Untuk sekedar mengeliatpun aku terkadang resah, namun itulah hadirnya duniaku kini. Beberapa perjalan membuatku semakin asing begitu juga salak anjing yang semakin nyaring di kuping. Kuhadapkan wajah dimana aku tak lagi berurusan denganmu, cukup di malam itu saja !
jangan lagi rasa sungkanku kau kubur, tapi apakah mungkin ? perlahan terasa sekali kau buat aku sebagai adam yang terusir dari negeri yang jauh. Senyeri luka yang menyayat ke dalam dadaku yang tak henti dengan segala tatap mengoyak,memporakkan bersisa perih mendidih. Sekian lama ingin kugapai harapku, kusangkutkan anganku, kutitipkan mimpiku hingga hari-hari mulai lusuh dalam gelisah waktu. namun ... terima kasih untuk semua patah katamu itu !
karpet merah ini menjadi saksi dimana aku telah menjadi kaum tersisih !