8/20/2003

hei...! seharian yang berlalu barusan saja,dan semuanya telah terbungkus dalam kertas kado. bukan hanya senyum ceria dan tawa bahagia tetapi juga dering telpon yang menunggu perubahan hari sambil berucap berat karena kupaksa kau terjaga ! beberapa jam tanpa suara atau rindu panggilan, 2 bungkus batagor menemani obrolan hangat di samping meja seirama dengan arah tubuhmu yang ikutan beralih posisi menyampingiku.

Sekian waktu aku mengumpulkan sajak-sajak yang bergejolak dalam benakku yang terus saja tumpah bersama ketikan yang tertuang dilayar putih itu. tinta-tinta yang teratur membuat sajak itu bisa kau baca dan entah jam berapa untuk pertama kalinya.
putaran roda yang bergulir begitu saja membuat gemetar lutut-lutut kita karena angin malam menampar seluruh tubuh yang walopun sudah terbalut jaket tebal. namun masih menusuk tiap senti ukuran tulang kita dan menggigilpun menjadi sebuah irama yang kompak. dua piring nasi yang separohnya kau tuangkan untukku bahkan lebih ... hehe cara yang unik membuatku agar tak tampak kurus, tak ada paksaan bahkan malah canda yang ikut tertelan bersama 2 gelas es teh dan lalapan. kita hilang diantara keramaian dan kitapun tak mau kalah menghilangkan keramaian itu dengan obrolan yang tak pernah berhenti.
di dekat pintu yang sedikit bau,obrolan yang terlantar kita lanjutkan sebentar ... aku balik...dan daagghh. semoga besok masih ada ... dan saat ini mungkin kau sedang membaca :

21 jumadiit tsani / 20 Agustus 2003

Pagi …
hari lahirmu dikabarkan embun, angin menggugurkan dedaun, disaat azan subuh kian mengalun
Siang …
selalu ada pucuk dikirim sinar mentari, menandai sejuta harapan untukmu, jangan biarkan derasnya huruf-huruf sedih, berbaris ,melaju,menusuk ke jam hatimu
yakinkan kenangan akan menjadi pupuk memekarkan kuncup bunga, semerbak menumbuhkan jiwa
Malam …
katakan pada setiap waktu, dalam genggaman detik, menit demi menit bahwasanya dzat maha segala maha ada selalu menjaga, bersama berjuta untaian do’a terbungkus sajadah
Untuk hari-hari yang selalu berganti…
biarkan segalanya menyelinap diam-diam, dipahami tanpa kata-kata, sebuah keberadaan realita rasa, semoga tetap ada untuk selamanya.

SELAMAT ULANG TAHUN

hilangnya satu tahun usia
bertambahnya satu tahun umur
semoga menelurkan makna yang tak sia-sia