"Just Wait And See"
Aku mungkin salah seorang yang tak banyak berkomentar tentang apa yang telah di capai oleh no 16 ini, "just wait n see" itu yang selalu keluar dari mulutku disaat orang-orang disekitarku berbicara saling adu pendapat kenapa... mengapa ... dan apa saja kebijakan yang dihasilkan oleh Majelis Syuro. Yang jelas itulah yang terbaik yang bisa dilakukan untuk saat ini. Partai Keadilan Sejahtera ! ya, duniapun tahu bahwasanya kita ada dan kita akan selalu ada. Hidup kita memang dihari ini, tapi jangan pernah melupakan bagaimana besok, lusa, 5 tahun lagi.
Sekilas aku melihat benda-benda yang bergantungan itu. Pantaskah aku hanya menggantungkannya saja ? atau saat ku pakai, pantaskah aku memakainya disaat orang-orang di sekelilingku mereka juga ingin memiliki benda yang sama ? kenapa aku tidak berbagi ? Masih teringat jelas dalam benakku berapa ratus orang yang aku tolak dengan kata "sabar" disaat mulut mereka tulus meminta selembar kaos berlambangkan bulan sabit dan padi emas itu. Hanya selembar kaos ... dan aku tak sanggup beri mereka apa-apa, cuma kata "sabar".
Aku merindukan semuanya ... syuro dari ba'da isya sampai subuh itu, mengayuh sepeda onthel bolak balik ke kantor DPD - kampus yang jaraknya sekian kilometer, produksi ratusan cd dengan modal tumpangan sana sini, melagukan mars keadilan bersama-sama disaat kampanye terbuka, membagikan nasi buat mereka yang menjadi saksi dan banyak lagi ...
Sekarang ? menjadi sepi, sungguh aku merindukan semangatmu yang dulu wahai akhi-akhi seperjuangan ... aku merindukan semuanya
No comments:
Post a Comment