3/09/2004

Aku masih disini

"still nothin ?!", "he egh" aku menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh diriku sendiri. "trus ?" kembali aku mengorek apa sebenarnya yang ku inginkan."masih belum jelas" belum jelas ? aku menjawab seadanya."ini bukan belum jelas, tapi syndrom of job. Kamu tuh belum siap !". aku terhenyak, "aku belum siap untuk semua ini ? benarkah ?" aku kembali mencari keyakinan dari apa yang dibilang barusan.
"ya, kamu belum siap menerima kondisi seperti ini. buktinya kamu masih saja berharap" aku tertegun, "berharap ? apalagi yang mesti kuharapkan ? it's nothin ! sekali lagi nothin !". Aku sedikit gundah karena ini adalah ego ku. "Nah dengan Nothin mu itu semuanya membuat kamu menjadi sydrom of job ! kamu sadar gak sih ?".

Pertarungan seperti itu belum juga selesai dari kemaren sampai hari ini. Entahlah, aku sendiri juga bingung. Mungkin itu juga salah satu penyebabnya aku terkapar berjam-jam di tempat tidur berdebu itu. Setiap aku berdiri, pusing dan berat yang kurasakan. Capek, pegel dan semuanya yang membuatku menjadi lemah.
Semestinya banyak yang harus kukerjakan, tetapi kenapa semuanya menjadi blank begini ? masih saja aku tak sanggup banyak berpikir, walopun semestinya aku harus memeras otak untuk mecari jalan gimana besok dan bagaimana esok. Aku tau perjalanan hidup itu masih jauh dan sangat jauh.

Apa yang bisa dilakukan oleh orang yang selalu tertindas dan merasakan ketersisihan ? mungkin hanya bisa berharap gak lebih. Namun bagiku lebih dari itu, ini saat nya untuk Hijrah. Ya ... Hijrah ! cuma bukan berarti aku langsung hijrah begitu saja. Hari masih muda, dan aku harus mempersiapkan semuanya. Jika sudah aku siapkan apa yang dianggap perlu nantinya baru aku bisa berangkat. Sudah saat nya aku memikirkan diriku sendiri, tapi apakah aku mungkin memikirkan diri ku sendiri sedangkan saat ini aku masih hidup dengan orang lain.

Banyak liku yang kubuat dari derap langkah sejak aku menjejakkan kaki di kota ini. Dan semua nya rata-rata berawal dari nol terbang tinggi kemudian kembali nol lagi. Tapi bukan berarti aku tak membawa apa-apa, walopun tak seberapa tapi aku masih punya. Cuma saat ini aku rasa semuanya belum cukup untuk aku ajukan ke dunia yang lebih kejam. Aku harus mencari jalan dan aku harus mampu bertahan.
Terlalu mulukkah aku ? mencari jalan dan berusaha mendapatkan keridhoan 4JJI ?

1. Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), 2. dan siang apabila terang benderang, 3. dan penciptaan laki-laki dan perempuan, 4. sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. 5. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, 6. dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), 7. maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. 8. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, 9. serta mendustakan pahala terbaik, 10. maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. 11. Dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila ia telah binasa. 12. Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, 13. dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia. 14. Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. 15. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, 16. yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman). 17. Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, 18. yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, 19. padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, 20. tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi. 21. Dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan. (QS: AL LAIL 1-21)

No comments: