6/21/2004

bunga dan bintang

Bak melihat bintang di langit malam nan cerah. Satu yang kuperhatikan yang lainnya perlahan merayap menggoda. Dilihat kesebelah kanan sebelah kiri lebih terang cahayanya begitu indah. Dilihat ke kiri yang kanan redup-redup memukau. Satu waktu setelah sekian lama aku temukan juga sebuah bintang yang aku rasakan cocok sekali dengan apa yang aku rasakan. Tetapi akhir nya apa ? karena sibuk memilih yang mana gak terasa leherku jadi sakit sendiri. Aku pun tertunduk karena kelelahan dan bintang yang tadi ? menari entah kemana dia lari.

Mungkin itu yang membuatku tidak terlalu sering untuk melihat ciptaan Allah yang sangat super indah itu. Boleh dibilang aku jarang untuk melihat bintang, bukan berarti aku tidak suka melihatnya. Karena terlalu lama menegadah itu bikin aku capek, sesekali aku sempatkan juga untuk melihat titik-titik terang redup itu. Sekilas senyum saja aku lemparkan pada mereka, karena aku tahu cahaya yang baru sampai dalam penglihatanku itu sudah bertahun-tahun sebelum ini sudah mereka pancarkan.

Aku tautkan pandangan mata ini ke jarak yang tak bisa aku ukur, sejauh-jauhnya mata memandang, setinggi-tingginya angan melayang. Kaki ini tetap saja menginjak tanah, Bahkan tanpa sadar sesuatu bisa terjadi, aku malah menginjak bunga yang baru saja mekar. Bunga yang baru saja semalam menikmati setetes embun, bunga yang baru saja sehari melihat sinar matahari, bunga yang baru saja semalam ditemani bulan bintang gemerlapan. Bunga yang baru saja menebarkan wanginya agar sang kumbang menjelang. Apakah aku sadar ? mana bisa aku tersadar jika mata masih saja tersangkut pada jutaan bintang diatas sana. Bahkan kaki masuk ke dalam lumpurpun aku tak tahu karena sibuk mengumpulkan bintang-bintang ke dalam keranjang hayalan.

Walau sekeras baja hati ini menentukan satu bintang yang terbaik untukku, namun kalau tidak dapat diraih ? bisa apa ? Berharap dia jatuh ? bertahun-tahun bahkan berabad-abad sampai jasad tertimbun di tanah pun itu bintang gak akan turun. Mau menggapai kesana ?

Sa ... untuk kesekian kalinya aku kembali begadang, tapi bukan untuk melihat bintang.
Jika waktunya sudah menjelang, aku akan datang mengetahui apa nantinya yang akan kamu bilang.
Sa ... hari ini sebulan sudah dari kelahiranmu, berarti tinggal 11 bulan lagi ... semoga Allah memberikan kesempatan padaku untuk mendengarkan keputusanmu.

No comments: