8/21/2004

Buruan Cium Gue [ Part IV ]

Alhamdulillahirobbil'alamin, puji syukur kepada Alloh subhanawata'ala... akhirnya Film yang penuh kontroversi ini pulang kandang. Terima kasih buat Aa' Gym, semua pihak yang sudah bersusah payah memperjuangkan film ajakan berzinah ini untuk tidak ditonton oleh ummat, Seluruh insan yang masih sempat berdo'a, seluruh masyarakat indonesia yang masih peduli dengan moral bangsa walopun yang kita perbuat cuma sekedar berkomentar... itu lebih baik dari pada cuek dan membiarkan saja.

Terima kasih juga untuk Bapak Raam Punjabi, yang sudah berlapang dada untuk menarik dari peredaran film yang anda anggap biasa tetapi sangat luar biasa bagi kami. Semoga illahi ta'ala memberikan taufik dan hidayahNya pada Bapak sehingga bisa membuat film atau pun sinetron yang lebih bermoral dan mendidik.
Semoga kejadian ini adalah titik balik dari perfilman Indonesia. Semoga setelah ini lebih banyak bermunculan film/sinetron yang lebih berkualitas, memiliki pesan moral yang tinggi dan bermanfaat bagi kemashlahatan ummat... amin.

Buruan Cium Gue ! Ditarik dari Peredaran

Bos Multivision Plus Raam Punjabi mengatakan pada Aa Gym dia akan menarik peredaran film Buruan Cium Gue!. Beberapa bioskop di Jakarta dan Bandung, Jabar, sudah tidak memutar film kontroversial itu.

PT Multivision Plus selaku produser, akhirnya menarik film layar lebar Buruan Cium Gue! (BCG) dari peredaran. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Bos Multivision Raam Punjabi dalam sebuah dialog dengan dai kondang Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym di sebuah radio di Jakarta, Jumat (20/8) siang.

Raam mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menarik film yang sejak 5 Agustus silam diputar di bioskop-bioskop di Tanah Air. Namun, Raja Sinetron ini meminta waktu untuk menarik peredaran film remaja itu dengan alasan teknis. Sejak Jumat kemarin, beberapa gedung bioskop di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat, sudah tidak memutar film yang dibintangi Masayu Anastasya dan Hengky Kurniawan ini.

Film BCG ramai dibicarakan setelah Aa Gym bersama pengurus Majelis Ulama Indonesia dan sejumlah artis mendatangi Kantor Lembaga Sensor Film, Kamis silam. Aa Gym meminta LSF menarik peredaran Buruan Cium Gue!. Pimpinan Pondok Pesantren Darut-Tauhid Bandung mengatakan ada banyak adegan yang tidak etis, bersifat pornoaksi, serta melecehkan pihak-pihak yang berpegang pada budaya agama.

Aa Gym mengatakan, yang pasti judul film ini sangat menyinggung banyak pihak yang berkomitmen pada masalah moral. "Ini adalah karya yang tidak layak bagi orang-orang yang merindukan kebaikan," ujar Aa Gym. Sementara itu, Ketua LSF Titie Said mengatakan film Buruan Cium Gue! sudah disensor sesuai prosedur.

Selengkapnya lihat di :
http://www.liputan6.com/fullnews/84531.html

Buruan Cium Gue!: Yang Diprotes, yang Ditarik

Ada sepasang remaja berpacaran dua tahun lamanya. Sang cewek, Desi (diperankan Masayu Anastasya), gusar. Dia begitu menginginkan ciuman Ardi, pacarnya yang diperankan Hengki Kurniawan, sebagai pengalaman berciuman pertama. Obsesi Desi tercapai. Mereka berciuman. Adegan film Buruan Cium Gue! (BCG) itu menjadi klimaks.

Dalam kehidupan nyata, sejumlah warga keberatan. Dai kondang Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym juga gusar. BCG dinilai melecehkan pihak-pihak yang berpegang pada budaya agama dan mengumbar pornoaksi. Karena itu diminta ditarik. Kimaksnya, Raam Punjabi, Bos PT Multivision Plus selaku produser, pun menarik BCG, Jumat (21/8) [baca: Buruan Cium Gue! Ditarik dari Peredaran].

Sejumlah artis bersama AA Gym juga sempat mendatangi Kantor Lembaga Sensor Film (LSF) di Jalan M.T. Haryono, Jakarta. Inneke Koesherawati yang turut serta mengaku diajak Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin. Karena merasa tidak sreg dengan adegan dalam BCG, meski baru menonton cuplikannya, Inneke mendukung tuntutan agar BCG ditarik dari peredaran.

Dalam dialog bersama reporter SCTV Sella Wangkar, pagi ini, Inneke mengatakan, seharusnya LSF bekerja dengan baik sehingga kasus seperti film BCG bisa dicegah. "Kalau bekerja dengan baik, nggak akan ada kayak gini," kata Inneke. Dalam dialog ini, hadir juga Veven Sp. Wardhana yang pengamat budaya massa.

Inneke juga menekankan bahwa dirinya tak menginginkan generasi muda melakukan hal yang disebutnya sebagai "kebodohan". Pada masa jayanya sebagai bintang layar lebar, Inneke memang pernah dicap sebagai bom seks. Hampir seluruh film yang dibintanginya menampilkan adegan seronok. "Saat itu, pikiran saya nggak merasa dieksploitasi. Saya pikir ini tuntutan skenario. Saya cuma kepingin jadi artis yang profesional," kata Inneke.

Bagi sebagian remaja Indonesia saat ini, berciuman dianggap biasa. Ini diakui Inneke. Namun, menurut dia, dalih itu tidak bisa dijadikan pembenaran. Dia mencontohkan tentang remaja yang belum pernah berciuman, setelah menonton film beradegan ciuman jadi kepingin mencoba. Inneke berharap media lebih selektif lagi menayangkan produknya.

Ketua LSF Titie Said, saat didatangi Aa Gym, mengaku sudah memotong sejumlah adegan. LSF meluluskan BCG dengan beberapa pertimbangan, di antaranya menyensor sejumlah adegan. Cuma, sensor film yang diputar di bioskop cukup longgar ketimbang film yang diputar di televisi. Sebab, penonton bioskop adalah orang-orang tertentu. Tempat dan jadwal pemutarannya juga tertentu. Penonton pun membayar dengan harga tertentu.

Dalam dialog, Veven mengatakan, masyarakat Indonesia terbiasa mengomentari sesuatu tanpa terlebih dahulu mengetahui masalah. Dalam kasus ini, masyarakat belum menonton, tapi sudah memprotes. "Kebiasaan kita kan gitu. Nggak nonton terus komentar karena mengomentari komentar sebelumnya," kata Veven.

Veven mengaku belum menonton cuplikan ataupun film BCG secara utuh. Namun, dia mengaku liberal. Menurut Veven, berciuman adalah bagian dari kebebasan berekspresi. Tentang BCG, sebelum ditarik dari peredaran, sebaiknya diadakan riset terlebih dahulu. Tanyakan kepada responden, apakah mereka tergerak melakukan seperti yang ada di film? "Beberapa riset menyebutkan, tidak semua produk budaya massa berpengaruh langsung. Kalau ada yang terpengaruh, itu pasti ada latar belakang dari yang terpengaruh," kata Veven.

Dia juga mengatakan sensitivitas masyarakat tentang sensualitas naik turun. Terkadang, ada tayangan yang sebenarnya sensualitasnya sangat menonjol malah dibiarkan. Malah, ada tayangan bertema lain yang justru lebih berbahaya, seperti mistik, aman-aman saja.

Kasus BCG sebenarnya bukan kali pertama terjadi. Sejak 1960-an seks sudah mewarnai perfilman Indonesia. Sebut saja Antara Bumi dan Langit yang diprotes Pelajar Islam Indonesia Cabang Medan, Sumatra Utara. Ada juga Pembalasan Ratu Laut Selatan (1989) yang diprotes MUI hingga Badan Sensor Film dan Departemen Penerangan menghentikan tayangannya. Seks memang selalu menarik perhatian. Banyak yang bahagia, tak sedikit pula yang cemas dibuatnya.

Selengkapnya lihat di :
http://www.liputan6.com/fullnews/84569.html

8/19/2004

Buruan Cium Gue [ part III ]

Semakin diikuti semakin asyik aja kontroversi Film Buruan Cium Gue ini, Di tulisan Buruan Cium Gue [ part I ] sinopsis nya udah, part II komentar sang penulis pun udah... nah sekarang gimana komentar sebagian kalangan muda-mudi yang tergabung dalam komunitas Friendster ? ini menarik juga untuk disimak.
Tulisan dibawah aku ambil dari salah satu tulisan yang sedang beredar hangat di bulletin board nya Friendster, selamat menikmati !

Buruan Cium Gue ?

Belakangan ini muncul kontroversi tentang film Buruan Cium Gue, menurut temen-teman film ini sampah atau bagus ? jawaban plus alasan

.:: DeNdY ::.
Gw sangat gak setuju kalo tu film dibilang SAMPAH !! Apanya yg sampah ??? Wong itu
film sangat bermutu..............bermutu jelek alias SAMPAH BUSUK !! Semua film / sinetron yg dibikin sama Multivision / keluarga Punjabi arab kep*r** itu BUSUK semua. Gak ada yg mutu.

aLnia:
seTuju sekaLi ama Dendy !!!! fiLm SAMPAH !!! <=== padahaL bLom peRnah liaT
fiLmnya..,taPi ga peRLu nonTon..,diLiat daRi juduLnya aja udah keLiaTan..,fiLm ga muTu, jeLek, ga laYak tayaNg, noRak, juduLnya knp musTi seANEH itu siy ??!?!?!?,heRan gw..,ga bisa miLih juduL yg lebiH bagus apah ???!?!?,klo tenTang peMainnya sih...,
bwahahwahwhahahawaha....!!!!!!!!!!!!!! :))))

-DINI-
waduh gimana ya??? kyknya sm ajah tuh yach sm pilem2 remaja indonesia yg laen, which is gak pernah bikin gw tertarik tuk nontonnya. so what can i say???

*adRai*
this film is totaly rubish!! dari judulnya aja udah ketauan kalo yg jualan pelm ini sengaja mengkomersilkan barang yang sudah komersil. seperti yang sudah kaum lelaki - yang normal - tahu bahwa (maaf) *sensor* itu sudah tentu komersil tanpa harus dijual. jadi film ini ga ada bedanya dengan pelacur beybeh!!! Ok pak produser.. what next?? buruan kobel gue?? buruan pake gue??

-fedi-
ada apa sih sm org india tolol itu.ngerusak rakyat indonesia lewat sinetron2nya yg bodoh dan goblok itu.skarang mau merusak,membuat imej buruk ke media film...???!!ANJING gak punya otak lo *sensor*..!!!perfilman kita lg menuju ke
puncak kesuksesan..BIKIN FILM / SINETRON yg mendidik dong,jgn asal2an gt.apa ni org ga tau film itu apa..???hehehehee kasian bgt ni org.TUHAN dah mntok ngutuk ni org..

aline:
jangan menyalahkan bapak raam yang telah ikut serta dalam perkembangan dunia film
indonesia...bagaimanapun juga dia berniat baik.... tentu saja dia kurang bisa memberikan suguhan yang bermutu bagi bangsa indonesia, karena kemampuannya adalah membuat film india, berikut sinetron2 india lainnya dalam bahasa indonesia dan dimainkan oleh orang indonesia.... terimakasih...triling...triling...

***Punto***
Mendingan film itu nggak usah diputer di sini mendingan diputer di India sana aja.
Karena kalo diputer disini film itu nggak bermutu dan bagaimana bisa maju negara ini kalo dicekokin film2 macam itu...... BUBARIN JUGA LEMBAGA SENSOR FILM !!!!!!!

Etta:
Eh! Gw ga ada masalah yah ama orang ciuman di mana aja! Tapi gw PUNYA MASALAH BESAR dengan film TIDAK BERKUALITAS seperti ini! Tidak perlu ditonton! Gak ada pesan moralnya gitu! Najis dah!

Terumbu:
Hmm... emang adegan ciumannya kayak gimana sih Ta? mereka keliahatan amatir dalam
hal ciumankah? Mungkin ini pengaruh dari adanya UU dilarang ciuman di depan umum kali
ye... Coba UU itu gak ada, mungkin nih film jadi oke... Hidup ciuman!! :)

keBO DOHan:
gw gak peduli ama pilemnya cuman mau ngomentarin fotonya inge yang baru ! Jiyeee...preman priok jadi manis dan terawat gituh !! :P

'NcHuZ :
pokoknya itu film ga layak tonton d..... dr judulnya aja dah ketahuan.... masih bgsan pelem2 reamaja yg laen d... (hidup aa' gym!! hehhe..)

Dànång :
yah... sama kayak sinetron/film indonesia lainya saat ini ...
kebanyakan mereka mengajari permusuhan,kesedihan,sex, nafsu, keserakahan, angkara murka... gak ada yang bener-bener mendidik, apalagi film BCG ini... semakin
memperparah kondisi film indonesia yg sudah parah tersebut dan emang bener² sampah deh ! :-(

-nia-
loe GAK RUGI kalo gak nonton film ini. NO meaning banget.

# bagaimana dengan anda ?

Buruan Cium Gue [ part II ]

Iseng googling tentang pro dan kontra masalah film layar lebar yang bikin heboh itu ... Buruan Cium Gue ! , akhirnya aku terdampar disalah satu weblog milik sang penulis. Inilah ungkapan beliau tentang film yang dia tulis itu

... yang kedua adalah film yang gue tulis, buruan cium gue!. tiap hari makin banyak aja yang kontra, dan lucunya, sebagian besar yang kontra itu adalah orang-orang yang belum nonton film itu. lepas dari lakunya tiket gara-gara kontroversi ini, gue lebih merenungkan sisi yang lain dari perkembangan situasi ini; betapa masyarakat ternyata menganggap penting banget sebuah film. mereka sadar bahwa this media has a big power.

juga, ternyata orang indonesia sangat banyak yang sok pintar. seperti yang pernah gue tulis di majalah a+ tahun lalu ... bahwa film indonesia masih dinilai oleh masyarakat indonesia berdasarkan label-nya aja, bukan isinya. bikinlah film art, maka ngga ada yang protes, walaupun ceritanya ngga kuat sama sekali. bikinlah film komersil, seperti buruan cium gue! ini, maka orang akan langsung nilai ini jelek, ngga mutu, dll ... padahal belum ditonton. orang menghakimi film ini berdasarkan: 1. judulnya, 2. produsernya (multivision), 3. statusnya sebagai adaptasi dari sinetron.

gue sama sekali ngga keberatan kalo temen-temen kritik bahwa karakter-karakter di film ini (ternyata) kurang dijelaskan background-nya. itu emang satu kelemahan yang udah diperingatkan jauh-jauh hari sama rizal mantovani. "ve, penonton kita banyak banget, dan ngga semuanya udah nonton sinetron ABG. jadi, inget untuk kasih background character yang kuat di filmnya."

gue juga ikut ketawa ngeliat printil-printil di film ini yang emang layak diketawain ... sunset yang kegedean, lah! (eh, itu sunset asli, lho ... swear!) ... sofa ijo di tengah bengkel, lah ... sound editing yang pake echo itu, lah ("ya udah! ... udah ... udah ... dah ... dah ... ah ... ah ... h ... h ... h!"). gue rasa, semua itu ada untuk menghibur teman-teman gue seperti heru, keti dan rio. they had fun laughing at the movie ... hahaha. tapi orang-orang yang mencela cuma berdasarkan judul dan trailler sebenarnya adalah orang-orang yang: 1. ngga fair, 2. ikut-ikutan aja, 3. sok idealis, 4. dendam (entah kepada siapa), 5. berharap mereka yang ngetop.

media-media juga sibuk ngomongin soal kontroversi film ini, ketimbang membedah film ini sebagai sebuah film ... tanpa external factors-nya. kembali ke kegelisahan yang pernah gue obrolin abis-abisan sama kenny; bahwa indonesia ngga punya kritikus film yang benar-benar matang dan dewasa. kritikus film yang mengerti genre-genre film. kritikus film yang ngga punya conflict of interest. kritikus film yang totally independent.

so far, gue baru baca ulasan tentang buruan cium gue! sebagai sebuah film (bukan sebuah kasus) di dua media: kompas dan sinar harapan. kompas bilang bahwa film ini sekedar versi layar lebar dari sinetron ABG. fair-fair aja pernyataan itu. gue setuju lah dengan sebagian besar apa yang kompas katakan. cuma ada lucunya juga sih ... katanya cut-to-cut scenes yang kayak video klip itu adalah "ciri khas rizal mantovani" ... hoahahaha! ya ampun deh ... kayaknya dari jaman dulu juga scene montage udah ada di mana-mana, lah.

terus, kompas bilang bahwa gladys-doni itu adalah black-white characters. kasian juga sih mereka di-misunderstood kayak gitu. dua-duanya sama-sama "jahat" dan sama-sama "baik", kok. si cewe tukang mabok, si cowo tukang ngibul. kompas juga bilang bahwa kisah di film ini adalah "enteng". sekali lagi, gue ngga ngerti, ini "enteng" buat siapa? kalo buat opa-opa, mungkin ciuman memang sesuatu yang "enteng". ngga jaman lagi. tapi ... buat abg, buat remaja, ciuman is a big thing. buktinya ... sekarang masalah ciuman jadi masalah nasional! hahahaha. aduuuh ... coba ya ... lain kali ati-ati dengan pemilihan kata.

nah, keliatan lah bahwa siapapun yang nulis itu di kompas, adalah orang yang sebenernya kurang kompeten untuk jadi independent film critic, at least secara pengetahuan umum mengenai film. banyak juga orang yang mempertanyakan ke gue, "eh, premis film elo tuh lemah: ada orang pacaran selama dua tahun, tapi ngga pernah ciuman. how come???" gue bisa jawab balik, "eh, ada empat orang cowo high school students di amrik yang ngga pernah get laid. how come???"sekali lagi ... banyak sekali pertanyaan yang keluar dari emosi, bukan otak.

kalo gue nge-browse di internet, sebagian besar cercaan terhadap buruan cium gue! memang datang dari orang-orang yang belum nonton film itu, dan ogah nonton gara-gara judulnya serta kebawa arus. cercaan-cercaan gini memang bikin gue ketawa aja. i was once like this, i guess. dengan cepatnya gue menghakimi bahwa film-film george clooney itu jelek, simply because i get annoyed with his face. atau, dulu gue ngga suka sama sekali sama dangdut ... but now i like at least two dangdut songs: "kopi dangdut" dan "rekayasa cinta". yet, sampe sekarang sih gue tetep keukeuh bahwa there's nothing good from mariah carey.

yah ... anggaplah bahwa this is fair between me and the world. they hate my movie based on the title and producer and trailler, and i hate mariah carey based on everything in her. meanwhile, memang ngga ada yang bakal bikin gue marah or depressed or stress saat ini because gue dalam keadaan yang sangat senang ... of course it's because of mr. law. sementara banyak orang repot menandatangani surat pernyataan untuk mem-bredel film gue ... gue menikmati my togetherness with mr. law.

kalo mo liat lebih lengkap ato sekedar jalan-jalan silahkan kunjungi http://vehandojo.blogdrive.com

8/16/2004

Kepada Sang Merah Putih Hormat Dong Ah !

Katanya sudah 59 tahun ya negara ini merdeka. Kalau disamakan dengan layaknya manusia, usia 59 adalah usia yang sedang menikmati hasil perjalanan, jerih payah dan perjuangan yang teramat panjang. Di usia yang akan menginjak kepala enam tersebut seorang manusia sedang bersiap-siap untuk menghadapi masa senja. Jika seorang suami lebih banyak mengisi waktu saban hari di rumah bersama istri begitu juga sang istri tentunya lebih banyak waktu luang terisi bersama suami tercinta. Berbagi nostalgia semasa muda yang walupun hanya sekedar bercerita di beranda menikmati sora hari nan cerah.

Begitu juga bagi mereka yang menjanda ataupun berstatus duda, tentunya di usia 59 tahun adalah masa-masa melihat putra-putri mereka yang sudah menjadi "orang" yang membanggakan. Sekian lama mereka mendidik, dan sekaranglah saatnya hasil jerih payah mereka dipetik, sambil bersiap-siap dipanggil menghadap sang khalik.

Namun apakah memang seperti itu juga yang dialami oleh bangsa yang sering dibilang sebuah bangsa besar. Negara yang katanya berbudaya, beragama dan sejuta macam ragam ada didalamnya. Ternyata tidak seperti halnya kita manusia, negara ini masih terlalu jauh terpuruk didalam situasi yang semakin buruk. Kebebasan yang di elu-elukan, demokrasi yang di puja-puja bahkan harapan-harapan yang berkepanjangan dan tak berkesudahan menunjukkan negara ini sedang berjalan teramat sangat pelan di hiruk pikuk keramaian.

Bosan, ya itu dia ... ungkapan yang terlintas dari dua ratus juta jiwa lebih penghuni negara kepulauan ini. Bosan dengan semua permasalahan yang itu-itu saja yang muncul di permukaan. Bosan dengan kehidupan yang tak jauh berbeda dengan beberapa tahun setelah pekik kemerdekaan di kumandangkan. ah ! jika berbicara lebih dalam semakin terasa bahwasanya negara ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Dimana letak besar namanya ? kemana lantang suaranya ? siapa yang berani membusungkan dadanya ... dan berkata saya adalah warga negara Indonesia ! gak ada... sama sekali gak ada. Yang ada hanya bisikan malu-malu ... saya adalah warga negara yang dulu nya begini lho ... yang dulu begitu lho ... begini dan begitu ... yang jelas itu dulu. Sekarang ? kita tau sendirilah !

Orang jujur di negara ini sekarang sama sekali gak laku. Hanya 13 persen dari seluruh ummat yang ada yang berani memilih orang yang jujur ... selebihnya ? pencuri kesempatan dalam kesengsaraan, atau mungkin juga sekedar ikut-ikutan. Yang penting gua senang lu peduli apa ?! adalah senjata paling ampuh untuk meluluh lantakkan figur kejujuran.
Orang berpendidikan pun di negara ini gak layak jadi pemimpin di negara. Buat apa jadi seorang Profesor ? toh suara dari mulut seorang yang tamat SMA saja bisa menghipnotis sekian juta masa. Suara lantang seorang perwira saja mampu menuntun sekian juta warga negara. Orang-orang pintar ? hehe silahkan menjadi kaum yang terlantar yang sangat sulit untuk di dengar.

Sedih memang, semakin lengkap lagi kesedihan ini dimana beberapa orang pengharum nama bangsa menjadi juara di liga olimpiade Fisika internasional sama sekali tidak dikenal ! tak satu pun dari segitu banyak media masa yang memberitakan mereka adalah duta bangsa yang berperang di medan laga dunia kemudian menyabet tahta tertinggi sebagai juara dunia ! apa itu masih kurang ? untuk menjadikan mereka sedikit dikenang ?

Belum lagi nama mereka sempat terngiang, negara-negara lain seperti amerika serikat, jerman, bahkan jepang saling berebut memberikan beasiswa agar mereka bisa menikmati pendidikan di perguruan tinggi bergengsi. Sedangkan dari negara ini ?! cukuplah sekali tampil di iklan tivi "dirgahayu negaraku" dengan foto-foto yang kaku, yang baru saja aku lihat tadi malam ... tengah malam tepatnya disaat semua orang tertidur lelap. Sekali lagi ... siapa yang bakal tau ?

Itu segelintir orang-orang berotak cerdas, calon pemikir-pemikir keras yang akan memajukan bangsa ini ... tetapi sungguh sayang mereka tak diperlakukan secerdas otaknya, tak dihargai seperti pintarnya isi kepala mereka. Masih banyak lagi yang lain, berjuta kepala yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri harus berhadapan dengan biaya yang menjulang tinggi. Sawah ladang sampai rumah pun digadaikan ... tak mampu membiayai mereka untuk mengecap sedikit saja bagaimana rasanya kuliah di Perguruan Tinggi yang katanya sih terkenal alias bergengsi. Hitung, aku yakin tak terhitung lagi berapa banyak tamatan SMU yang diterima melalui PSB/PMDK/Mahasiswa Undangan atau juga melalui jalur SPMB disaat daftar ulang harus balik kanan kemudian pulang setelah melihat berapa total biaya yang harus mereka bayar ... dan itu ? sekali lagi terjadi di negeri ini. Inikah janji pendidikan gratis itu wahai yang lagi duduk di kursi singgasana istana ? wahai manusia-manusia tukang tidur yang berada di ruang sidang paripurna ?

Tak usahlah kita berharap pendidikan itu gratis atau paling tidak biaya murah. Untuk udara, tanah, dan air yang bersih saja hanya tersedia bagi mereka yang punya kuasa. hanya untuk orang-orang yang punya uang saja !
Padahal kita sama, sama-sama diberikan Illahi ta'ala udara dengan cuma-cuma, air mengalir tanpa bau tanpa rasa .. bening, jernih dan itu semua adalah hak kita. tapi kenapa kok sekarang ... untuk minum segelas air putih yang bersih begitu susah nya ? untuk menghirup udara saja taruhannya rumah sakit ? Inikah Indonesia yang merdeka ?!

Tanpa disadari, tanpa terasa bendera sang saka merah putih sudah dijadikan kain pel ... untuk membersihkan jalan yang akan dilewati oleh sang penguasa. Burung garuda yang gagah perkasa pun menjadi penghuni sangkar dan sebagai penghibur dengan kicauan yang hambar.

Ternyata puisi "Malu Aku Sebagai Orang Indonesia" karya bapak Taufiq Ismail itu hanya dianggap sebagai angin lalu, dan kita pun tetap berlalu dengan tanpa rasa malu ... bahkan tanpa kemaluan ! Kenapa gak sekalian saja kita di upacara bendera 17-an barusan kita sama-sama berteriak bersorak ... "Kepada Bendera Sang Merah Putih Hormat Dong Ah !" kemudian tertawa terpingkal-pingkal sambil menginjak-injak kain merah putih yang semakin lusuh dibawah telapak kaki kita.

untuk jiwa bendera yang sedang sekarat ditiang yang semakin berkarat ...

8/15/2004

Buruan Cium Gue [ part I ]

Sinopsis Film Buruan Cium Gue :

Desi dan Ardi sudah menjalin hubungan cinta selama lebih dari dua tahun. Desi masih sekolah, kelas tiga SMU sedangkan Ardi sudah kuliah. Soal cintanya pada Desi, Ardi ingin segalanya berjalan dengan sehat. Ia sangat menghindari kontak fisik dengan sang kekasih, termasuk ciuman sekalipun. Oleh Desi, sikap Ardi dibilang kaku dan kolot.

Suatu saat, dalam sebuah siaran langsung di radio, Desi ditanya oleh seorang pendengar tentang pengalaman ciuman pertamanya. Gara-gara terdesak, Desi malah mengaku bahwa ia sudah pernah berciuman dengan Ardi. Mendengar pengakuan sepihak ini, tentu saja Ardi marah. Celakanya lagi, Desi diundang tampil di sebuah acara di televisi untuk menceritakan pengalaman ciuman pertamanya ini. Malah, ia juga harus mengajak Ardi. Jelas saja, masalah ini membuat hubungan mereka terganggu.

Pada kesempatan berikutnya, Desi pergi ke acara pesta di pantai bersama teman-temannya, termasuk Gladys yang mantan kekasih kakak Desi, Amel dan Indra, teman sekelas Desi. Doni, kakak Desi, ingin ikut ke acara tersebut karena berniat mendekati Gladys. Doni membujuk Ardi ikut ke pesta. Alasannya, Ardi harus menjaga Desi.

Pesta di pantai semakin seru karena Desi terus dibujuk agar berusaha mendapat ciuman dari Ardi. Sementara Indra yang gila wanita berupaya menggaet Amel. Begitu pula Doni, berusaha keras untuk menarik perhatian Gladys lagi. Tapi yang terjadi pada Desi justru sebaliknya, hubungannya dengan Ardi semakin kritis. Pasalnya, Ardi tidak senang Desi menggunakan berbagai cara agar bisa mendapatkan pengalaman ciuman.

Saat siaran langsung di televisi kian dekat. Namun, Desi malah berpisah dengan Ardi. Lantas apa yang akan dilakukan Desi? Apakah harus mengaku bahwa ia sesungguhnya belum pernah ciuman sama sekali ?


Astagafirullahalladzim ...
ah, ternyata di negeri ini ciuman sudah menjadi hal yang murah meriah. Di jual bak barang bekas di pasar loak. Layaknya sang pedagang berteriak "Tiga seribu... tiga seribu ! dibanting... dibanting ! siapa cepat dia dapat !" kalo pun gak ada yang beli.. gratis pun boleh jadi. Begitulah kita menjajakan ciuman pada orang ang jelas-jelas belum ada ikatan apa-apa, hanya sebatas komitmen berdua dan diabadikan traktiran bersama teman-teman.. sekali lagi belum ada ikatan pernikahan ! Aneh ya, kok itu bisa kita jadikan tiket untuk saling adu bibir. Ternyata kita terlalu gampang mengobral, atas nama cinta pun semua terlaksana.

Aku jadi ingat waktu ayahku bercerita tentang masa mudanya dulu bersama ibu. Hei jangan salah, mereka juga punya nostalgia indah di masa muda. Tetapi bukan seperti kita yang saat ini belum indah rasanya kalo belum "cipokan"... "pelukan"...atau bahkan "gituan" ( astagafirullah, istilahku makin hancur aja ).

Bagi mereka melihat bajunya tergantung di jemuran saja itu sudah menjadi obat penawar rindu. Mencium sapu tangan pemberiannya saja sudah membuat hati berbunga-bunga. Apalagi melihat sang pujaan melintas didepan rumah, waahh ... sebuah anugerah yang tak terkira.
Kencan mereka hanya lewat kertas, tidak seperti kita kalo belum ke bioskop ... duduk dipojok berduaan gelap-gelapan rasanya belum puas. Kalo bertemu pun malu-malu, satu duduknya disini dan satunya lagi duduknya disitu .. ditengah-tengah biasanya ada adik atau ponakan yang masih kecil yang biasa menemani sang perempuan kemana saja dia berjalan. Sekali-kali berkumpul, bercanda atau masak bersama-sama dengan teman sebaya dan jelas tidak hanya berdua... ada tiga, empat bahkan lebih dari lima. Mereka berdua juga curi-curi pandang, tetapi dengan itu saja sudah membuat hati semakin senang.

Ah, memang kisah cinta yang klasik, namun terkesan sangat unik dan membuatnya menjadi asyik. Mereka gak pernah nodong orang tua untuk mentraktir sang kekasih makan malam di resto terkenal. Mereka gak ngabisin satu bulan gaji hanya untuk belikan kado atau berpesta di ulang tahun berdua dengan sang kekasih.
Bagi mereka cukuplah kertas-kertas putih... kadang-kadang ada bunganya ( itu kalau lagi ada sedikit uang ) untuk be-romantis ria. Bagi mereka sapu tangan berwarna biru atau merah jambu terasa begitu bermakna kalo diberikan sebagai hadiah ulang tahun atau tanda kasih.

Ah, kuno ! mungkin itu yang terpikir dalam benak kita disaat mengingat kisah cinta ayah dan bunda diwaktu masih muda. Tetapi apakah kita pernah berpikir, cinta mereka diwujudkannya dengan cara sederhana tetapi begitu dalam maknanya. Bagi mereka, cinta bukanlah sekotak coklat, seikat mawar atau ciuman mesra dibibir.

Masihkah ada seikat cinta dengan cara sesederhana itu diantara kita ? Silahkan kita baca lagi sinopsis film "Buruan Cium Gue" yang diatas... itu lah jawabannya.
Jika kita masih menginginkan cara cinta sederhana seperti itu ? silahkan cari ke daerah perkampungan terpencil yang belum tersentuh oleh listrik, parabola, tivi ataupun coca cola. Aku rasa disana masih tersedia... kalo disini ? ditempat biasanya kita berdiri ? aku masih sangsi.

8/13/2004

Nih aku kasih tiga !



"jam 5 selesai bisa ? ntar lagi logonya aku scan, abis magrib aku ambil... besok aku ngajuin ini proposal, gimana bisa ?" begitu dia ngomong dekat kuping ku sebelah kiri. Jam 5 ? ha, ini kan jam 3 ! hah... 2 jam lagi ? bisa gak nih bikin screenshoot indeks website jatim news. Beneran dah kayaknya aku lagi diuji dalam hal kecepatan disain. Biasanya sih aku garap 3-5 jam itupun kalo bahannya lengkap, ini gambar aja kudu nge - googling dulu. "Ok deh !" aku jawab sekenanya, gak tau ntar jadinya kayak apa. Tapi yang jelas... ditantang kayak gitu mah ... hayo ! sapa takut !

jam 2 lebih sekian menit dimulai dengan membuka program photoshop, buka majalah jatim news nya dan mulai lah mencari inspirasi seperti apa screenshoot yang bakal dibikin. Template-template terdahulu aku bongkar lagi semuanya, dan mulai mengeksplorasi semua yang ada dalam otak ini. Asar menjelang, tapi core disainnya masih blom keliatan. hm ada baiknya sholat dulu aja ... baru ntar ngutak ngatik lagi.

Selesai asar di mushollah kecil itu, aku ngerasain sebuah perbedaan. Tadi nya keganggu banget dengan rasa buru-buru sekarang mah lumayan udah ngerasa tenang. Garapan ku perlahan lancar dan semakin kelihatan arah yang akan aku bikin.
Yang namanya masalah tuh tetep aja ada dan gak mungkin gak ada. Pas disain udah hampir jadi dan baru di save setengahnya...komputer mulai berulah ! hengki tornando ! hasyah ... ini penyakit kalo lagi disain gak buru-buru di save.

Ya sutra lah, masih untung ngulangnya gak dari awal. Jam lima lebih dikit itu disain udah selesai, tapi mana nih anak kok gak nongol-nongol juga ? ditunggu sampe malem gak muncul juga, lah ... mana deadline yang jam 5 tadi ya ? sampe jam 2 pagi pun itu disain blom di ambil. Temen-temen pada ngakak smua... "kapok lu dikerjain sukma !".

weleh-weleh... orang sibuk ngutak ngatik, eh malah ditinggal. Gak tau kencan ato ngapain. Sudahlah, yang penting aku dah bisa buktiin kalo dia salah objek untuk adu nyali hehehe ... disain dah selesai, tinggal ngeprint. Noh disainnya aku bikin dua sekalian, kurang apa coba. Di minta satu aku kasih tiga... silahkan pilih !

8/12/2004

Alhamdulillahirobbil'alamin !



Peserta dengan nomor 3041500369 diterima di program studi 151642


Aku tersungkur didalam sujud syukur ... betapa besarnya karunia yang Engkau berikan ya Allah. Entah berapa juta orang saat ini meneteskan air mata, sanak saudara, sahabat terdekat atau bahkan teman sejawat karena tidak bisa menduduki bangku di Perguruan Tinggi Negeri. Ya Allah, berikan mereka kekuatan dibalik kehilangan sebuah kesempatan. Berikan mereka kesabaran dari besarnya keinginan. Semoga mereka bisa menemukan jalan lain yang lebih baik untuk meraih masa depan ... amin

Andi Syukri

laki-laki paling bungsu dengan no urut kedelapan dari sembilan personil keluargaku ini akhirnya sukses menjebol gawang Teknik Sipil Universitas Andalas di arena SPMB 2004. Sosok yang paling ganteng diantara 5 kakak laki-laki diatasnya, hidung paling mancung, rambut paling bagus, kalo ketawa susah membedakan dia lagi ketawa ato lagi tidur soalnya biji matanya ketelan sama kelopak matanya dan perlu dua batang korek api buat mengganjal kelopak matanya biar bisa melek kalo lagi ngakak.

Sejak dari SD paling rajin bikin catetan, cewek aja kalah. care sama keluarga... kebukti waktu ayah lagi sakit dia yang paling sibuk, soalnya dia ama Ina doang yang berada di rumah waktu itu, yang lain pada di luar daerah semua. Kalo soal ibadah, no problem lah ... udah jadi ikhwah sejak di bogor taun kemaren. Paling gimana gitu kalo berhadapan dengan yang namanya cewek, waktu SMU kelas dua pernah dilirik ama cewek dikit aja langsung bilang "Apa liat-liat, naksir ya ?" nah lho... abis itu malah bilang aku yang ngajarin ... heh ? ngajarin dari hongkoong ? Dia bilang "Uda kan yang bilang, kalo ada yang ngelirik bilang .. apa liat-liat, naksir yah ?". wadooh... nih anak kok ya lugu banget, ampun dah... omongan taun kuda masih dia inget ? gimana kalo dia jalan-jalan ke mall tuh. Bisa-bisa ditabok cewek sekampung kali ya, tapi syukurlah mall di kampung blom ada, di Bogor ? hmm paling bagi dia cuma tempat beli sabun mandi doang.

Sebentar lagi peternakan IPB bakal jadi kenangan buat dia, ke Bogor cuma ngambil barang-barang trus cabut lagi ke Padang. Sayang, Kedokteran yang dia incar gak jebol... tapi kurang syukur apalagi coba ... Teknik Sipil ... Teknik Sipil men ! Tau gak, aku yakin Ayah yang paling bahagia dengerin dia keterima di Teknik Sipil ... kenapa ? ayah tuh dari dulu pengen banget anaknya ada yang masuk Teknik Sipil. Masa dari 5 jagoannya gak ada yang ngelulusin keinginannya dia ? Alasannya simpel kok, keinginannya dulu waktu muda gak kesampaian kuliah di Teknik Sipil... cuma sampe STM bangunan air. Nah pas di anak nya baru Andi yang meluluskan permintaannya. Iyan ? Elektro ... Iman ? Pendidikan Guru... Fajri ? Ekonomi ... aku ? Elektro lagi ...

Mungkin ibu yang rada kecewa kali ya ... ibu mah beda ama ayah, ibu pengen salah seorang anak laki-lakinya di kedokteran. Sebenarnya dulu aku yang diharapin, waktu aku kelas tiga SMA ibu pernah bilang "Ibu pengen deh anak ibu ada yang jadi dokter". Aku langsung nyahut "Kedokteran ? aduh jangan deh bu... jangan sampe nyuruh baca apalagi ngapalin buku setebal bantal kayak gitu... gak kuat, lagian biaya di kedokteran tu bu... mahal nya gak ketulungan. Maklum itu kan tempat kuliahnya orang berada". aku bikin alasan, padahal memang dasar nya males.

"Iya deh, ibu sih terserah kamu aja... gimana kamu mo masuk kedokteran, buku catetan pelajaran aja semuanya poto kopian. Ke sekolah bawa satu-satunya buku gado-gado sejak semester pertama ituuu aja, berangkat paling terakhir, telat paling rajin, kalo duduk milih yang pojok banget biar gak keliatan ama guru, pulang sekolah kesana kemari dulu... magrib baru nyampe rumah, besok mo ujian malah nonton di warung sampe acara tipinya kumpulan semut semua, kayak gitu gimana mo masuk kedokteran... gak mungkin ah. Mbok ya rajin dikit kenapa sih" hayah... ternyata ibu lebih tau alasan ku sebenarnya... tapi kok sampe-sampe dimana bangku ku di sekolah juga tau ya ? wah top dah !

Kayaknya Ina deh harapan ibu yang terakhir, ya moga-moga dia bisa masuk kedokteran. Paling gak ada kemauan lah... jangan berkaca pada diriku hehehe ... apaan sih ah ! eh tapi kalo Ina lulus kedokteran, giliran aku dong yang jadi donatur ? huayaaahhh.... skripsi woiii ... skripsiiii !

8/11/2004

Ke Jakarta ?

Sore kemaren menjelang magrib tiba-tiba program messager itu berdentang...

Buzz
Dia: Putaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Puta: iyaaaaa
Puta: :D
Puta: pa kabaar
Puta: sendirian ?
Dia: baeeeeeeekkk
Dia: yup,abis liat IP
Dia: lagi dmana?
Puta: lagi di kampus
Puta: gimana IP nya ?
Puta: bagus ya ?
Dia: Alhamdulillah,bagus
Dia: ;)
Dia: lagi kul pa libur?
Puta: alhamdulillah
Puta: lagi libur
Puta: :D
Puta: kapanmulai kuliah ?
Dia: 6 sept
Puta: wah berarti sama dong
Puta: lagi garap apa nih KINE sekarang ?
Dia: masih luamaaaaaaaaaaa
Dia: lagi mo nyispin DikLat & rekruitmen
Dia: daftar yuk????
Puta: diklat perfilman ?
Puta: kapan ?
Dia: InsyaAllah September tapi tanggalnya masih blum pasti
Puta: ok deh ntar di kabari ya :D
Puta: insya Allah aku ikutan
Puta: eh btw cd nya S3I udah kelar kah ?
Dia: :D
Dia: tar di sms deh
Puta: ok ;)
Dia: udah..udah... tar InsyaAllah dikopiin deh
Dia: eh tau ga?????????????
Puta: ok deh... aku tunggu lho ya :)
Puta: apa ?
Dia: hhehehhehehehhehehehheh
Dia: S3I lagi diputer di plasa semanggi Jkt
Puta: haaaa ?!
Puta: yang bener ?
[ tersentak kaget dan gak percaya sama sekali ]
Puta: waaahhh..selamat deh selamat
Puta: dalam rangka apa tuh kok di puter lagi ?
Dia: kmaren abis ngobrol ma dannis "mamet" AADC trus Dia & tmen2nya punya tempat/ruang yang muter film2 independen
Dia: naaaaaaaaaaaaaaa.....film qta dibawa ma Dia
Puta: o..begitu, slamat ya...
Dia: yaaaaa......selamat buat kita semuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Dia: huwahahhahahhahahhahahhah
Puta: selamat deh sekali lagi selamat...
Puta: :))
Puta: oh ya ntar kalo dah dikopiin kasih kabar ya, biar aku jemput ke KINE
Dia: oke deh
Dia: magrib
Puta: iya.. dah azan
Puta: salam buat teman2 di KINE yah
Puta: salam kangen buat semua
Dia: yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Puta: daaagh dulu ya...
Dia: dadaaaaaahhhhhh

Ah ! masihkah Puta mengharapkan Seminggu Sejak Saat Itu dipublikasikan lagi ? setelah akhir dari proses itu membuat dia perang bathin yang berkepanjangan. Dari dua kali penayangan, awal pertama saat launching dan berikut nya pemutaran film independen di kampus itu, semakin banyak pertanyaan yang hinggap di kepala nya... “kenapa .. kenapa dan kenapa !”

Belum lagi jawaban yang dia dapatkan, sekarang film itu meluncur dengan mulus ke Jakarta, dan tentunya semakin banyak yang melihat Puta dalam layar perak itu. Ah sudahlah ... biarlah waktu yang akan menjawab semuanya. Karena Puta juga tak mau mengecewakan mereka. namun, Insya Allah takkan ada lagi Puta yang kedua, karena diakhir cerita dia sudah mati ... dan tak mungkin untuk kembali.

8/10/2004

Istilah

Mungkin banyak yang kebingungan memahami dan mengartikan jika ada orang berbicara dengan menggunakan istilah atau penggalan bahasa arab.. ok mungkin ini bisa jadi sedikit referensi, dan gak bingung lagi..

Antum = Anda.
Ana=Saya.
Izzah=Kemuliaan.
Ikhwan=Saudara Muslim Laki-laki.
Akhwat=Saudara Muslimah Perempuan.
Ikhwah=Teman-teman.
Akhi=Saudaraku (untuk laki-laki).
Ukhti=Saudaraku (untuk perempuan).
Afwan=Maaf.
Taushiyah=Nasihat.
Ghiroh=Semangat.
Wasilah=Sarana.
Wajihah=Organisasi.


Hujjah
Argumen, dalil, dasar atau landasan dalam mengambil pendapat.

Ijtihad
Sebuah upaya yang keras untuk mencapai kesimpulan hukum atas sebuah masalah agama. Ijtihadi ini dilakukan oleh orang yang sudah memiliki kemampuan dalam melakukan kajian yang mendalam atas semua dalil baik dari Al-Quran Al-Kariem, As-Sunnah An-Nabawiyah maupun sumber dalil lainnya.

Ittiba'
Mengikuti. Yaitu mengikuti pendapat yang sudah jadi dari seorang ulama atau mazhab fiqih tertentu. Ittiba’ dalam pengertian khusus bisa dianggap sebagai lawan dari ijtihad.

Khilaf
Perbedaan pendapat. Umumnya dilakukan oleh para ulama ketika menanggapi masalah hukum yang ternyata mereka memandang dari sudut yang berbeda. Sehingga menhasilkan perbedaan pandangan dan hukum.

Qhat'i
Tetap, pasti, mutlak. Biasanya digunakan untuk mengatakan bahwa sebuah dalil itu qath’i yang maknanya adalah berstartus tetap. Misalnya dalil Al-Quran Al-Kariem itu bersifat qoth’i, karena pasti benarnya. Sedangkan dalil akal itu bersifat zhanni (lawan dari qathi’i.

Salafus shalih
Para ulama dan orang-orang yang hidup di zaman yang dekat sekali dengan masa para shahabat. Ada yang mengatakan pada abad-abad pertama dan kedua atua berikutnya. Ukurannya adalah keshalihan mereka dan kesetiaan mereka terhadap ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

Tabbaruj
Bersolek, berhias, memakai make up

Tawassul
Menggunakan perantaraan. Misalnya seseroang bertawassul dengan amal baik. Maknanya adalah seseorang menggunakan pahala amal baiknya itu untuk dijadikan doa dan harapan kepada Allah SWT untuk meluluskan hajatnya.

Tsiqah
Percaya kepada seseorang, yakin akan kemampuan seseorang. Ulama Tsiqoh maksudnya adalah ulama yang bisa dipercaya dan memang punya kapasitas dan otoritas dalam keulamaannya. Rawi yang tsiqah adalah periwayat hadits yang memenuhi kriteria yang bisa dipercaya kebenaran hadits yang disampaikannya.

Urf
Kebiasaan, adat, hal-hal yang telah berlaku secara umum di suatu komunitas. Tidak semua ‘urf itu bertentangan dengan Islam. Sebagian dari ‘urf itu malah didukung oleh Islam. Misalnya adanya ‘urf di suatu tempat bahwa bisa seorang suami berkata kepada istrinya,”Pulanglah ke rumah orangtuamu”, maka dianggap sebagai kalimat cerai. Bila ‘urf (kebiasaan) yang berlaku di komunitas itu memang demikian, maka lafaz seperti itu sudah berarti cerai menurut syariah Islam. Namun belum tentu berlaku pada komunitas lainnya.

8/09/2004

disana ada yang menunggu ...

aku mencoba melontarkan gemuruh do'a di lorong pagi ini. Sekaligus menangkap selembar benang yang melintas dari kertas-kertas. Kemudian dari balik kaca itu aku bingkai wajah lama, merangkai suatu bait walopun masih seperti angin yang mengintip dan merayap dibalik jendela.
Beberapa katapun aku torehkan diatas kertas putih... namun bagaimanapun juga aku berusaha mencari jalan dan arah yang lain, masih saja kembali pada bait yang pertama.

Nafasku mencakar cahaya bulan, awan-awan itu aku coreng hingga berantakan. Aku ingin melukis dilangit tanpa bulan tanpa awan, tanpa kuas tanpa cat tanpa tinta tanpa kanvas. Aku ingin melukis dengan tubuh terlentang telanjang, kubayangkan meliuk-liuk menyibak belukar mendung langit, sambil menyimak gemuruh angin yang melenguh, menyapa guguran daun kering, mencium basah udara pada hamparan rumput yang masih tak bertuan.

Nadi gunung berdenyut berkata melalui pesan rahasia... "disana ada yang menunggu ..."

8/08/2004

Impian mereka hanya ...

Kenapa kok terelimasinya salah seorang peserta AFI membuat hampir semua penonton menangis tersedu-sedu ? Tetapi di channel yang bersebelahan ada tayangan tentang jalinan kasih yang jelas itulah realita kehidupan manusia ... aku perhatikan kok gak ada yang menangis sama sekali ya ? hanya satu orang... ya satu orang ... dan itupun pura-pura nangis !

Jalinan kasih kalo gak salah judul acara yang aku lihat kemaren itu. Ya, acara yang jadwalnya bersamaan dengan konser AFI. dimana pada sesi itu ada 3 orang anak jalanan yatim piatu dan ketiganya cewek seumuran 10 tahunan... tinggal di rumah singgah, gak bisa sekolah karena "keadaan" ( "keadaan" adalah alasan yang sering kali kita bikin untuk mereka ) dan yang jelas sekali karena gak ada uang untuk makan, jelas uang bukan untuk biaya sekolah lagi tapi untuk makan pun tak ada.

Mereka terpaksa mengamen, agar bisa "hidup". Alasan yang sangat sederhana, untuk hidup ... mereka harus mengamen, sederhana sekali bukan ? Tapi apakah kita merasakan alasan itu bukan datang dari mereka, bukan dari siapa-siapa... lantas dari siapa ? silahkan ditanya pada diri kita masing-masing.

Disaat menangisi ( bahkan ada yang meratapi ) salah seorang "jagoan" AFI favorit karena harus pulang membawa kopor dan setumpuk hadiah ( mungkin ), siapakah yang diantara kita yang menyumbangkan sedikit air mata... ya... cuma sedikit air mata saja... gak usah sekian puluh atau ratus kiriman sms yang harganya "hanya" Rp 350 sekali kirim, untuk tiga anak kecil yang duduk dengan manisnya di depan kamera itu ?

Betapa beratnya perjuangan yang mereka jalani, beban yang mereka pikul dibandingkan kedua belas finalis AFI yang kita elu-elukan... yang kita tangisi barusan.
"Ah jangan berlebihan gitu deh ... lihat dong perjuangannya finalis AFI tuh, dari 9000 pendaftar seluruh Indonesia dan mereka terpilih sebagai finalis... hebat kan... trus waktu di karatina, dari diari mereka aja kelihatan latihannya berat banget... gara-gara kurang istirahat ada yang sampe sakit segala, pingsan malah, mana dibentak-bentak juga tuh ... kasian kan ? gak salah dong kita nangis ngeliat perjuangan panjang mereka sejak awal trus tiba-tiba berakhir disini... padahal dia layak banget jadi pemenang paling gak 3 besar lah"

Hmm... gitu ya, ok deh mungkin ada baiknya diceritakan sedikit tentang 3 anak tadi, gak banyak-banyak kok... sedikit saja. Begini ... tiga anak itu bukan siapa-siapa memang, mereka cuma tiga orang generasi penerus bangsa ini yang sejak kecil terpaksa kehilangan kedua orang tuanya begitu juga saudara yang entah berada dimana. Untuk sesuap nasi satu kali saja sehari mereka terpaksa bernyanyi dengan peralatan seadanya, suara pas-pasan, berkeliaran di perempatan lampu merah yang penuh debu dan panas matahari yang jarang banget kita rasakan, dan bagi mereka ? harus menjadi hal yang sangat biasa ... sampe keringat dari kepala menyentuh tumit, tenggorokan serak karena kehabisan suara bahkan kehausan dan perut kelaparan entah kapan menyatap makanan... mereka harus terus bernyanyi demi recehan di kantong kita yang sering kali kita bilang gak ada , padahal saku celana menggembung, dompet menjadi tebal, tas pun terasa berat ... apalagi kalo bukan gara-gara recehan yang selalu kita kumpulkan.

Impian mereka memang bukan "menuju puncak" yang sering juga mereka nyanyikan di jalanan. Impian mereka memang bukan menjadi "bintang" ... impian mereka memang bukan menjadi yang "terkenal". Impian dan harapan mereka hanya bisa membaca, hanya bisa sekolah di SD kampung sebelah rumah singgah mereka... itu saja. Mereka gak butuh sms yang sekian kali, puluhan kali atau bahkan ratusan kali ... mereka itu cuma butuh recehan yang kita simpan di kantong, dompet, tas atau yang sering kita tarok begitu saja di atas meja. Tapi kok kelihatannya impian itu bagi mereka terlalu tinggi sekali ya ? terlalu nyangkut diawan bahkan di bintang yang cahayanya kelihatan kadang hilang.

Maaf, mungkin terlalu panjang ya ... masih ada sedikit lagi nih, belum lengkap rasanya kalau gak ditulisin lanjutannya.
Salah seorang dari mereka ... pernah hampir kehilangan nyawa satu-satunya gara-gara ketabrak bis kota disaat ngamen di jalanan, terseret sekian meter dengan kaki sebelah kiri terganjal di ban yang sedang berputar mencuit nyaring. Kemudian terbaring dalam keadaan koma di rumah sakit sekian hari ( maaf bukan sekedar pingsan lagi ) yang masih ragu kepastian antara kapan dia hidup atau mungkin bisa saja mati. Kulit kakinya dibagian depan dari pegelangan kaki sampai bawah lutut terkelupas sudah...kelihatan tulang memutih dan hanya bisa di kembalikan seperti sedia kala dengan operasi plastik.

Setelah sedikit sembuh walopun tanpa operasi plastik...lagi-lagi karena gak ada biaya, tepatnya di depan kamera saat acara itu berlangsung, mereka masih bisa tersenyum lega... mereka masih bisa tertawa bersama. Padahal luka kaki kirinya masih basah. Kemudian sang presenter bertanya...
"lukanya masih basah ya, berarti masih sakit dong ? kok masih keliatan ceria ya ?". tau gak mereka jawab apa ?
"Iya masih terasa sakit banget, tapi gak papa kok. Ternyata Allah masih mengizinkan saya untuk meraih impian agar bisa membaca atau kalau boleh merasakan gimana yang namanya sekolah".

Ah, mungkin itu gak pantes kali ya ... alasan kita untuk mengeluarkan setetes air mata saja buat mereka. Gak usah dulu bicara recehan Rp 300 an yang kita berikan pada mereka disaat lima jari tangan kanannya menengadah lemah setelah menyanyikan lagu sekuat tenaga agar suaranya bisa kita dengar disela-sela mesin menyala. Recehan Rp 300 an yang sangat biasa kita habiskan melalui sms untuk mendukung bintang favorit di Akademi Fantasi Indosiar alias AFI. Dengan sekian kali, puluh malah ratusan sms itu kita tersentuh, dan akhirnya menangis tersedu-sedu.

# apakah aku keterlaluan ? menggoreskan sebuah tulisan ... yang bagiku selalu menjadi pertanyaan, bahkan sampai sekarang aku masih belum menemukan kepastian jawaban ...
apakah aku yang terlalu perasa ? hingga sendirinya harus meneteskan air mata melalui cara yang berbeda. Tidak seperti penghujung acara konser AFI yang berpelukan, terisak dan penonton pun ikut menangis bersama-sama begitu juga yang ada dirumah...

“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama, yaitu orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang-orang miskin, celakalah bagi orang-orang yang sholat, yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan menolong dengan barang berguna.” (Q.S Al-Maun )

8/05/2004

Ranah Minangkabau , Kampuang Nan Jauah di Mato - Payokumbuah Kota Tacinto

Saranah Minang urang banyanyi luruih lah jalan ka Payokumbuah ... Kota nan manjadi pusaik nyo Luhak Limo Puluah Koto, Luhak nan katigo dari asal usul nenek moyang urang Minang. Baa dek tasabuik Luhak Limo Puluah Koto ?

Samanjak Gunuang Marapi sagadang talua itiak, Kareta Api baratok ijuak, pado maso taun alun baralun antah barantah. Tasabuiklah sakelompok manusia barangkek dari basamo-samo manyeba turun dari gunuang Marapi tampek mereka tingga nan kito sabuik kiniko asa nenek moyang urang Minang. Sabab musabab gunuang Marapi acok malatuih-latuih ketek, nan saketek banyaknyo pasti manggaduah ka kehidupan sekelompok manusia ko. Disampiang itu dek katurunan lah samakin banyak pulo nan bahan makanan indak mancukupi karano tanah puncak gunuang susah ditanami... mako disusun lah rencana untuak mancari daerah baru nan katampek tingga yang aman baitu pulo subur dan bisa bacocok tanam. Mako dari saratuih limo puluah urang wakatu itu dipacah manjadi tigo.

Limo puluah urang barangkek ka arah timur nan, Limo puluah urang lai barangkek ka arah utara. Nan Limo puluah sisonyo barangkek ka arah selatan. Ka arah barat ? karano arah barat tu nan nampak lawik ( Samudera Indonesia nan awak sabuik kiniko ) Jadi di khawatirkan indak ado tanah nan subua nan rancak tampek bacocok tanam disinan. Daerah barat tu disabuik lah daerah Pasisia. Itu pulo lah sabab nyo nan saratuih limo puluah urang ko dak dibagi ampek, salain itu saratuih limo puluah dibagi ampek dak bisa adil jumlah nan ka barangkek.

Dimulaih lah ekspedisi ko, sarentak barangkek diwakatu nan samo ka tampek tujuan nan lah ditantukan. "Sabulan sasudah ko kito bakumpua disiko baliak untuak malaporkan daerah baru nan lah kita cari" Baitu pasan tarakhir dari Datuak Pucuak ( Katua Suku Nenek Moyang urang awak ). Ba'da subuah samo-samo barangkek lah nenek moyang wak ko.

Lah lamo perjalanan ampia wakatu sabulan, banyak lah daerah nan baru ka manjadi tampek tingga berikutnyo untuak nenek moyang jo keturunannyo. Baiak dari arah utara, timur, ataupun selatan.
Kito caliak lah katigo kelompok nenek moyang awak ko yang lah mancari tadi...
Nenek moyang kito nan barangkek ka arah selatan, disinan mereka menemukan banyak daerah subur dan cocok bana untuak bacocok tanam, tapi ado sayangnyo ciek ... susah bana mancari daerah nan data... dak ado padang nan laweh disinan. Akhirnyo sabalum pulang daerah tu harus di agiah namo biya takana baeko untuak laporan ka Datuak Pucuak. Dek mancaliak dak ado tanah nan data akhirnyo nenek moyang kito bamufakat diagiah namo Luhak Tanah Data ( Luhak Tanah Datar bahaso Indonesia nyo ) yang artinyo Kurang tanah dan data.

Mancigok ka nenek moyang kito yang barangkek ka arah utara. Dalam perjalan mereka saraso ka daerah dimano disinan balaku hukum rimbo. Sia nan bagak inyo nan manang, atau bisa lah disabuik kurang raso agamo. Acok tajadi kejadian nan dak sasuai jo kitabullah. Tasabuik lah nenek moyang wak ko, talompek dari muluik nyo diwakatu istirahat bakumpua basamo-samo mambahas baa dek bisa co iko, salah seorang nenek moyang wak ko bakato "a yo luhak agamo ko mah". Akhirnyo wakatu panatapan namo daerah tu, lah mambulek kan aia dek pambuluah, kato jo mufakat .. sepakat lah namonyo "Luhak Agam". Kok agam ? bia dak kasa bana tadanga, ingek urang awak diwariskan sifat "Takilek ikan di aia, lah tantu jantan batinonyo" kato-kato basilek, makasuik basindia ... dak ado istilah tembak jenggo... urang awak tu aluiih mainnyo.

Ditaropong pulo nenek moyang awak nan berpetualang ka arah timur. Babeda jo nenek moyang wak sabalumnyo tanah disinan banyak nan data maklum barado di daerah lembah kaki gunuang sago jo bukik barisan, keadaannyo aman-aman sajo dak ado masalah jo agamo. A.. yo pusiang lah nenek moyang wak ko apo lah namo untuak daerah ko. Diagia Tanah Data lah dipakai dek nenek moyang dan ka selatan. Diagiah Agam lah dipakai pulo dek nenek moyang nan ka utara. Tibo lah masonyo bakumpua manjalang ka barangkek pulang. Samo-samo bamupakat .. apolah namonyo daerahko. Sabalum rapek ka dimulai biasonyo katua rapek nenek moyang wak ko maituang jumlah anggota nan barangkek dulu yang sabanyak limo puluah, istilah awaknyo kini di absen ciek ciek. Tapi apo nan tajadi, dari limo puluah nan barangkek sabalumnyo ... tarnyato bakurang ciek. Barulang kali katua maetong tatap sajo jadi ampek puluah sambilan. Ditanyoan ka sado nenek moyang wak nan bakumpua wakatu itu dak ado nan tau ... "ba'a dek luhak limo puluah ko ?" - baa dek kurang limo puluah ko ? Akhirnyo dapek lah ide, diagiah lah namo daerah tu Luhak Limo Puluah. Kamudian wakatu bajalan babarapo waktu yang lalu di tambah lah namonyo manjadi Luhak Limo Puluah Koto. Nan nenek moyang yang ilang ko, sampai kini dak jaleh dimaa nyo tasangkuik.

Luhak Tanah Data bapusat di Batu Sangka, disinan tampek ditamukan urang mancaliak batu diagia sangka.
Luhak Agam bapusat di Bukittinggi, daerah tu yo diateh bukit kalau kiniko wak mancaliak dari kaki janjang ampek puluah mancaliak ka ateh taraso bana tinggi bukit tu, itulah namonyo Bukittinggi.

aa.. nan Luhak Limo Puluah Koto, bapusat di Payokumbuah. Apo tu Payokumbuah ? kalo manuruik bahaso Payo tu rawa, dahulu nenek moyang kito disampiang tanahnyo nan data dak saketek basuo jo daerah payo atau rawa ko. Tapi rawanyo tu beda, apo bedanyo ? aia di payo tu kumuah ... jadi akhirnyo diagiah lah namonyo Payokumuah. Nyak lamak didanga di talingo lamo ka lamoan barubah lah manjadi Payokumbuah, nan bahaso Indonesia raya nyo Payakumbuh.
Ado pulo carito manuruik versi lainnyo, Payokumbuah tu barasal dari kato Payah Tumbuah. Babeda jo daerah Luhak Tanah Data jo Luhak Agam nan dakek jo gunuang marapi yang acok mangaluakan abu kapundan, duo Luhak tu subua tanahnyo. Nan Luhak Limo Puluah tapeknyo di Payokumbuah... aa yo susah tumbuah tanaman disanan wakatu itu. Jadi pernah tasabuik dek nenek moyang wak ko ... Payah Tumbuah disiko yo. Dek perkembangan maso jo wakatu akhirnyo jadilah banamo daerah tu Payokumbuah.

Payokumbuah ... kota nan tasabuik sabagai kota galamai ( makanan khas nan liek-liek dikunyah), kota batiah ( karupuak khas payokumbuah nan badaruak-daruak) kota nan aia nyo janiah mangalia dari batang tabik ikan nyo jinak talatak di lambah Gunuang Sago. Kota nan babudayo Minang nan tamasuak kadalam luhak nan tigo banamo Luhak Limo Puluah Koto. babendera biru, karano kalau mancaliak dari Luhak Agam ataupun di puncak panorama tabek patah nampak mambiru tapampang dipandangan. Luruih jalan ka Payokumbuah co itu pulo luruih urang-urang panghuninyo.

Nan kini payokumbuah lah gagah, rancak dicaliak dimato, banyak kenangan manih bamulai dari kota ko, kota nan tasabuik dek urang tampek balanggang pacu kudo... alun langkok rasonyo kalau ka Payokumbuah dak singgah ka tujuah aia mancua di lambah harau, ai tajun tujuah tingkek di lambah burai, Ngalau nan jadi panyambuik partamo masuak ka kota nan tacinto. Baitu pulo jo gunuang bungsu nan tagak manjago.

Oi.. payokumbuah nan jauah di mato, ibo bana taraso kalau ambo lah bacarito. Hati taragak, badan bakandak basuo jo dunsanak. Tapi apolah dayo, nasib tu bana nan bakato. Iduik di nagari subarang, mancari sawah jo ladang, nan alun bakasempatan pulang ... mudah-mudahan dak tasangkuik badanko di nagari urang, khawatir pulo ambo sampai kiniko masih surang.

8/02/2004

dari seorang anak kecil

bebaskan hati dari kebencian, lepaskan pikiran dari kecemasan, kikis habis prasangka yang bukan-bukan, hindari cepat mengambil kesimpulan, nikmati kesederhanaan, jadikan memberi sebuah kesukaan dan kepedulian sebagai kesenangan, kemudian bingkai semuanya dengan senyuman !

Jurang yang memisahkan antara aku, dia dan mereka adalah ... pikiran. Tetapi kenapa selalu saja usia menjadi takaran kedewasaan ?

Seorang anak kecil pernah menuliskan kalimat yang bergaris miring diatas tadi kepadaku sekian tahun yang lalu, dan sampai sekarang pun aku masih menyimpannya. Kisah yang melekat dalam benakku, masih tertanam kuat dalam ingatan yang membuatku tak bisa lupa dengan sebait kalimat itu.

Empat setengah tahun yang lalu, aku sedang duduk di pinggir jalan, biasa ... sendirian di tengah keramaian kendaraan yang lalu lalang tanpa saling menyapa padahal mereka itu kan bersaudara. Andaikan mereka saling menyapa, saling ternsenyum ... mungkin takkan ada tabrakan yang aku lihat barusan. Aku sendiri memang tak peduli dengan apa yang barusan terjadi. bukankah aku hidup dengan diri sendiri ?

Lama juga kususun beberapa bait lamunan, kadang diselingi dengan tatapan mengikuti laju sepeda motor ataupun mobil yang melintas di depan. Tiba-tiba seorang anak kecil datang menghampiriku sambil tersenyum. Aku taksir, umurnya baru sekitar 12 tahunan... ya tepat sekali aku lihat celana pendek yang dia pakai berwarna merah. Celana dengan model yang sama 7 tahun silam yang selalu menjadi pakaian keharusan setiap berangkat ke sekolah.

"Assalamu'alaikum ... " dia menyapaku dengan dengan pelan dan begitu sopan.

"Wa'alaikumussalam ... " Aku menjawab tanpa menunjukkan wajah aku merasakan keberadaannya disebelahku, aku kan sibuk ... sibuk melihat kendaraan yang bagus-bagus yang lewat di depan mata.

"Emm... lagi sendirian ya mas ?" dia duduk disamping kanannya dan meletakkan kotak kayu kecil yang dia sandang di sebelah kanannya juga.

"......" aku diam, acuh ... atau lebih tepatnya pura-pura acuh. padahal aku tadi kan memperhatikan kotak kecil yang dia sandang itu ... ada stiker yang sudah pudar dengan tulisan "Islam is My Life" nya kan ?

Kemudian beberapa saat diam, kita sama-sama menikmati keramaian di jalan. Dia masih terus memperhatikanku ... entah apa yang menarik sehingga pandangannya gak lepas dari aku yang duduk bersandar di dinding dekat pembatas trotoar dengan selonjor satu lutut sedikit tertekuk.

"mas laper ? nih ada roti, makan bareng yuk ... saya liat mas keliatannya lemes. ayuk mas" heh ? aku memang blom makan dari tadi pagi... bukan karena lagi miskin tapi entah kenapa aku lupa untuk makan setelah bergelut dengan segala pikiran yang berkecamuk dari kemaren hari.

Sekilas aku melirik ke dia dan aku menggerakkan alis sebagai isyarat gak minat "thanks !" sejujurnya aku memang lapar, tapi aku tak minat makan roti berdua dengannya ... kalo bisa sendiri ngapain aku harus makan barengan dia ? sorry lah.

Mataku berputar mencari warung yang masih buka disekeliling keberadaanku. Tapi sejauh mata memandang ... sejauh itu pula semua warung tutup. Lho kok pada tutup semua ? cepet banget ... aku gak sadar bahwasanya hari ini Minggu. Mana ada warung yang buka di hari libur ini ?

... bersambung ( subuhan ! )

killster may be !



lihat profile korban di sini ...
dan si pembunuh di sini ....

8/01/2004

duh, kok mohon lagi ?

Ya Robbi Izzati ... tadi kok sebentar banget ya ? Aku ngaku deh ... terlalu tergesa-gesa ... duh ! aku jadi malu, malu padaMu dan malu pada tempat itu walopun dia sebenarnya saat ini dia bisu. Sekarang dalam bathinku lagi berperang, aku yakin Engkaupun mendengar apa saja celotehku dalam hati selepas usai salam tadi.
Padahal mengobati kangen ini gak cukup hanya segitu saja ya Rob, tapi kok ya bisa aku terburu-buru.
Robku, secara fisik saat ini, detik ini aku sendirian... gak ada teman, padahal biasanya Engkau lihat disini kalo sepagi ini masih ada sedikit keramaian. Tapi gak papa lah, Engkau tunjukkan ini jadi kesempatan dimana aku bisa mengadu lebih lama dan berkeluh kesah lebih banyak. Udah gitu, kok aku tadi gak sadar ya ? lagi-lagi menghilangkan rasa sabar.

Ya Allah, maafkan... ampuni hambamu ini... masih pantas gak Robb aku mengucapkan kata-kata ampun setelah melakukan hal yang sama berulang kali ? Kalo aku disuruh ngitung berapa kali ingkar janji... gak cukup menuliskannya di kertas yang ada dihadapanku saat ini. Kenapa ya Robb, padaMu aku kok masih berani mengingkari janji ? bagaimana aku bisa berjanji pada ciptaanmu yang bertebaran di muka bumi ? Duh gusti, sungguh aku gak kuat untuk berjanji. Ya Robb jangan Engkau hilangkan kesempatan padaku untuk memperbaiki diri, walaupun entah sudah sekian kali kesempatan yang Engkau beri... Aku mohon ya Robb, aku belum siap untuk mati !

Rob ... apakah tetesan air pura-purakah yang barusan keluar dari dua indera penglihatan ciptaan Mu ini ? Aku gak tau seperti apalagi tangis penyesalan itu. Kok semakin kabur saja bagiku arti kata menyesal ... Roobbb ... aku mohon ... jangan kau matikan rasa penyesalanku. Untuk kesekian kalinya ya Robbku, pinta hambamu... mohon jangan Engkau buat aku mati !

Robb ... sampai kapan ya aku bisa mengurangi kata-kata "mohon" ? sedikiiiit saja ... bukan berarti aku menghilangkan Engkau sebagai tempat meminta, tempat aku bermohon ... tapi kebanyakan meminta, kebanyakan bermohon ... trus usaha ku dimana ? aku mohon petunjukMu ya Allah, duh ... kok mohon lagi ...