7/12/2004

disini aku selalu bicara

disini aku selalu bicara, mengupas hari-hari yang telanjang. lepaskan belenggu yang sesungguhnya. lihat ... sesuatu yang kita anggap dulunya hilang, tanpa sadar sudah kita temukan. walau mimpi adalah kenyataan kata hati. simpan dulu rindumu jadikan telaga tanpa air mata, tak perlu menangis tak perlu bersedih tak perlu sedu-sedan itu. agar tak usai mimpi panjang yang menghiasi malam ini. dan bagaimana pun suatu saat aku akan kembali, walau berat aku rasa kau bisa mengerti. sampai berapa lama, kita bisa bertahan ? bukan soal untuk dipertanyakan. cobalah tersenyum, coba tertawa mulai detik ini.

Pertanyakanlah angin datang darimana, yang menuruni lembah merayapi gunung . Walau sesungguhnya kita sadar ada luka dalam duka, terhempas kedalam kawah. Mendaki tebing-tebing memanjat puncak tinggi, membuka pintu hati kemudian menggores dengan kata dan do'a yang sederhana. merenunglah seperti gunung, tanpa kicauan burung disaat mengurai hidup dari langit. Jejak-jejak kita tinggalkan, menyimpan lidah kaku dan hati yang beku. bercengkramalah bersama nasib, pertemuan dan perpisahan. kita tak tau harus berawal mengakhirinya dimana...

No comments: