8/30/2005

Kenapa kita harus takut ?

satu-satu daun berguguran, jatuh ke bumi dimakan usia, tak terdengar tangis tak terdengar tawa, redalah reda ... satu-satu tunas muda bersemi, mengisi hidup gantikan yang tua, tak terdengar tangis tak terdengar tawa redalah reda ...

Dulu, saya enjoy saja waktu mendengar lagu satu-satu bang Iwan ini. Tidak ada perasaan yang beda. Namun sejak satu persatu orang-orang yang ada disekitarku mulai bepergian dan digantikan oleh yang lain, barulah saya merasakan betapa lagu itu begitu menyayat.

waktu terus bergulir, semuanya mesti terjadi, daun-daun berguguran, tunas-tunas muda bersemi... satu-satu daun jatuh ke bumi, satu-satu tunas muda bersemi, tak guna tertawa
redalah reda ...


Bayangkan semua yang dibangun, membangun, bahkan terbangun dengan segala tawa kini semakin reda... dan reda. Satu persatu diantara kita melangkah dan tak satu arah. Kita terbang di ruang yang tak lagi sempit. Kawan, inilah ujung dari lorong panjang gelap yang kita telusuri itu. Sekarang saatnya kita berhamburan dan akan pergi entah kemana sesuai dengan hati nurani sendiri. Ada yang pergi dan ada yang ditinggal pergi.

waktu terus bergulir, kita kan pergi dan tinggal pergi, ke dalam tangis ke dalam tawa, tunas-tunas muda bersemi

Jangan katakan pedih walopun sebenarnya tak ada lagi rasa yang lebih pahit dari ini. Kaki ini lebih berhak melangkah daripada tertahan oleh kata-kata sedih. Walaupun raga jauh terpisah namun hati kita tetap bersama.

Di belakang kita ada kekuatan tak terbatas, Di depan ada kemungkinan tak berakhir Di sekeliling kita ada kesempatan tak terhitung. Kenapa kita harus takut untuk melangkah ?

No comments: