TAK TERLUPA
para penanam pagar di balik jeruji dan dari celah-celah lobang kawat keterkekangan menjerit lepaskan serdadu kata-kata dengan gerakan terpaksa. kunci-kunci berserakan menuai lembayung mematok enam penjuru mata,berbeloklah kemudian putus ! angkat merah ulekan pada secabik lalapan, mengunyah sari-sari kehidupan. piring-piring berdentang tiga kali, air-air mengalir merambah kerongkongan, gigi-gigi berserakan dalam renyah menikmat bersama. 9 kepala terasa lega dari geliat semasa pudarkan warna jelaga berulam duka. tak ada lagi kata tersisa mengucur pada gelas-gelas makna, bukankah awan yang tak bertuan melukis sejumlah deretan nama. Alamat-amat yang kita jadikan muara kerinduan pada sayat - sayat membelah lelah.
No comments:
Post a Comment