2/18/2005

Cyber Khalwat - bagian I

Layar monitor telah menjadikan dunia ini menjadi tanpa batas, tak kenal batas ruang, waktu, dan jarak tempuh. Internet, ya ... apa saja yang kita minta disana tersedia. Cukup dengan mengetik beberapa bait kata dan satu tekan saja ... semuanya muncul sudah. Satu pihak kita merasa butuh untuk mencari apa-apa yang kita perlu.

Namun di pihak lain tanpa disadari kita memperdalam jurang tempat kita jatuh. Kenapa tidak ? cyber adalah dunia yang kedua... layaknya realita dari hal yang paling baik sampai ke hal yang paling jelek sekalipun dapat diakses dengan sekali klik saja. Yang sangat tidak kita sadari kita sering berlindung di balik alasan "ah ini kan dunia maya" sehingga kita bisa berbuat apa saja dan tanpa terasa kita perlahan mengikis apa yang sudah lama ditanam di dalam dada.

Perkembangan dunia cyber yang membuat komunikasi menjadi terasa semakin hidup, memberikan kesempatan kepada semua orang untuk berbuat lebih jauh. Dimana, dulu orang belum kenal monitor berjumpa dengan manusia yang berada di belahan dunia yang berbeda pada saat itu juga adalah impian belaka. Perlu waktu yang cukup lama untuk berjumpa melalui sebait tulisan tangan yang terkadang terasa sangat membosankan. Demi beberapa lembar kertas yang dibungkus rapi didalam amplop kita rela menunggu beberapa minggu.

Namun melalui cyber tak ada kata bulanan hanya untuk berkenalan... cukup beberapa menit saja, sang lawan bicara pun mendapatkan banyak informasi tentang siapa yang berada di balik layar kaca. Sungguh suguhan yang mempunyai nilai plus yang sangat bagus, metode bersuratan gaya lama pun mulai ditinggalkan. Semuanya sudah bergulir dengan cepat, tepat dan akurat. Namun apakah kita sempat menyadari berapa banyak bahaya yang mengancam seiring dengan kecanggihan di dunia cyber ini ? Apapun bisa terjadi, cyber menjadikan hal yang tidak mungkin sebelumnya menjadi sangat mungkin.

Sebutlah salah satu fasilitas yang saat ini sedang marak melanda dunia cyber yaitunya "chatting". Interaksi melalui kata-kata semakin interaktif dan jauh lebih hidup dengan adanya fasilitas chatting. Banyaknya dan beragam kemudahan dalam program chatting ini memungkinkan seorang chatter berkomunikasi dengan puluhan bahkan ratusan chatter lainnya dalam waktu yang sama. Bisa secara berkelompok ataupun secara individu atau yang biasa disebut dengan private. Apalagi kelengkapan fasilitas chatting yang disertakan dengan suara dan kamera, sudah barang tentu chatting menjadi pilihan idola untuk berkomunikasi.

Dari satu sisi kita memandang itu adalah satu nilai plus, karena belum ada multikomunikasi yang secanggih itu selama ini. Dan jelas itu akan berkembang lebih jauh dalam beberapa waktu kedepan.

Namun dibalik kelebihan efektifitas, fleksibelitas dan realtime dari layanan chatting ini ternyata memberikan dampak negatif yang sangat signifikan terhadap pergaulan di tatanan masyarakat yang sudah mengenal dunia cyber. Kenyataannya sejak dilayangkan fasilitas chatting pertama kali entah sudah berapa juta umat manusia yang menjadi "korban chatting".Tidak sedikit yang pengeluarannya melonjak tajam cuma gara-gara berha-ha ria dengan teman sebaya di balik layar kaca. Begadang ditengah malam setiap hari demi sekedar ngobrol ngalor ngidul tanpa ujung tanpa pangkal adalah hal yang biasa ... lagi-lagi karena "keasyikan".

Banyak pula yang sedih patah hati karena kemakan janji-janji dengan kekasih hati karena sebulan yang lalu melalui kata-kata indah sepakat sehidup semati namun beberapa detik yang lalu ditinggal pergi. Lebih parahnya lagi, chatting adalah tempat penyaluran hasrat yang paling aman karena dianggap tanpa resiko sehingga kencan berduaan tetap jalan tanpa ragu diganggu ataupun mengganggu, bahkan tanpa bimbang sekalipun untuk bersenggama walaupun hanya melalui kata-kata dan khayalan. Semua itu sudah terjadi di cyber world !

Insya Allah bersambung ...

No comments: