10/29/2002
bayangkanlah suatu ketika duduk di hamparan pasir putih dan menatap bulan bersama bintang-bintang, semilir angin malam menyibak tepian wajah dan membuatnya menjadi begitu indah. duduk dengan posisi menengadah di pantai putih berbuih, menikmati kemilau malam yang tak berkesudahan. Namun pernah kah tersadar bahwa lidah air laut perlahan-perlahan bergerak menjilati selunjuran kaki hingga terendam basah. dan semuanya baru disadari di saat sudah menjadi kuyup kemudian berusaha untuk menghindar dan membuyarkan sejumlah khayalan yang telah disusun ... " apakah memang begitu seharus nya ?"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment