Ya Robbi Izzati ... tadi kok sebentar banget ya ? Aku ngaku deh ... terlalu tergesa-gesa ... duh ! aku jadi malu, malu padaMu dan malu pada tempat itu walopun dia sebenarnya saat ini dia bisu. Sekarang dalam bathinku lagi berperang, aku yakin Engkaupun mendengar apa saja celotehku dalam hati selepas usai salam tadi.
Padahal mengobati kangen ini gak cukup hanya segitu saja ya Rob, tapi kok ya bisa aku terburu-buru.
Robku, secara fisik saat ini, detik ini aku sendirian... gak ada teman, padahal biasanya Engkau lihat disini kalo sepagi ini masih ada sedikit keramaian. Tapi gak papa lah, Engkau tunjukkan ini jadi kesempatan dimana aku bisa mengadu lebih lama dan berkeluh kesah lebih banyak. Udah gitu, kok aku tadi gak sadar ya ? lagi-lagi menghilangkan rasa sabar.
Ya Allah, maafkan... ampuni hambamu ini... masih pantas gak Robb aku mengucapkan kata-kata ampun setelah melakukan hal yang sama berulang kali ? Kalo aku disuruh ngitung berapa kali ingkar janji... gak cukup menuliskannya di kertas yang ada dihadapanku saat ini. Kenapa ya Robb, padaMu aku kok masih berani mengingkari janji ? bagaimana aku bisa berjanji pada ciptaanmu yang bertebaran di muka bumi ? Duh gusti, sungguh aku gak kuat untuk berjanji. Ya Robb jangan Engkau hilangkan kesempatan padaku untuk memperbaiki diri, walaupun entah sudah sekian kali kesempatan yang Engkau beri... Aku mohon ya Robb, aku belum siap untuk mati !
Rob ... apakah tetesan air pura-purakah yang barusan keluar dari dua indera penglihatan ciptaan Mu ini ? Aku gak tau seperti apalagi tangis penyesalan itu. Kok semakin kabur saja bagiku arti kata menyesal ... Roobbb ... aku mohon ... jangan kau matikan rasa penyesalanku. Untuk kesekian kalinya ya Robbku, pinta hambamu... mohon jangan Engkau buat aku mati !
Robb ... sampai kapan ya aku bisa mengurangi kata-kata "mohon" ? sedikiiiit saja ... bukan berarti aku menghilangkan Engkau sebagai tempat meminta, tempat aku bermohon ... tapi kebanyakan meminta, kebanyakan bermohon ... trus usaha ku dimana ? aku mohon petunjukMu ya Allah, duh ... kok mohon lagi ...
8/01/2004
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment