7/04/2005

Sekarang hari Senin

Sekarang hari Senin, Hm... hari ini saya yakin pada sebagian orang ada yang datang ke tempat kerjanya lebih pagi dari jadwal masuk biasanya. Mungkin ada yang jam 6 pagi ini sudah duduk dengan rapi di depan komputer. Dengan niat memang mengerjakan pekerjaan yang sudah menumpuk mendekati deadline, atau sekedar ber internet ria agar lebih bebas. Karena kalau berinternet di waktu kerja, tentunya dengan perasaan yang was-was bukan ? Takut kalau dilihat atasan, atau memang ada larangan dari peraturan perusahaan yang harus di ikuti. Ah, ternyata datang lebih pagi itu banyak manfaatnya. Kalau diitung masuk kerja jam 8 tentunya ada 2 jam yang dapat dipergunakan untuk melakukan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Tidak ada yang larang dan tidak ada yang akan protes.

Sekarang hari Senin, tentunya pada sebagian orang ada rasa sedikit malas untuk bangkit dari pembaringan bukan ? Jelas, apalagi saya yang udah kena hook kanan kiri seharian kemaren kecapekan. Tadi pagi sebenarnya di hape [ henpon, begitu kata tetangga saya di kampung ] tertulis 03.37 dan sebenarnya saya harus bangun saat itu juga, namun entah kenapa saya acuh. Akh ! seusai subuh saya baru kembali menyesal. Kenapa mesti terlewati lagi ... kenapa ? [ hati ini perlahan sakit dan mungkin sebentar lagi mati ! ]

Sekarang hari Senin, masih ingat Garfield yang harus terbangun jam setengah delapan pagi gara-gara bunyi weker ?, kemudian berucap lesu "I hate monday !" ?. Tapi beda dengan saya, saya bukanlah Garfield, weker tidak saya pasang. Alhamdulillah jam setengah empat tiba-tiba terbangun. Kebiasaan ? entahlah. Namun sekali lagi saya bilang ... [ penekanan yang teramat sangat ] saya menyesal ! Kenapa tidak ? saya tidak sholat sekian rakaat, gak bisa sahur dan hari ini saya gak puasa lagi ... sedih ! memang sih gak perlu sahur, tapi ingat dong saya lagi tahap membugarkan diri sehabis lowbat, kan lagi di charge.

Perbaikan gizi ? mungkin, makan siang kemaren Nasi Padang [ ayam balado + nasi tambah ]. Makan malamnya ? Nasi Padang lagi [ ikan balado tapi gak pake nambah ]. Alhasil jam 10 lebih sedikit saya tewas dengan sukses di pembaringansetelah membolak-balik buku tebal. Cuma beberapa menit berselang saya terlelap sambil dilihatin oleh buku yang barusan saya buka.

Ada yang tidak sepakat ? kalo jam weker adalah hal yang paling dibenci disaat tidur indah terganggu, tetapi kenapa juga setiap mo tidur harus dipegang dan disetting waktunya dan berharap weker sebagai pahlawan pembangunan diri. Kalo si weker bisa bicara tentunya dia protes bukan ? Setiap dia bersuara selalu saja perasaan tidak enak, pukulan bahkan bantingan yang dia terima. Padahal fungsi dia selalu diharapkan menjadi pengingat. Namun bagaimanapun juga weker tetaplah akan berbunyi sesuai dengan keinginan.

No comments: