2/04/2005

Taruhannya adalah mati !

"Nih temen lu nih, dia baru sadar apa yang dia punya kalo semuanya udah ilang ! Basi !"

Beneran, dan itu semua sebagian besar orang pernah ngalamin. Begitu juga aku, pernah begitu terhentak dan tersadar disaat "hilang" dan tak mungkin balik ke awal lagi. Saat itulah otak in jadi mandek, hati ini nangis, dan yang ada cuma kata "sesal !". Walopun terkadang kata-kata "sudah takdirnya" itu yang jadi senjata ampuh untuk menghibur hati yang luluh.

"Obet mana obet ?! bug ! bug ! bug !!!" tiga pukulan bersarang di rahangnya

Sahabat ! tanpa disadar memang nyali itu datang sendiri kalo ada yang mencaci maki. Taruhannya untuk sebuah persahabatan adalah mati. Kita yang bersama memacu kaki, menggapai mimpi ... mengejar matahari !

ya, durasi 2 jam itu membuat aku selalu ingat. Aku punya teman dekat ! aku punya kerabat ! aku punya sahabat !!! mereka lah yang akan aku peluk erat... melekat... ketat... kental dan pekat ! Mereka lah saudaraku beda aliran darah, saudara seiman yang takkan punah, dan aku mencintai mereka lebih dari apa yang kau pikirkan.

No comments: