Apa yang terlontar dalam hati dan bibirku disaat pertama kali mengetahui itu ? "Alhamudlillah" ya ... sekali lagi alhamdulillahirobbil'alamin. Puji syukur untukMu ya Robb, tak ada yang lain. Sungguh, betapa beratnya menjadi seorang yang "dianggap" membebani orang lain ? Berat, ya ... sangat berat !
Sulit dan sangat sulit ... dan keputusan itu harus aku pilih walopun aku tau segala sesuatu berkonsekwensi pada sesuatu yang membuat "muak dan benci" tapi aku yakin ini adalah bimbingan dan petunjukMu ya Robbi Izzati. Itulah satu-satunya jalan yang terbaik, baginya, bagiku dan tentunya bagi semuanya ya Robb. Entah berapa kali istikharah, do'a-do'a yang melantun yang pada akhirnya hati ini tetap saja dituntun ke jalan itu.
Bahagia rasanya hati ini melihatnya menikmati hidup dengan tenang. Senang juga rasanya tidak lagi menjadi beban. Hidup ini terlalu sia-sia untuk mengukur dan menyesali masa lalu, yang diperlukan adalah tobat dengan sebenar-benarnya. Tak usah dibahas, apa yang akan terjadi jika semua itu masih seperti dulu ? tak usah juga dibahas, kenapa jadinya begini ? Yang dibutuhkan ... pikirkan dan lakukan, apa yang harus diperbuat sekarang, besok dan masa datang. Dan itu adalah hal yang terbaik untuk Islam. Karena mendapatkan yang terbaik untuk Islam akan membuahkan kebaikan untuk siapa saja. Untuk kamu, saya, dia dan semuanya ...
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik- baik Penolong." QS : Al Hajj : 78
6/17/2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment