Setahun yang lalu secarik kertas itu aku temukan di atas meja kerjaku, entah dari siapa ... tapi yang jelas kertas itu sudah menyita perhatianku.
Orang sering sulit dimengerti, tidak pikir panjang, dan selalu memikirkan diri sendiri, namun demikian ... maafkanlah mereka.
Bila anda jujur dan tulus hati, orang mungkin akan menipu anda, namun demikian ... tetaplah jujur dan tulus hati.
Hasil karya anda bertahun-tahun dapat dihancurkan orang dalam semalam, namun demikian ... tetaplah berkarya.
Bila anda baik hati, orang mungkin menuduh anda egois atau punya mau. Namun demikian ... tetaplah berbuat baik.
Kebaikan anda hari ini gampang sering dilupakan orang, namun demikian ... teruslah berbuat kebaikan.
Berikan yang terbaik dari anda dan itupun tidak akan pernah memuaskan orang, namun demikian ... tetaplah memberi yang terbaik.
Bila Anda sukses, anda akan menemui teman-teman yang tidak bersahabat, dan musuh-musuh sejadi anda, namun demikian ... teruskan kesuksesan anda.
Bila Anda menemukan ketenangan dan kebahagiaan, mungkin ada yang iri, namun demikian ... syukurilah kebahagian anda
Pada akhirnya ...
Perkaranya adalah antara anda dan Allah SWT, bukan antara anda dan mereka.
Ternyata waktu setahun belum cukup untuk mampu berkata "namun demikian ... tetaplah ... ". Karena masih saja kata "kenapa" bertengger di lidah ini.
12/15/2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment