2/16/2005

e-dakwah

e-dakwah istilah yang berkembang bahkan sudah melejit saat ini. Sebagaimana saudara e-commerce, e-learning, e-gov, e-book, dan banyak e-e lain yang bermunculan juga seiring dengan perkembangan dunia maya yang semakin menggila.

Sejak milist mulai menjamah, webblog mulai menggoda sampai situs pertemanan yang kian mempesona, ternyata membawa dampak yang sangat bagus bagi perkembangan dakwah saat ini. Akibat arus internetisasi yang cukup membawa untung bukan ? Kenapa tidak, contohnya saja saya yang masih newbie alias awam dalam hal aktifitas dakwah di dunia nyata. Ternyata melalui dunia maya ini ruang gerak saya bisa lebih bebas.

Saya bisa posting apa saja yang berhubungan dengan syiar islam. Untuk satu kali tulisan saya gak butuh sekian pendengar, penonton ataupun pemirsa. Dan saya tidak pula harus mendatangi atau menunggu kedatangan mereka untuk bisa melakukan syiar. Cukup saya tulis apa yang ingin saya syiarkan, kemudian publish di halaman ini atau saya kirim di milist maupun di situs pertemanan yang ada.

Begitu gampang bukan ? dan hal yang sama juga dilakukan oleh orang-orang yang berstatus sama dengan saya atau bahkan mereka yang sudah mempunyai jam terbang yang lebih tinggi. Tidak dipungkiri pula, beberapa catatan pribadi online dari para penulis pun sudah menjadi sebuah buku yang laku dijual dipasaran. Ya, itu sasarannya bagi yang tidak sempat atau mungkin tidak mampu online di internet. Bukan hanya laku, tetapi catatan/buku tersebut menjadi inspirasi bagi orang-orang yang membacanya. dan tau kah ? buku tersebut muncul dari sebuah keisengan yang rutin dari penulisan sebuah catatan harian, sama seperti yang saya lakukan saat ini.

Bagaimana dengan e-dakwah ?
Begitu banyak cerita, kisah, artikel yang berkembang di catatan online. Bahkan juga ofisial web komunitas, pemerintahan, partai dan lainnya juga menghadirkan syiar-syiar islam. Walopun sedikit yang kadang terselip ... Alhamdulillah masih menyediakan ruang untuk menyapa pengunjungnya dengan agama. Begitu juga dengan kehadiran catatan saya ini beberapa tahun yang lalu. Bisa dilihat dari arsip, kehadiran pertama bukanlah berangkat dari keinginan untuk syiar islam. Ini hadir hanya sebagai pelepas cerita, mengobati tangan saya yang selalu gatal untuk memencet keyboard.

Ternyata kehadiran catatan online ini membuat dakwah semakin enak dan gampang untuk dicerna. Cukup dengan duduk di belakang meja, melihat monitor dan sajian dakwah di depan mata mengisi ruang baca. Dan itu membuat saya pribadi betah berlama-lama di membaca, mencari, sehingga sedikit banyaknya membuat saya mengerti.

Namun dari sekian banyak yang hadir menjangkau memori saya. Ada pertanyaan yang membuat saya masih terus berpikir mencari penyelesaiannya. "Apakah e-dakwah ini hanya berjalan seperti itu saja ?". Kita tau, sekedar contoh sederhana catatan online ini hosting dan servernya dipegang oleh siapa ? atau web yang selalu setia akan syair islam dipegang oleh siapa ? bahkan untuk internet ini saja yang memegang peranan penting adalah orang-orang yang anti akan syiar islam.

Apakah sudah cukup rasanya apa yang dilakukan itu cuma pada pembuatan website, publikasi disana-sini untuk dakwah kita ini ?. saya rasa belum, malah saya berpikir sebelum menguasai apa yang menjadi inti utama dari istilah "e" dunia maya kita tidak akan pernah bisa berbuat banyak. Ingat dengan posting saya sebelum ini dengan judul "Friendster Berulah", apa jadinya kalau kekhawatiran saya itu benar-benar terjadi dimana kesalahan teknis atau kesalahan yang disengaja karena melihat friendster dijadikan sebagai ajang berdakwah. Bukan sesuatu yang tidak mungkin tiba-tiba saja fasilitas itu dibatasi, bahkan bukan hanya di situs pertemanan, di semua segi yang menyangkut internetpun bisa dibatasi. baik itu akses email, web, dan segala macamnya.

So ? apakah bagi kita cukup sekedar itu saja ? semoga saja tidak. Informasi adalah kunci dari semua segi, siapa yang memnguasai informasi merekalah pemenang di saat sekarang dan masa datang. Ayo kuasai informasi teknologi demi e-dakwah kita.

sa, hari ini aku lagi menyemangati diri untuk terus belajar, belajar dan belajar. Berkarya, berkarya dan berkarya. Seringkali aku merasa lelah, karena rasanya begitu susah. Ingin sekali aku melihat pelaku-pelaku dakwah jaya di dunia IT, tapi sekarang aku cuma bisa berharap. Karena aku sendiripun masih pemula untuk semua ini. Semoga ini bukan sekedar mimpi...

No comments: