannya cuma melingkari jempol dan gak pake sambungan ke bagian tali yang di punggung kaki.
"dua puluh lima ribu mas" bapak yang masih sehat dan bugar itu sesekali mengibas debu di barang dagangannya.
"bisa kurang gak pak ? pas nta deh" aku merogoh kantongku dan merasakan ada beberapa lembaran yang kurasakan... aku yakin itu ribuan semua.
"Adek nawarnya berapa" bapak itu membetulkan letak kopiahnya.
"lima belas ya pak ?" seperti biasa yang dilakukan oleh ibuku kalo nawar barang dagangan, logika ibuku modalnya itu separo dari yang ditawarkan. Jadi aku bagi dua trus tambah untungnya dua ribu lima ratus.
"Wah gak bisa dek, dua puluh gimana ?" bapak itu duduk dan memperhatikanku dengan seksama.
"lima belas aja ya pak ?" sejenak aku melihat sekeliling, ini trik berikut yang kudapat dari ibu.
"mmm... tujuh belas setengah deh" bapak itu mengambil sepasang japitan dengan model dan warna yang sama. Aku sejenak berpikir. untung dua ribu lima ratus rupiah bisa buat apa di kota besar ini ?, ongkos becak aja udah 3-4 ribu. Ah gak papa lah semoga untung lima ribu itu bisa dibeliin makan siang buatnya atau beliin jajan anaknya yang dari tadi duduk disamping merengek-rengek minta di beliin es krim. Udah jam 11 barang dagangannya masih banyak dan kaki lima nya tampak sepi.

Aku berikan lembaran ribuan delapan lembar ditambah satu nya sepuluh ribu. "ini pak, kembaliannya kasihkan sama anak bapak aja buat beli es krim" aku menerima bungkusan kresek yang diberikannya. Sebuah senyum terpampang jelas, ah... senyum itu membuatku semakin tak berkutik. Maaf pak, sayang sekali aku belum punya banyak uang. di kantong ku cuma bersisa buat ongkos balik aja.
"Semoga barang dagangannya laku ya pak, Assalamualaikum" aku menjabat tangan bapak itu.
"Makasih dek ati-ati ya, wualaikumussalam" dia tersenyum begitu lepas dan aku berlalu pergi...

3/17/2004

upload dong deh !

bisa upload gak nih ? setidaknya posting ...

dibawah tuh gak bisa upload banyak ternyata, so postingan jadi susah nih. Gak bisa tiap hari, tapi gak papa lah mungkin nanti sekali posting banyak aja sekalian hehe. ;D

3/14/2004

Kampanye Partai Keadilan Sejahtera

Apa yang terjadi dilapangan kadang memang jauh dari apa yang udah di rancang diatas kertas. Namun setidaknya poin gedenya bisa terwujud, alhamdulillah. Beberapa hari sebelumnya kita syuro marathon membahas persiapan kampanye hari ini (maksudnya tanggal 14 maret). Mulai dari hal yang tetek bengek sampe ke masalah yang ruwet kita bahas habis sampai mendetail walopun terkadang jadi ngalur ngidur dan akhirnya gak sebegitu tuntas. Konsep yang udah matang (mungkin terkesan dimatangkan) itu kita oper ke DPC dan DPRa begitu juga ke PAS (Pemuda Adil Sejahtera -red) dan ke Kepanduan.

Gak ada yang namanya waktu untuk istirahat tenang dan nyenyak sebelum aksi tadi selesai, bahkan selesai pun masih ada evaluasi. Mungkin bukan aku saja, akhi-akhi lain yang juga seperjuangan mengalami nasib yang sama. Baru saja mau memejamkan mata, tersontak kaget mendengar kotak kecil menjerit. Kemudian harus bangun waktu itu juga mempersiapkan segala hal yang diperlukan. Perhitungan waktu bukan hari tapi adalah detik, setiap detik yang berjalan kita menghitung berapa besar proses yang sudah berjalan.

Kita yang namanya TPK ini cuma beranggotakan 10 orang dan dalam pelaksanaan tadi itu dibagi 2 orang per DPC. Tugas nya ? lah namanya TPK Tim Persiapan Kampanye tentunya kampanye ini tugas sebenarnya, disamping persiapan konsep. Tadi aku kebagian di DPC Kecamatan Sukun. Semalam baru bisa menggelar tubuh di empat kursi berjejer sesudah subuh dan jam tujuh pun dikasih tau kalo berangkat jam 8 tepat. Namun lagi-lagi aku telat, sampai di DPD. Sarapan dulu, karena aku yakin nantinya pasti bakal telat untuk makan siang.

