3/09/2004

Karena... itu saja

"aku tak tau harus mulai dari mana, aku tak tau harus menulis apa. Ditanganku duka ... "

Tanganku lagi luka dan aku tak sanggup untuk menggoreskan kata-kata indah. Bukan berarti rasa itu mati, yang jelas kamu masih tetap saja dihati. Aku ingin sekali melihat kamu tertawa, dalam segala suka dalam segala duka. Karena hanya itu pengobat luka. Aku disini masih menunggu sepucuk kabar darimu, masih berharap sepatah kata darimu walopun aku tahu saat ini sudah berada di belantara batu.
Setiap orang punya hak untuk merindu, begitu juga aku. Walopun aku tahu mungkin itu tak jelas, seberapa pantas ? Aku yang hidup berlumur dosa, terkapar dan selalu merasakan gelegar. Seketika datang seketika hilang dan semuanya sangat sulit kuhadang.

Betapa sulitnya aku berbicara cinta, karena aku adalah orang-orang ternoda yang membuatku aku sulit untuk berkata-kata. Aku tak tau pasti, yang ada di gumpalan hatiku ini tumbuh karena Nya ? sehingga aku tak sanggup mengikrarkan bahwasanya apa yang kumiliki dan kusimpan tujuh tahun lamanya adalah sesuatu yang ikhlas karena Allah SWT. Berat, sangat berat ! sungguh aku tak mampu berucap, aku hanya mampu merasakan dari setiap malam aku panjatkan. ternyata belum ada yang lain, ya... mungkinkah tak kan ada yang lain ?

Di suatu masa nanti, aku ingin kamu tau semua. Semoga Allah mengizinkannya. Tapi bukan sekarang, karena perjalanan kita masih panjang. Begitu juga aku masih hidup di dunia yang penuh debu. Jika kita ditakdirkan bersama aku tak ingin kamu juga menghirup debu yang sama. Cukuplah aku saja, sayang. Maka aku mohon panjatkanlah untaian do'a agar aku selalu bisa tetap istiqomah dan berusaha.
Kenapa ? karena cukuplah cintaku hanya karena Allah SWT sehingga aku bisa melihat kamu bahagia, itu saja.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS : Ar Ruum - -21)