7/19/2004

dari sekeping malam untuk masing-masing peraduan

hei, apa kabar ? adakah secuil yang kamu simpan atas nama rasa sabar ? kelihatannya terlalu bernafsu bagai orang yang sedang lapar. oh tidak ?! aku tidak kelaparan, tapi semakin kehausan. tadi malam aku tak sempat juga berkencan, yah... kayaknya belakangan ini kok mulai hilang dari kebiasaan ?

hei, kemana saja ? masihkah suka bercengkrama ? atau mungkin meneteskan air mata di dalam sepi yang tak terjaga ? ah kok semakin jarang ya ? melantunkan berbait-bait, sampai kerongkongan terasa pahit. bukan kah rasanya lebih sip untuk menghilangkan semua beban yang melilit ?

hei, ada apa ? kemaren, sekarang kok sama saja ? esok lusa bagaimana ? lagi-lagi lupa ?

benda itu aku pandang, semakin banyak pertanyaan yang terngiang. Inikah kerinduanku untuk menciummu lagi diwaktu hari masih dini ?

No comments: