Beruntung atau merugi berada disini duduk melahap sebagian besar tulisan dan membawa ke dalam cerita alam ku ... aku tak tau, yang jelas sebagian dari rahasia hidup orang yang tak pernah dikenal atau kenal sekalipun tapi tak pernah tergerak bibir nya untuk membicarakan semuanya, dan memang separoh dari lidah ku berpindah ke 10 jari yang saat ini menulis.
mari kita menelusuri sebuah kisah entah unik atau bodoh belakanagan hari ini ...
No Problemo
hari itu kamis 6 februari 03, dan disebuah siang yang entah di lingkupi matahari atau tidak karena aku tak sempat perhatikan lagi cahayanya namun sekedar menerangi ruang udara yang kuhirup cukuplah...
2 buah kepala berkunjung ke tempat duduk dimana aku menghabiskan sebagian besar hari-hari bercengkrama dalam layar kaca. "kita ngumpul bareng !" ok lah, paling gak sekedar unjuk wajah dan menyerap panasnya mentari dari relung relung cahayanya. Ada 8 orang yang saling berucap salam dan termasuk aku sendiri yang sedari tadi tak paham apakah salam itu sebuah basa basi atau memang sudah semestinya. dari 8 orang yang duduk melingkar membicarakan kelanjutan dari sedikitnya yang datang, aku merasa ada sesuatu yang berbeda diantara mereka, sesuatu yang membuatku betah untuk duduk bermenit-menit bahkan berjam-jam. Semoga ini bukan awal dari sialnya hari ini. Dan ternyata bukan, kenapa ?
Aku pun berusaha mendekati apa yang membuatku tertarik, dan memang sebuah kesengajaan aku mengantarnya pulang. karena aku ingin, so salahkah ?
di trotoar samping gedung para birokrat kampus menduduki kursinya 4 pasang mata meneriaki dari jauh *ops... !* ini dia... siap - siap untuk membuka kata jawaban dari brondongan peluru pertanyaan ataupun vonis yang mematikan !
perjalanan singkat menuju kos-kosan yang lumayan asri itu membuat aku lupa bahwa hari ini sungguh panas. udara disekitarku menjadi sedikit nyaman dibandingkan aku harus jalan sendirian. Apa yang kulihat darinya ? entahlah ... aku juga harus berpikir keras ! yang jelas apa yang ada dalam kardus yang bersampul "type wanita ku tahap 1" sebagian besar dia miliki. hm... singkat terasa obrolan panjang yang kita bikin di sela-sela liukan daun pepohonan yang melambai isyaratkan aku untuk kembali, karena duduk di kursi pagi itu kembali menjadi jatahku dan kosa kata dadakan pun tak mampu membuat aku harus berlama-lama padahal ingin sekali, emangnya ga dikasih kesempatan tuh dia buat beresin wajahnya sehabis berlama-lama kena debu *kebiasaan cewek... huh* atau selonjor di tempat tidur sambil mengingat kok bisa ketemu ama orang yang tak pernah terlintas dalam benaknya.
sepuluh jari ku merogoh saku dan melangkah kembali di jalan yang jarang kulewati. melihat batu-batu yang berserakan kian kemari bagai alur pikiran ku yang juga tak bisa dikumpulkan menjadi satu, tapi satu buah batu besar itu menghadang pada arah pandangku, semakin kuperhatikan tapi tak membuatku bisa mengambil keputusan apakan semakin jelas atau semakin kabur ... mungkin harus dijalani saja.
Untuk kesekian kalinya lapar kembali merasuk dalam lambung ku, padahal 2 bongkah roti sudah mengumpal disana. Kafet kembali kukunjungi tempat para pecandu angin malam selayaknya diriku.
"Ada yang baru jadiaannn !!". hmmm.. mampus lah diriku ! tak berselang setengah jam tracking dan kaos oblong pun menyatu bersama air got. yah ! 6 pasang tangan mengekang semua gerak ku, andaipun melawan bakal ditambah 4 pasang bahkan 10 pun sekalian. dan akupun terpaksa jalan mengikuti kemana tuntunan arah langkah para eksekutor penceburan.
Sial ? bukan sebuah kesialan lagi tapi sebuah drama korban pemitnahan sukses besar ! entah dari mana kesimpulan "jadian" itu menjadi momok pembicaraan beberapa saat. Apakah ini hasil dari kesendirian yang dijalani sekian lama atau hanya sebuah momen yang dijadikan karena gatal sudah lama tidak mengeksekusi.
No Problemo ... masih ada saat nya untuk menjadi seorang eksekutor ... ha ha ha !!!
No comments:
Post a Comment