Kita (berdua - aku dan akhi indra) berangkat ke titik pemberangkatan pertama naik angkot. Berdo'a dan berharap semoga konvoi belum berangkat. Sesampainya disana, alhamdulillah masih dalam persiapan keberangkatan. Terdengar gaung sound system menggema membacakan tausyiah konvoi. Kita sempat kaget juga, ternyata peserta konvoi ini banyak banget, alhamdulillah. Bayangkan satu kecamatan Sukun aja 40 kendaraan pickup yang isinya rata-rata 7-10 orang, 1 truk, 7 mobil pribadi, puluhan kendaraan. Belum lagi kecamatan lain yang diberangkatkan juga serentak, tapi tidak diperbolehkan bergabung antara lintas DPC atau kecamatan. Karena kali ini adalah kampanye lokal. kalo seandainya kita bergabung maka kita melanggar ketentuan kampanye yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Baru saja kaki kanan turun dari angkot sudah terdengar suara-suara yang sibuk melakukan koordinasi. Dan kita langsung saja turun tangan ikut membantu. Segepok kertas seukuran brosur yang isinya tata tertib konvoi dan tausyiah konvoi langsung dibagikan kepeserta kampanye kali ini. belum semuanya kebagian kendaraan utama ( truk berisi sound system dan caleg) sudah memulai perjalanan. Sedangkan orang-orang yang berada di pickup yang kepanasan dan kehausan melihat kita adalah bagian dari panitia langsung berteriak "mas... aqua mas, panas, gerah !". Masya allah... iya air mineralnya mana ? aku langsung kembali ke DPC mencari pak syamsul konfirmasi bagaimana dengan air mineral yang mo dibagikan.
Ini permasalahannya, gimana cara membagi air tersebut. Sedangkan kendaraan sudah mulai bergerak, tiba-tiba mataku melihat sebuah dideretan kendaraan yang melaju pelan itu kosong. Muncul seketika ide dan langsung saja aku lontarkan "Akh, gimana kalo airnya di naikin ke atas mobil aja dulu... ntar dijalan kita bagikan pake sepeda motor kesetiap pickup ?". Tanpa pikir panjang lagi yang disana semuanya pada setuju dan mulai rame-rame menggotong kardus air mineral itu ke atas pickup. Ternyata masih kurang, dan aku dan Indra secepatnya membeli sisa air yang masih dibutuhkan. Namun sepeda nya mana ? cari sana sini dulu, akhirnya dapet kita berangkat. Alhamdulillah satu masalah udah teratasi.

Akhwat yang sebelumnya masih bingung keputusan boleh ikut atau tidak ternyata diputuskan boleh ikut, ternyata mereka telah mempersiapkan apa yang sudah kita konsep yaitu nya pembagian bunga kepada masyarakat yang bakal dilalui nanti. ada sekitar 3 pickup yang isinya kahwat semua. Kasian mereka ikut duduk dilantai pickup seperti layaknya ikwan/laki-laki. padahal kita sudah merekomendasikan sebelumnya ke setiap DPC kalo akhwat diikutkan pake kendaraan pribadi atau angkot. Tapi kenyataan yang kita hadapi di Sukun ini ternyata disamakan. Ya mo gimana lagi ? tapi dengan itu juga memudahkan mereka membagikan bunga pada masyarakat nantinya. Makasih ya ukhti... tetap semangat ya !

Seperempat dari rute perjalanan alhamdulillah lancar-lancar saja, permasalahan berikutnya ... ini yang susah untuk mengontrolnya. Karena yang ikut sebagian besar adalah masyarakat kebanyakan bukan kader dari PKS. Pas waktu kita berhenti disana dibagikan air mineral tadi karena gak sempat bagiin satu persatu lewat sepeda motor. Aku dan Indra sibuk juga mengatur jalan membantu kepanduan. Satu persatu sampah mulai kelihatan dimana-mana. Nah ?! ini ... ini yang bikin motto "bersih dan peduli" nya jadi isapan jempol belaka. Tanpa babibu lagi aku dan Indra langsung ngambil kardus bekas air mineral tadi dan mulai lah membungkuk-bungkuk memungut satu persatu sampah yang dibuang begitu saja. Begitu juga semua kader yang hanya tak seberapa itu juga ikutan memungut sampah disana. Aku pikir inilah saatnya kita memberikan sebuah contoh bersih dan peduli itu pada masyarakat setidaknya yang ikut kampanye hari ini yang notabenenya mereka baru mengenal PKS mungkin dalam hitungan beberapa bulan, minggu ataupun hari saja. Tak apalah jika tadi mereka ada yang buang sampah trus pas waktu kita berada disana menunjuk sampah tersebut sambil bilang "Mas, tuh sampahnya". "Oh makasih mas" aku tersenyum *ini dari kemaren senyum mulu ada apa sih ?*

Alhamdulillah akhirnya tempat kita berhenti kembali seperti semula bahkan lebih bersih insya Allah. Dan kita baru berangkat pas semuanya sudah jauh beberapa kilo didepan. Tiba-tiba aku baru ingat bahwasanya aku belum minum sama sekali gara-gara sibuk mungutin sampah bekas minum dan makanan peserta kampanye tadi. Terasa haus dan lapar juga, sejenak aku dan Indra berhenti di warung dekat jalan yang dilewati. Aku beli dua gelas mineral dan sambil istirahat menghitung jumlah psemua kendaraan yang ikut. ternyata panjang juga, ada sekitar 1 kilometeran gitu. Pas lagi asyiknya ngitung... tiba-tiba ada suara dari sebuah pickup "Gitu yaa... ! minum sendiri-sendiri ... ", aku kaget ... dan tertawa, tertawanya gimana mo bagiin ini mineral sama dia. wong akunya berhenti dia nya lagi melaju kencang. Mo dibeliin ? nah itu dia, ini juga merogoh kantong lama nyari tempat duit adanya dimana. sempat cemas juga sih tadi gak bawa duit sama sekali, bener ... awalnya gak sadar kalo aku tuh gak punya duit cuma adanya buat ongkos aja. berkat rahmat ALlah juga, terasa aja di bagian saku belakang ada yang nyelip.. oh ternyata duit seribu. Alhamdulillah. Kita juga sih yang salah sebenarnya gimana gitu waktu kita minum didepan orang kehausan lewat yang walopun mereka tadi sudah dibagikan satu persatu air mineral bahkan juga dapat makanan lagi.

Setengah rute perjalanan ... kita diguyur hujan, awalnya gerimis tapi lama kelamaan hujan deras. Wah.. syukur banget, ini pertanda rahmat untuk kampanye kali ini. kenapa ? karena jarang-jarang bisa hujan-hujanan gini. Dulu sih waktu kecil sering main hujan tapi.. sekarang ? kapan ... bisa nya cuma dikala seperti ini. Mungkin aku salah satu orang yang paling semangat kampanye kali ini. Soalnya pas di belokan gitu kita kan turun dari sepeda motor bantu ngatur kepanduan biar jalannya mobil2 itu pada lancar. Nah sambil ngatur gitu aku pegang benderanya PKS trus dikibarin sambil loncat-loncat dan nyanyi bareng ama indra. Ternyata gara-gara itu pickup yang rame penumpangnya jadi ikutan nyanyiin yel-yel nya PK Sejahtera. Wuih jadi rame...! Alhamdulillah ya Allah ...

Dipecat !

part I

beberapa hari yang lalu ...

"dang ! lo dipecat yah ?!" baru saja melangkahkan kaki di tangga pertama tiba-tiba sebuah suara itu meluncur ke ruang pendengaranku. Sekilas aku melihat, dan entah kenapa tiba-tiba aku tersenyum begitu saja. Senyum yang memang gak terpikirkan atau malah dibuat-buat, tapi kali ini benar-benar sebuah senyum yang datang dari dalam. Dan sampai saat aku menulis ini aku belum juga mengerti kenapa aku tersenyum saat itu.

"lah malah senyum, gimana ? enak yah di pecat ? haha... makanya ..." dia tidak melanjutkan, mungkin berharap aku sudah mengerti dengan kata makanya tersebut. Aku masih saja senyum *aku kenapa sih ? dalam keadaan ini masih belum juga bisa merubah raut wajah* Tapi sungguh aku belom mengerti dengan kata makanya itu. Aku melihat meja itu dilingkari oleh 4 orang yang menyambut hari dengan secangkir teh atau kopi dan obrolan dari barat sampe ke timur dari selatan ke utara membelah cakrawala waktu.

"Kenapa kok di pecat dang ? kaciaaann deh lu" dibarengi dengan tawa ke empat orang tadi, dan akupun ikutan tertawa bersama mereka sambil mengambil cangkir minuman diatas meja yang gak jelas sama sekali apa itu teh atau kopi, sama gelapnya. Setelah duduk dengan tenang aku meneguk, oh ternyata kopi "aahhh... alhamdulillah". satu persatu aku perhatikan yang jelas satu persatu dari mereka juga memperhatikan aku. Masih saja aku tersenyum, duh kenapa nih ?!
"Eh lu senyam senyum mulu dari tadi, senang ya di pecat ?!" hahaha ... kembali ketawa itu menggelegar, dan aku kali ini gak ikutan hanya ikutan senyum. duh senyum lagi. Sejenak sebelum membalas pembicaraan aku membersihkan mata kali aja masih ada di mata.

Hari ini aku sepertinya kembali, ya kembali. I'am a Free man now ! aku merasa bebeas dan lepas. tak ada lagi rantai yang mengalung di kaki, tak ada lagi jadwal yang mengikat, aku bebas terbang melayang di angkasa. Tapi apakah benar semua itu adalah rantai yang mengikatku selama ini ? Ah aku tak mau memikirkan semuanya itu, cukuplah semalam itu saja.
Dalam hitungan yang tak seberapa aku mulai terlibat dengan permicaraan hangat di pagi itu, sebagai teman dari 3 cangkir dan beberapa makanan kecil.
Sebuah nikmat dan karunia yang tak terkira kurasakan saat ini aku masih bisa berkumpul dengan mereka lagi. Entah beberapa bulan terakhir ini meja itu terasa jauh sekali dan sulit untuk aku kunjungi. Namun sekarang ? aku kembali mejadi bagian orang yang melingkari meja itu. Bercerita, bercanda, tertawa, bahkan menangis bersama. Ah betapa bahagianya...

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS : Al Baqarah 153)

3/11/2004

Besar dan Kecil

by : bang Iwan Fals

Kau seperti bus kota atau truk gandengan
Mentang-mentang paling besar klakson sembarangan
Aku seperti bemo atau sandal japit
Tubuhku kecil mungil biasa terjepit
Pada siapa ku mengadu
Pada siapa ku bertanya

Kau seperti buaya atau dinosaurus
Mentang-mentang menakutkan makan sembarangan
Aku seperti cicak atau kadal buntung
Tubuhku kecil mrengil sulit dapat untung
Pada siapa ku mengadu
Pada siapa ku bertanya

Mengapa besar selalu menang
Bebas berbuat sewenang-wenang
Mengapa kecil selalu tersingkir
Harus mengalah dan menyingkir

Apa bedanya besar dan kecil
Semua itu hanya sebutan
Ya.. walau di dalam kehidupan
Kenyataannya harus ada besar dan kecil

3/10/2004

genderang perang

Beneran dah ! kita dibikin pusing tujuh setengah keliling ama KPU pusat dan pihak kepolisian resort Malang. Konsep awal yang udah di tata rapi terpaksa diundur. Awalnya, tepatnya sebulan terakhir ini kita udah syuro marathon setiap hari merancang gimana kampanya PKS (Partai Keadilan Sejahtera -red) tampil simpatik dan tepatnya sesuai temanya kali ini Bersih dan Peduli. Banyak sudah kegiatan, pertimbangan serta keputusan yang kita hasilkan untuk persiapan kampanye kota Malang ini. Mulai dari jadwal, bentuk kegiatan dan hal lain pendukungnya... e gak taunya cuma gara-gara jadwal kampanye nasional untuk Malang ternyata baru dikasih tau minggu malam kemaren yang tepatnya tanggal 1 April besok ini, trus dari pihak kepolisian juga tidak memperbolehkan kampanye dalam bentuk konvoi. So itu artinya ? semua konsep dirombak total... iya di rombak total ! dan itu di kasih estimasi waktu cuma satu malam ! gila.

Kenapa kok gila ? lha iya orang konsentrasi besar-besaran kampanye nanti tuh kan di konvoi tersebut. Banyak kegiatan unik yang bakal kita tampilkan. Seperti kerja bakti, pembagian bunga, direct selling, aksi bersih kota dan banyak lagi ... gak mungkin dong aku tarok disini satu persatu. Ntar kader partai lain ngeliat pada nyontek lagi, sorry la yaw.
Tadi malam syuro paling lama dan paling melelahkan, mulai setengah sembilan selesai setengah dua. Alhamdulillah kondisiku udah mulai fit lagi, gak kayak kemaren udah mulai gak enak badan gitu. Syukur banget aku masih dikasih kesempatan untuk sehat walopun tenaga lumayan terforsir juga.

Kalo berbicara tentang konvoi yang kita lakukan sebenarnya ada perbedaan penafsiran dari pihak kepolisian. Mereka menganggap setiap konvoi itu adalah show of force dengan arak-arakkan kendaraan yang nantinya bisa membikin rusuh atau setidaknya membikin ketidaknyawaman warga kota. Tapi dalam konsep kita tuh beda, titik tolak kita bukan show of force tapi show of care, show of ablution. Tapi ya mereka mana tau ? walopun dikasih tau berulang-ulang tetep aja yang namanya konvoi itu sama aja. Ya disanalah salahnya strategi kita, gak memperhitungkan terlebih dahulu gimana respon dari kepolisian yang notabenenya pihak yang bakal ngasih ijin untuk kampanye. Orang bicara konvoi kita juga membicarakan konvoi walopun konteks nya berbeda. Lha orang denger konvoi kan udah penafsiran umum yang terlebih dahulu terlintas dipikiran mereka masing-masing.

Problem yang datangnya dari pihak KPU pusat, jadwal kampanye nasional di floorkan ke kita telat banget. Orang di KPU daerah udah nentuin jadwal kampanye lokal tanggal 14, 18 maret ama 1 april udah seminggu yang lewat. Si KPU pusat baru ngasih info kalo kampanye Nasional jatahnya kota Malang tanggal 1 April baru minggu malam kemaren. So jadi bentrok kan ama kampanye lokalnya kita, mana pak Dr. HM. Hidayat Nur Wahid bakal datang sekalian pas tanggal 1 April tersebut. Masih berhubungan dengan jadwal kedatangan pak Wahid ini, kita di uber juga bikin jadwal dia di Malang nanti. Ngejar lagi bikin jadwalnya mulai dari kedatangan sampai keberangkatan balik nantinya. Baru aja kelar nge fax jadwal tersebut ke DPP, masih ada juga yang kurang... apa coba ? anggaran biaya detail untuk acara kampanye Nasional tersebut. Begh ! ini kok datengnya beruntun banget ?! mana konsep kampanye pertama tanggal 14 ini kudu dirombak belom selesai tepatnya malah belum di godok yang anggaran ini datang lagi.

Akhirnya kita fokuskan dulu ama acara tanggal 14 nanti. Rencana aksi peduli (konvoi) besar-besaran se kota malang kita rombak lagi kemudian dirobahmenjadi aksi peduli disetiap DPC (Dewan Perwakilan Cabang -red). Setiap DPC dihubungi lagi satu persatu jam 1/2 12 malam. Untung mereka belum pada tepar, kalo dah tepar dan dah masuk ke dunia peraduan kita bisa apa ? manyun ?! Alhamdulillah banget hari ini ada pertemuan antar DPC bersama DPD di mesjid Usman Bin Affan ba'da zuhur nanti. Tapi kayaknya aku gak bisa ikutan deh, soalnya ini badan nge fit nya udah kurang banget. Nanti malam kita juga syuro lanjutan untuk membahas konsep tanggal 14 dan 18 nanti. Mudah-mudahan konsep yang semalaman kita utak atik bisa diterima dan direalisasikan oleh pihak DPC. Soalnya kemungkinan terburuknya nanti tuh, karena waktu yang sangat mepet pihak DPC cuma mampu mengadakan konvoi aja, nah itu kan gak beda ama partai lain. So dimana aksi pedulinya PKS dong ?

Dengan waktu yang ada dan sangat singkat ini kita harapkan mampu berikan yang terbaik, apapun itu namanya yang jelas aksi bersih dan peduli ini tetap jalan. Kampanye harus tetap jalan dan tidak melenceng dari koridor awal yang sudah ditetapkan. Seperti Ketua DPW bilang lewat sms yang intinya : "Selamat Datang di ladang jihad, hari ini tertanggal 11 Maret genderang perang sudah di tabuh perjuangan masih panjang. Ikhlas kan niat dan yakinlah Allah akan selalu bersama kita ... Allahu Akbar !". Ya Allah semoga engkau meridhoi semua yang kami perjuangkan ini. Engkau yang akan memudahkan jalan, Engkau yang akan memberikan petunjuk, dan Engkau pulalah yang akan memberikan kemenangan. Allahu Akbar...Allahu Akbar...Allahu Akbar !!!

- Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS: Al Baqarah - 244)
- Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (QS: Al Anfaal - 39 )
- Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. (QS: At Taubah - 14 )
- Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, RasulNya dan orang-orang yang beriman. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS: At Taubah - 16 )

3/09/2004

Karena... itu saja

"aku tak tau harus mulai dari mana, aku tak tau harus menulis apa. Ditanganku duka ... "

Tanganku lagi luka dan aku tak sanggup untuk menggoreskan kata-kata indah. Bukan berarti rasa itu mati, yang jelas kamu masih tetap saja dihati. Aku ingin sekali melihat kamu tertawa, dalam segala suka dalam segala duka. Karena hanya itu pengobat luka. Aku disini masih menunggu sepucuk kabar darimu, masih berharap sepatah kata darimu walopun aku tahu saat ini sudah berada di belantara batu.
Setiap orang punya hak untuk merindu, begitu juga aku. Walopun aku tahu mungkin itu tak jelas, seberapa pantas ? Aku yang hidup berlumur dosa, terkapar dan selalu merasakan gelegar. Seketika datang seketika hilang dan semuanya sangat sulit kuhadang.

Betapa sulitnya aku berbicara cinta, karena aku adalah orang-orang ternoda yang membuatku aku sulit untuk berkata-kata. Aku tak tau pasti, yang ada di gumpalan hatiku ini tumbuh karena Nya ? sehingga aku tak sanggup mengikrarkan bahwasanya apa yang kumiliki dan kusimpan tujuh tahun lamanya adalah sesuatu yang ikhlas karena Allah SWT. Berat, sangat berat ! sungguh aku tak mampu berucap, aku hanya mampu merasakan dari setiap malam aku panjatkan. ternyata belum ada yang lain, ya... mungkinkah tak kan ada yang lain ?

Di suatu masa nanti, aku ingin kamu tau semua. Semoga Allah mengizinkannya. Tapi bukan sekarang, karena perjalanan kita masih panjang. Begitu juga aku masih hidup di dunia yang penuh debu. Jika kita ditakdirkan bersama aku tak ingin kamu juga menghirup debu yang sama. Cukuplah aku saja, sayang. Maka aku mohon panjatkanlah untaian do'a agar aku selalu bisa tetap istiqomah dan berusaha.
Kenapa ? karena cukuplah cintaku hanya karena Allah SWT sehingga aku bisa melihat kamu bahagia, itu saja.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS : Ar Ruum - -21)
Aku masih disini

"still nothin ?!", "he egh" aku menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh diriku sendiri. "trus ?" kembali aku mengorek apa sebenarnya yang ku inginkan."masih belum jelas" belum jelas ? aku menjawab seadanya."ini bukan belum jelas, tapi syndrom of job. Kamu tuh belum siap !". aku terhenyak, "aku belum siap untuk semua ini ? benarkah ?" aku kembali mencari keyakinan dari apa yang dibilang barusan.
"ya, kamu belum siap menerima kondisi seperti ini. buktinya kamu masih saja berharap" aku tertegun, "berharap ? apalagi yang mesti kuharapkan ? it's nothin ! sekali lagi nothin !". Aku sedikit gundah karena ini adalah ego ku. "Nah dengan Nothin mu itu semuanya membuat kamu menjadi sydrom of job ! kamu sadar gak sih ?".

Pertarungan seperti itu belum juga selesai dari kemaren sampai hari ini. Entahlah, aku sendiri juga bingung. Mungkin itu juga salah satu penyebabnya aku terkapar berjam-jam di tempat tidur berdebu itu. Setiap aku berdiri, pusing dan berat yang kurasakan. Capek, pegel dan semuanya yang membuatku menjadi lemah.
Semestinya banyak yang harus kukerjakan, tetapi kenapa semuanya menjadi blank begini ? masih saja aku tak sanggup banyak berpikir, walopun semestinya aku harus memeras otak untuk mecari jalan gimana besok dan bagaimana esok. Aku tau perjalanan hidup itu masih jauh dan sangat jauh.

Apa yang bisa dilakukan oleh orang yang selalu tertindas dan merasakan ketersisihan ? mungkin hanya bisa berharap gak lebih. Namun bagiku lebih dari itu, ini saat nya untuk Hijrah. Ya ... Hijrah ! cuma bukan berarti aku langsung hijrah begitu saja. Hari masih muda, dan aku harus mempersiapkan semuanya. Jika sudah aku siapkan apa yang dianggap perlu nantinya baru aku bisa berangkat. Sudah saat nya aku memikirkan diriku sendiri, tapi apakah aku mungkin memikirkan diri ku sendiri sedangkan saat ini aku masih hidup dengan orang lain.

Banyak liku yang kubuat dari derap langkah sejak aku menjejakkan kaki di kota ini. Dan semua nya rata-rata berawal dari nol terbang tinggi kemudian kembali nol lagi. Tapi bukan berarti aku tak membawa apa-apa, walopun tak seberapa tapi aku masih punya. Cuma saat ini aku rasa semuanya belum cukup untuk aku ajukan ke dunia yang lebih kejam. Aku harus mencari jalan dan aku harus mampu bertahan.
Terlalu mulukkah aku ? mencari jalan dan berusaha mendapatkan keridhoan 4JJI ?

1. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), 2. dan siang apabila terang benderang, 3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan, 4. sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. 5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, 6. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), 7. maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. 8. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, 9. serta mendustakan pahala terbaik, 10. maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. 11. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. 12. Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, 13. dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia. 14. Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. 15. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, 16. yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman). 17. Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, 18. yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, 19. padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, 20. tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi. 21. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. (QS: AL LAIL 1-21)

3/08/2004

karena inilah kenyataannya

"hhh ..!" mataku menyala seketika dan melihat kenyataan aku masih hidup. Mendengar kicauan dan hiruk pikuk suara manusia, merasakan sentuhan kulit di tikar tempatku merebahkan tubuh"Alhamdulillaahil ladzii ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilayhin nusyuuru " ( Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami. Kepada-Nya-lah kami akan kembali - HR. Bukhari ). Inilah kenyataannya, aku masih hidup. Gak ada lagi nikmat yang lebih besar dari ini. Hanya dari sebuah kata yang dirangkai dari 5 huruf "Hidup", dan semuanya berjalan sempurna... sangat sempurna. Inilah kenyataannya, hidup yang bukan hanya tersusun oleh melihat, mendengar dan merasakan tetapi lebih dari itu.

Sejenak aku beralih pada kotak kecil yang selalu menemaniku kemana saja aku pergi. Kotak kecil yang bisa memberikan isyarat pada siapa saja yang memiliki kotak yang sama bahwasanya aku masih baik-baik saja. Ya, hari ini aku rasa aku baik-baik saja. Sejauh detik dan menit berjalan bahkan jam aku merasakan baik-baik saja, walopun banyak hal yang berbeda. Kotak kecil itu tidak mengisyaratkan apa-apa, gak ada yang berkunjung ataupun sekedar singgah melantunkan nada. Beberapa hari ini memang tak seberapa yang singgah ke kotak kecil itu, dan suatu yang baik juga karena bisa menjadi sebuah "penghematan" mungkin. Karena aku yakin untuk tagihan bulan depan aku gak bisa berbuat banyak. Kenapa ? ya inilah kenyataan hari ini.

Saat ini aku mungkin masih bisa merasakan nikmatnya memencet keyboard, melihat monitor, berkunjung kemana saja yang aku suka atau malah bercanda dengan orang-orang yang berada diseberang sana. Gak tau besok, lusa atau kapan ... mungkin nikmat itu akan hilang atau lebih tepatnya kembali di ambil oleh Allah SWT. Ada dan tiada, membuat putaran roda semakin lengkap. Inilah saat nya merasakan ketiadaan, inilah saat nya merasakan hal yang sama dengan orang-orang yang belum pernah atau gak bisa menikmati semua yang kurasakan sebelumnya.
Gak ada yang punya porsi yang lebih besar sebagai objek yang mesti disalahkan. Sekali lagi, gak ada yang salah kenapa mesti begini,ini adalah kondisi yang memang seharus nya terjadi. Boleh lah dibilang ini adalah ujian, yang bukan hanya sekedar sabar menghadapinya tetapi bagaimana aku bisa melupakan bahwasanya ini adalah rentetan ujian. Aku rasa dengan itu membuatku semakin kokoh berdiri dan tidak merasa berada dibawah kangkangan.

Bener, semuanya bisa berubah dan gak akan seperti ini jika... "jika" ? masih patut kah berbicara jika ? "jika"... adalah kata yang tersusun dari masa lalu oleh jarum tajam yang siap menusuk lebih dalam yang menghitamkan jalan kedepan. Dalam hal mengingat biarkan aku menghindari kata "jika", perbolehkan aku mengubah "jika" dengan "ini yang harus kuperbaiki".
kenapa ? karena inilah kenyataannya.

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikaNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Al-Hadid ;22-23)

3/06/2004

sebuah goresan di pagi hari, 3 maret 2004

bukan bagian yang hilang

yah begitulah kira-kira, aku bukanlah bagian yang hilang yang jika terlepas akan merasa sangat kehilangan. Keberadaan ku bukanlah dipertahankan untuk tetap ada selalu. bisa jadi aku hanya seonggok sampah yang suatu saat bisa saja dibuang. "memangnya kamu bisa apa ?" sampai sekarang kata-kata itu masih terus terngiang di telingaku. masih saja terekam jelas dalam otakku. sebuah ungkapan yang gak sekali atau dua kali aku dengar dari mulutnya. aku akui, aku gak bisa apa-apa. untuk apa lagi aku disini ? mungkin begitu yang berada dalam kepalanya. Aku pikir gak ada salahnya dia berkata seperti itu, namun bagiku aku berada disini karena aku memang butuh ini. Bukan karena aku merasa dibutuhkan...bukan ?!

Aku masih belajar, tentang semuanya. apakah itu hanya tentang malam yang diselimuti kabut. dan aku belum tahu pasti kapan aku harus berhenti belajar dan menjadi orang yang "bisa" berkemampuan seperti halnya ungkapan tadi. Setiap orang, setiap insan pasti ingin di akui bahwa mereka itu bisa. Begitu juga aku, walopun aku sendiri masih sadar bahwasanya aku belum bisa.
Ah, sudah berapa tahun sih masih saja belajar ? kapan akan menghasilkan sesuatu. ya, menghasilkan sesuatu itu akan membuahkan pengakuan. Pengakuan ? apakah benar tujuanku hanya sebuah pengakuan ? apakah tak terlalu singkat kah ? Dibalik itu semua apakah pernah disadari, apa saja yang telah aku hasilkan ? oh, mungkin gak kelihatan sama sekali atau malah terlupakan ? bukan, aku tak berharap pujian. buat apa ? hanya menutup segala kekurangan yang ada. Mungkin aku lebih cendrung kepada caci makian karena disana aku tau aku kurang apa. seperti kata-kata "kamu tuh bisa apa ?" itu mencambuk semua yang ada di diriku dibandingkan "wah kamu hebat ya !". memang nya aku hebat apaan ?

Sampai sekarang aku gak tau kenapa kok aku masih saja merasa merugi dengan waktu yang telah kulewatkan. Semuanya terasa sia-sia, kenapa gak dimanfaatkan lebih baik lagi... kenapa...kenapa dan kenapa ! namun terkadang aku juga berpikir diluar sana aku mampu berbuat apa ? orang cuma ada seonggok tubuh ini aja kok.

selamat pagi untuk manusia-manusia yang masih merasakan rugi dengan perjalanan waktu

3/05/2004

Kenapa ?

Untuk parkir saja, kamu harus menerima pandangan sinis, bahkan kata seperti ini "gotong aja mas, ini khusus karyawan. Selain karyawan gak boleh parkir disini" disaat aku mencoba minta ijin markirin kamu di dekat pos satpam itu. magrib, isya, ama subuh gitu masih ada karyawan yang mo parkir disana tho ? bukankah jadwal kerja cuma jam 7 pagi sampe jam 2 sore ? oh aku tau sebabnya kenapa, soalnya kalo kamu ikutan nongkrong disana tentunya dikirain punya yang jaga trus gengsi mereka kan jadi turun soalnya mereka terbiasa pake "supra". Ato mungkin juga ada yang lewat nantinya ada yang nyeletuk "lho disana kan biasanya tempat BMW, Mersi ato paling gak Honda Accord parkir ?" kalo sekarang ada kamu disana, bisa ditebak kan apa komentar berikutnya.

Tapi sebenarnya memang aku yang salah juga, udah jelas disana ada tulisan "Parkir khusus karyawan" kok aku masih ngotot ijin parkir disana. Untung aja gak keluar kata-kata "eh kamu liat papan tulisan itu gak sih !", syukur...syukur...!
Namun bukan itu aja, didepan sana tepatnya di tempat parkir depan juga kamu mengalami hal yang gak jauh berbeda. Walopun bukan dari sang penjaga ato satpam tapi perlakuan "aneh" juga kamu terima dari pemilik kendaraan lain yang mereka anggap kepunyaan mereka "lebih" bonafid dari kamu. Bukan sekali ato dua kali, tapi kayaknya udah setiap hari kamu dipindahkan dari tempat yang awal. Aku menempatkan kamu disana karena memang disanalah tempat kamu yang terbaik, disana aku yakin derajat kamu akan sejajar dengan kuda besi buatan jepang dengan berbagai tipe dan mode. Tapi ?! Pagi aku sejajarkan kamu dengan mereka, nanti siang kamu sudah berada di tempat yang terbuka dan tak jarang kamu kena panas matahari. Bahkan kamu harus kehujanan berjam-jam, aku bisa apa ? tempat teduh yang masih kosong tak ada lagi. Semua nya udah penuh diisi oleh kendaraan yang mereka anggap pantas untuk berada disana.

Aku merasakan kok gimana kamu di "begitu" kan bahkan aku merasa sangat sedih ! sungguh, kamu salah apa ? gak ada kan ? Asal kamu tau aja, bagiku kamu lebih bergengsi dari sepeda motor bahkan BMW ataupun Mersi sekalipun. Bener ! aku gak main-main ato menghibur kamu. Kamu tau kenapa ? karena kamu berasal dari keringat yang menetes dari dahi mengalir sampai ke tumit. Kamu yang aku peroleh dari sepuluh jari tangan yang dibantu oleh sepuluh jari kaki rahmat illahi yang dititipkan padaku. Sedangkan kendaraan mewah itu ? gak usah disangsikan lagi mereka hasil dari hutang ! bahkan lebih parahnya lagi "barang" itu berasal dari keringat orang-orang kecil seperti kita, yang diperas sampai gak sanggup lagi mengeluarkan keringat karena sudah kering.

Ok sekarang kalo boleh kita fer-fer an siapa yang berhak parkir disana ? kamu atau kendaraan "mewah" itu ? ah sudahlah kita hanya orang kecil yang akan selalu dianggap batu-batu kerdil yang berserakan yang mereka kumpulkan untuk memuluskan jalan mereka.

3/04/2004

back ?

Alhamdulillah, nah ! akhirnya aku bisa lagi menulis lagi di gubuk ini, di lembaran kusam ini. Udah beberapa hari ini terpaksa menulis offline, dan itupun bukan di komp ini. trus ? di kompi nya mas hengki, tadi nya mo di copi ke disket tapi apa hendak mo di bilangin orang flopy a: nya pada error semua. ya mangap bin manyun !
Ini hari jum'at, emang nya kenapa ama hari jum'at ? gak cuma ngingetin aja kalo ntar tuh ada jumatan. trus abis jumatan juga ada kajian, trus nanti juga mo ngirim duit (nah lho !, gaya amat pake kirim duit segala - lagi kayak ya mang ?) buat dewi. Gak ini masalahnya bukan kaya ato kere, ini masalah sapa yang butuh. tuh anak lagi butuh duit buat PKL, so ? ya gak pake so-so an.

Ngerti gak ? aku sekarang bener-bener lagi blank. hari-hari ku blank banget, orang biasanya ada yang dikerjain lha sekarang ? bingung juga mo ngerjain apa. Duh kayaknya butuh tausyiah nih, bener !
Rencananya sih mo ngurusin PKL ma skripsi, tapi bangunnya jam 11 mulu kapan ketemu ama dosennya. Dunia kelelawar memang susah banget untuk di robah, apa ini gara-gara masih muda ? atau masih melajang ? ata gara-gara pikiran "cuma sekarang aja bisa jadi kelawar" kalo udah punya pasangan ? menjelang magrib aja belom pulang dah di wanti-wanti ato parahnya di sewotin. Tapi terus terang, aku lebih suka kalo ada yang sewot kalo telat pulang sepertinya ada yang care ada yang perhatian banget. walopun mungkin disambut dengan kata-kata yang hmmm bikin aku bisa tersenyum sendiri. duh jadi pengen nikah ! Sekarang ? boro-boro ada yang sewot, yang bilangin aja gak ada. mo tidur jam berapa terserah ! mo gak tidur juga boleh.
bai de wai,itu aku dah punya telpon dah bolak balik berdering dan isi pembicaraan gak jauh dari "kapan lulusnya ?". Ini pertanyaan bukan sekali ato dua kali lagi yang ditujukan padaku tapi udah gak keitung lagi.

Untuk kesekian kalinya ... andaikan kamu ada disini saat ini, tentunya aku gak blank seperti ini. andai ? masih berhakkah aku untuk berharap ?
test !

3/01/2004

Untuk sementara dinikmati saja

Ok, mari kita nikmati saja ! iya nikmati saja ... hari tanpa kerja, seminggu kedepan ini tempat "basiku hampeh" (banting tulang -red) tutup. Tadi siang jam 12 kurang dikit aku baru sadar kalo ada pengumuman di depan pintu masuk :
"Berhubung ada pemindahan koneksi (isp) Terhitung tanggal 1-7 Maret 2004 SCS tutup, Terima kasih atas perhatiannya SCS Crew"
Mendadak juga, tapi gak papa lah. Mo gimana lagi kalo dibuka juga gak konek ke internet, mangnya user disuruh mlototin monitor terus.

Sejak tape mengundurkan diri dari Co. itu jalannya SCS udah bener-bener gak bener. Jadwal jaga gak jelas, cuma mengandalkan aku dan bepe doang mana kuat ! ada sih yang bantuin juga si boski yang bantuin, but gimana bisa kontiniu terus dia kan juga ada kegiatan lain. Iya kalo tuh anak staff tetap, ini masih temporari.

Aku sendiripun bingung mesti gimana, so kesimpulannya sebelum ada kejelasan jalani aja terlebih dahulu sesuai dengan jadwal sebelumnya walopun gak full day. Bukankah kalo aku ikutan mandek juga berarti lari tanggung jawab ? atau malah bikin lebih kacau lagi. Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku dipanggil oleh tim manajemen SCS yang berasal dari UPPTI sendiri, edo. Ya dia sudah menjelaskan peta kedepan dari SCS itu sendiri.

Berdasarkan evaluasi dari tim manajemen, menurut edo. Ternyata kinerja dari tim SCS saat ini tidak memberikan suatu hasil yang diharapkan. Ato dianggap dibawah standar lah gitu, nah oleh sebab itu manajemen di SCS akan di rombak lagi. O..ow ternyata itu tho, maaf aku tidak terlalu memperhatikan masalah manajemen ini itu. Aku ditugaskan dibagian teknis, dan itu pun kadang-kadang malah rada molor juga kalo nangani kerusakan. Yap betul, kayak gitu memang salah. Kesalahan mestinya diperbaiki bukan ? nah aku sedang berusaha memperbaiki kesalahan atas cuek nya dengan segala urusan manajemen dan masalah kinerja ku juga tiba-tiba ada seperti ini.

Edo melanjutkan, kalo seandainya aku masih berminat silahkan bikin surat lamaran lagi dan masukkan ke tim manajemen SCS paling lambat tanggal 3 Maret ini. Hm... gitu ya, ok lah kalo begitu aku pikir-pikir dulu.
Sebenarnya banyak pertimbangan bagiku untuk melanjutkan apa tidak, dan sampai sekarangpun aku masih belum bisa untuk memutuskan. Banyak hal juga yang membuatku betah disini tapi begitu juga sebaliknya ada hal yang seharusnya lebih ku utamakan lagi. Tunggu sajalah, kalo seandainya aku gak memasukkan aplikasi sampai tanggal 3 nanti berarti aku undur diri. Saat ini aku masih minta petunjuk dari Allah SWT mana yang terbaik buatku.

pikiran picik itu masih saja muncul, kapan aku bisa menghapus nya ? kapan aku bisa berdiri tegar dengan dada yang lapang ? kapan aku bisa berteriak lantang dengan kebesaran jiwa ?