9/11/2005

Toga itu mahal, jendral !

Maksud hati ingin wisuda, membahagiakan hati Bunda melihat anaknya menjadi Sarjana tapi apa daya ...

Di negeri ini, dimana-mana memang orang miskin selalu "dilarang". Jangankan wisuda, sekolah saja "dilarang". BBM saja "dilarang", hanya kentut saja yang diperbolehkan, itupun kalo tidak ketahuan sama orang-orang. Bernafas menikmati udara segarpun "dilarang" karena knalpot, asap pabrik dan asap rokok manusia-manusia yang sungguh kaya membakar uang demi "kenikmatan" tiada tara.

Beasiswa yang diharap-harapkan untuk bisa melanjutkan studi ternyata tidak pula selancar air kran yang mengucur deras di salah satu kamar mandi ruangan kampus dari pagi sampai pagi tanpa ada yang mau menutupnya kembali, dan ingat sekali lagi ... itu terjadi setiap hari.

Di negeri ini, kaya ! tidak percaya ? datanglah ke kampus saya, komputer dibiarkan saja hidup begitu saja dari malam sampai pagi memutarkan lagu yang menina bobokkan. TV di hidupkan, namun tak ada satu pasangpun mata yang menontonnya. Sengaja, itu TV memang TV ajaib... TV khusus untuk makhluk gaib. Jin, setan, demit dan segala macam kan juga perlu hiburan ? Sedangkan Pemiliknya ? tidur dengan nyenyaknya dibawah selimut setelah seharian beraktivitas. Tapi jangan heran, yang tidur barusan berada di barisan paling depan meneriakkan turunkan harga BBM. Turunkan harga bahan makan pokok !

Gitu saya nuntut wisuda murah meriah, wong disekeliling saya (dan termasuk saya juga) adalah pemboros sejati ! Sekarang saya hanya bisa berpikir gimana caranya dapat duit bisa beli toga yang dipake untuk setengah hari saja menyejukkan mata Bunda, akh... Tak usah lagi saya berpikir gimana caranya wisuda dengan kaos oblong, celana lusuh dan sendal jepit karena itu tak mungkin ! sekali lagi ... tak mungkin ! Toga itu mahal, jendral !

No comments: