2/13/2005

Sepenggal Diskusi

"Gimana kita harus memaksa orang untuk menonton acara islami ? sedangkan tv yang bernuansa islam aja gak ada ?". Itu sepenggal diskusi alot antara aku, David dan pak Hansa. Kasarnya kami waktu itu lagi membahas yang memang sudah menjadi komoditi rutin para aktivis dakwah. Walopun topik yang aku bahas sama namun dalam jalan dakwah ini apakah aku sudah setulen mereka ? oh tidak ... aku masih jauh di bawah rata-rata.

Nada yang sama juga terlontar, "Bagaimana orang bisa berpikiran secara islami kalo toko buku yang islami aja tidak ada di kota ini ?". Dari pemikiran seperti itulah eramedia islami itu muncul. "Kenapa sih kita yang mayoritas ummat islam tidak punya sebuah toko sekelas Gramedia, atau Toga Mas ? Padahal ini adalah kebutuhan pokok". Ingatanku berputar pada air mineral, siapa sangka air mineral atau aqua lebih mahal dari bensin ?

Aku rasa, kita terlalu sempit dalam melebarkan sayap dakwah. Masih banyak hal-hal dan lini yang belum tersentuh sama sekali. Terkadang kita menjadi orang yang terlalu sibuk dengan rutinitas namun lupa akan prokdutivitas dan kreativitas.
"Bagaimana bisa masyarakat ini menjadi masyarakat islami/madani kalo segala aspek dan budaya masih berpegang teguh pada sekuler ? sudah saat nya kita mengembangkan sayap untuk menyentuh bidang yang masih kita anggap asing/aneh. Karena kalo bukan kita ? siapa lagi ?".

No comments: