10/12/2005

Terlalu banyak untuk dikisahkan

Tepat satu minggu yang lalu saya menginjakkan kaki di kota kecil ujung barat pulau jawa ini. Masih jelas membekas jejak-jejak kaki ini di jalan-jalan, taman, kafet, kampus dan kantor DPD yang sering saya kunjungi di ujung pulau jawa sebelah timur sana. Malang, kota yang mengajarkan saya tentang arti kehidupan. Tempat mencari jati diri yang semula hilang. Di kota itu lah saya berjuang merintis segalanya. Di kota itu saya menghabiskan lembaran perjalanan hidup yang tak mungkin lagi terulang. perjuangan demi perjuangan dengan semua kenangan indah, suka duka, tawa dan air mata, darah nanah yang semula tumpah ruah harus saya kumpulkan dalam sebuah dus besar dalam benak dan hati ini, mengisi sekian memori perjalanan hidup dan saya bawa terus kemana saya pergi.

Tidak akan cukup lembaran untuk menuliskan semua kisah, cerita, bahagia, derita dan sengsara saat saya berada disana. Manusia-manusia yang ikut berperan serta, saudara seiman, sahabat karib, teman dekat, kerabat dan semuanya. Satu persatu lekuk wajah, potongan rambut bahkan sampai gaya tawa mereka masih jelas dalam ingatan saya.

Malang, telah membuat seorang anak manusia yang saat ini duduk di depan monitor menyusun berpuluh-puluh kata dan lagi bingung karena saking banyaknya yang harus dia ceritakan... terlalu banyak dan terlalu indah untuk dikenang ! Tapi suatu saat nanti saya berharap bisa menyusun kata-kata menceritakan awal keberadaan saya di kota sejuk itu sampai akhirnya saya harus melanglang buana ke kota yang lain yang saya yakin nantinya juga akan mengisahkan cerita yang lain. Insya Allah

No comments: