5/10/2005

Humor Ala Ikwah

#tulisan berikut diambil dari postingan di http://artikelkita.blogspot.com/

Ketika Ikhwan Tersenyum :)......
(Kumpulan Anekdot dan Kisah-kisah unik di sekitar aktifis dakwah)

Persembahan
Untuk semua ikhwan dan akhwat yang mengazamkan dirinya untuk senantiasaberjalan di atas jalan dakwah ini. Untuk mereka yang senantiasa berdoa : Ya Allah karuniakanlah kepada kamikeikhlasan, keistiqomahan, dan keteguhan dalam menempuh jalan ini.

Pengantar
Salah satu dari tiga alasan seorang Umar bin Khotob memilih untuk tetapeksis hidup di dunia ini adalah : Keindahan ukhuwah. Dua yang lainnya adalahkenikmatan qiyamul lail dan jihad fi sabilillah. Beruntung dan bersyukurlah bagi setiap kita, para aktifis dakwah, yanghari-harinya di penuhi dengan keindahan ukhuwah.Keindahan ukhuwah yang sedemikian agung. Terwujud dari yang paling rendah :salamatus shadr (lapang dada), sampai pada tahapan tertinggi :itsar.(mendahulukan saudaranya dari diri sendiri).Adalah sebuah fenomena riil, jika kita lihat kehidupan sehari-hari paraaktifis dakwah. Maka akan kita temukan sekelompok manusia, atau sebuahkomunitas yang cenderung lebih ceria, akrab, energik dan elegan. Jauh darikesan kaku, kolot, galak dan beku !. Diantara sekian keceriaan dan keakraban itu, muncullah anekdot-anekdot lucuatau pemaparan kisah-kisah unik yang menghangatkan ukhuwah diantara mereka.Tulisan ini, adalah kumpulan anekdot dan kisah-kisah unik yang pernahpenulis dengar, atau penulis alami sendiri dalam masa-masa interaksi bersamapara aktifis dakwah tersebut.Apapun, harapan agung penulis menyusun ini adalah untuk menghangatkanukhuwah di antara kita. Agar kembali ceria wajah-wajah kita. Agar lebihtulus senyum dan sapaan kita. Agar kita lebih siap menyambutpekerjaan-pekerjaan berat lainnya. Karena agenda dan proyek-proyek kita,jauh lebih padat dari jatah usia masing-masing dari kita. Wallahu'alambisshowab.

Selamat menikmati dan selamat meneruskan proyek-proyek dakwah antum!
Khartoum, Mei 2004
Abu Farwah

1. Bughot di demo Gus Dur Pada pertengahan tahun 2001 yang lalu, Jakarta kembali dimarakkan olehdemo-demo anti Gus-Dur, baik di Gedung DPR, Bundaran HI maupun langsung keIstana merdeka. Banyak elemen masyarakat dan mahasiswa yang bergabung untukturun ke jalan dengan membawa berbagai nama. Dan semakin hari, aksi turun kejalan ini semakin sering dengan jumlah yang kian hari kian meningkat.Fenomena seperti ini meresahkan sebagian kalangan Nadhliyin yang menganggapGus Dur sebagai perwakilan dan lambang identitas dari NU. Yang terjadikemudian adalah munculnya wacana bughot (istilah fikih untuk pemberontakanpada pemerintahan islam yang sah) dari sebagian ulama NU yang dituduhkanpada mereka yang melakukan aksi demo tersebut. Wacana yang disertai tuduhanini pun berkembang dimana-mana, dari mulai siaran TV, media massa sampaidiskusi pembahasan fikih. Oleh para ikhwan, yang memang paling aktif dalammelakukan demonstrasi ini, tuduhan tersebut dijawab dengan enteng dengansebuah senyuman," memang kita akui, bahwa sebagian besar dari kami adalah benar-benarseorang bughot, ya.. Bujangan berjenggot ! "

2. Pedagang Asongan pun tahu Masih tentang demo anti Gus Dur, maraknya tuduhan bughot pada parademonstran membuat banyak masyarakat bertanya-tanya, siapa sebenarnya dandarimana datangnya para demonstran yang kian hari kian banyak denganberbagai nama organisasi baru, selain organisasi yang jelas dan sudah lamaeksis seperti KAMMI dan BEM SI. Tapi kebingungan seperti ini tidak melandapara pedagang asongan di sekitar bundaran HI dan istana merdeka. Merekadengan jelas tahu persis siapa dibalik demo-demo ini. Seorang wartawanmencoba bertanya pada salah satu dari mereka." Anda tahu siapa sebenarnya dan darimana datangnya para peserta demo ini ?"" Jelas kami tahu, mereka adalah orang-orang semacam KAMMI dan yang sejenisitulah pokokmya ..! ""Tapi, darimana anda tahu ? "" Jelas kali, setiap kali mereka demo kami selalu dilanda kerugian, karenatak satupun dari peserta demo yang membeli rokok dari kami, dan hal initidak pernah kami alami, selain di demo yang dilakukan orang-orang KAMMIdan sejenis itu ."" Oooo.. pantesan .."

3. Menentukan Hari DemoDalam situasi genting dengan perkembangan peta politik yang demikian cepatmembuat setiap ikhwah harus siap siaga. Kapan pun dan dimanapun adapanggilan, mereka harus segera berangkat untuk ikut turun ke jalan, bahkanmungkin dengan persiapan seadanya. Ada cerita, seorang ikhwah semalamansudah belajar karena ada ujian (kuis) esok harinya, tapi setelah subuhmendadak ada telpon panggilan demo. Akhirnya ujian pun ditinggalkan untukmenunaikan tugas tersebut. Inilah susahnya bagi para perancang demo, untukmenentukan jam dan hari demo yang tepat agar banyak peserta yang datang danikut Karena jika tidak, jumlah peserta yang sedikit akan melemahkan semangatpeserta demo dan mengurangi kekuatan pressure mereka. Ada satu keunikan bahwa di Jakarta demo paling sering dilakukan hariJumat setelah Jumatan, biasanya kumpul di Al Azhar. Dan yang paling jarangbahkan tidak pernah dilakukan adalah pada hari Sabtu. Salah seorangpenggerak demo ditanya masalah ini dan mengatakan, bahwa pernah dilaksanakanpada hari Sabtu, tapi ternyata pesertanya sangat sedikit sehingga menjadikurang efektif. Ketika ditanya ada apa dengan hari sabtu, beliau menjawab," Hari sabtu itu hari liqo' nasional, kebanyakan ikhwah kita jadwal'ngajinya' hari Sabtu, jadi demo boleh jalan, tapi ngaji juga tetap jalanterus..jangan sampai terganggu demo.."

4. Lagu-Lagu Demo Masih tentang demo. Demonstrasi yang dilakukan para ikhwah pertengahan 2001yang lalu memang agak unik. Dengan alasan pertimbangan keamanan, dalamdemonstrasi para ikhwah di larang memperlihatkan segala atribut ataupun cirikeikhwahan. bahkan dianjurkan untuk tampil unik, gaul ataupun sedikitpreman. Maka jangan heran kalau banyak di temui sosok-sosok ustad yangberpakaian sporty dan gaul. Dan keunikan pun muncul pada lagu-lagu yangditampilkan. Kalau biasanya adalah lagu-lagu demo penuh nuansa perjuangan,maka pada kali ini banyak dipakai lagu-lagu jahiliyah yang diplesetkan. Adalagunya Zamrud, Sheila On Seven, lagu dangdut sampai lagu Doraemon pun ikutdiplesetkan. Entah darimana mendadak ikhwah kita hafal dan fasih dalammelantunkan lagu-lagu seperti ini. Tetapi masalahnya tidak berhenti di sini.Karena di saat yang sama, sebagaimana diceritakan oleh salah seorang al akh,bahwa dia pernah menjumpai sebuah demo tandingan yang dilakukan oleh Forkotdan elemen kiri lainnya. Ternyata dalam demo tersebut, mereka melantunkan lagu-lagu dengan nadanasyid-nasyid perjuangan milik Izzatul Islam yang juga diplesetkan !Benar-benar sebuah gambaran pertarungan yang menyeluruh, sampai lagu demopun ikut saingan !

5. Sebab KeteganganPeristiwa 11 September 2001 membuat perhatian dunia tertuju pada Amerika danAfghanistan. Serangan membabi buta yang dilakukan Amerika mengundang reaksikeras dari seluruh muslim sedunia. Sedikitnya ada 2 negara besar yaituPakistan dan Indonesia, yang penduduknya merespon dengan demonstrasi yangbesar-besaran dan tidak henti-hentinya.Di Indonesia, demonstrasi dilakukanoleh hampir semua elemen muslimin seperti GPI, FPI, FIS dan tak ketinggalanjuga para ikhwah. Suatu demonstrasi dilakukan oleh sebagian ikhwah yangtergabung dalam KAMMI pada sekitar awal Oktober di depan gedung DPR/MPR.Ketegangan pun terjadi karena tuntutan untuk masuk tidak digubris oleh pihakkeamanan, yang boleh masuk hanya perwakilan, padahal tentu semua tahu bahwagedung itu adalah milik rakyat sendiri. Maka sebagian ikhwahpun yang sudahlama tidak berolahraga pun tergerak untuk menakut-nakuti polisi denganmenggerak-gerakan pintu masuk. Situasipun semakin panas karena, polisisabhara pun tak membiarkan mereka masuk. Maka dorong-mendorong sangat dasyhat pun tak terelakkan, danketegangan pun terjadi dalam waktu yang cukup lama, namun pintu tetap takterbuka. Sebagian ikhwah pun terus mencoba berunding, bahwa mereka akanmasuk untuk ambil wudhu dan sholat Ashar saja, karena waktu ashar sudahtiba. Permintaan seperti inipun tetap tak digubris, akhirnya dengan nadaputus asa seorang ikhwah dengan logat betawi berseru lantang, " Susah ..! polisinya kagak 'ngaji' sih, jadi kagak bakalan ngerti .cobakalo polisinya ikut 'ngaji' ..dari tadi pasti pintunya udah dibuka !"Sebagian ikhwah yang ikut mendengar tersenyum simpul dan membenarkan dalamhati.

6. KAMMI Ganti Nama Setiap kali Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berdemo danmelakukan long march, maka yang akan banyak terlihat adalah barisan putihpanjang yang terdiri dari para ABG ( Akhwat Berjilbab Gede) , yangdikelilingi oleh sedikit ikhwan sebagai boarders. Dari sini jelas terlihatbagaimana perbandingan jumlah ikhwan dan akhwat yang terlampau mencolok. Danrepotnya hal seperti berlangsung terus di demo-demo yang lain. Yang akhirnyamembikin ciri khas khusus bagi demonstrasi yang dilakukan KAMMI, yangseolah-olah menggambarkan bahwa KAMMI hanya milik para akhwat.Akhirnyamuncul usulan dari para ikhwan untuk mengganti nama KAMMI menjadi KAMMMI,karena alasannya sesuai sejarahnya, pertama kali pada jatuhnya orde barutahun 1966 ada yang namanya KAMI dengan satu huruf M, kemudian disusul padabangkitnya orde reformasi muncul KAMMI dengan dua huruf M. Maka sesuaiperkembangan terakhir sekarang dimunculkan KAMMMI dengan tiga huruf M yaituKesatuan Aksi Mahasiwa Muslim Muslim ah Indonesia.

7. S-2 dan S-3 Maraknya dakwah di Ibukota sangat mengharukan hati. Di kampus-kampus umum,sekolah dan masjid-masjid perumahan sering diadakan kegiatan-kegiatan dakwahyang beraneka ragam. Dari mulai ceramah biasa, diskusi remaja, pemutaranfilm, bedah buku, bazaar sampai ke tabligh akbar, semuanya semakin menambahmarak kesejukan suasana Ibukota yang sudah penuh sesak. Semua ini kemudiandiikuti dengan bertambahnya kebutuhan akan juru dakwah. Tapi kita tidakperlu khawatir, karena banyak sekali aktivis dakwah kita yang masih muda,baru S-1 ataupun masih kuliah yang sudah mendapat gelar Phd dan MBA. Dan inibanyak kita temukan di kampus-kampus. Gelar Phd ini disematkan bagi merekayang benar-benar 'Pakar Halaqoh dan Dauroh', sedangkan MBA untuk 'MurobbyBanyak Akal !'.Ini di bidang dakwah, kadang ada juga istilah lain yangdipakai untuk menyindir sampai dimana 'proses' seorang ikhwan, seperti MBAdari 'Murobby Belum Acc' , dan MBM dari 'Murobby Baru Mencarikan', ataukalau sudah selesai pros esnya bisa disebut MBM juga, yaitu 'Married By Murobby.!'Ada juga gelar yang sudah cukup masyhur di kalangan aktivis dakwah yang diperuntukkan bagi lulusan Timur Tengah ataupun LIPIA, yaitu Lc. Tapi gelar Lcini ternyata sekarang banyak dipakai oleh para aktivis muda kita, tapi yangini berarti 'Langsung Ceramah'.Dan kabarnya pula Xanana Gusmao, PresidenTimor Lorosae juga punya gelar Lc juga, yaitu 'Lulusan Cipinang'.

8.Berbeda tapi ternyata sama Seorang Akhi di UNS mendadak harus pulang ke kota kecilnya di belahan utarapulau Jawa, karena ayahnya dikabarkan masuk rumahsakit. Sebuah fenomenamemang kalau di sebuah kota kecil yang tidak ada kampus ternamanya biasanyatidak banyak memiliki stock ikhwan ataupun akhwat. Tapi di rumah sakit,tepatnya di bagian mushollanya, pada waktu itu dengan firasat ikhwannyanyaal-akh ini berhasil menemukan seseorang yang 'disangkanya' seorang ikhwanpula. Tapi keraguan itu membuatnya bertanya dengan malu-malu, "Assalamualaikum wr wb, Langsung saja Mas.. antum Ikhwan khan ? ". Yangditanya sempat kaget, lalu tersenyum dan memjawab, " Apa ? bakwan !eh..ikhwan ? Maaf bukan mas, saya dulu di JT tapi sekarang saya mantep diHT, insya Allah , ". Dengan agak malu karena sok tahu, akh kita ini mintaijin untuk undur diri sambil menyalahkan firasat ikhwaniyahnya yang gagalkali ini. Tapi sebelum ia beranjak, orang tadi memanggilnya kembali," Afwan Akhi, saya dulu memang di JT tapi ini Jamaah Tarbiyah bukan JamaahTabligh lho.."" Terus kenapa sekarang masuk HT ?"" Iya, dari dulupun saya ikut HT, Halaqoh Tarbiyah ..!""Oooo..sama semua ya..ternyata"

9. Nama Lain Ngaji Pada suatu malam Ahad, seorang Akhi yang baru memulai sejarah dakwahnyapamit pada temannya se kostnya untuk pergi 'ngapel' ke rumah seorang teman.Teman se-kost itu yang kebetulan juga seniornya sangat khawatir denganaktivitas 'anak baru' tersebut. Kemudian dengan diam-diam ia mengikutilangkah sang Akhi tersebut, yang ternyata masuk ke dalam seorang rumahustad. Dan setelah ditunggu sekitar dua jam, akhirnya sang Akhi tersebutkeluar dengan wajah penuh keceriaan. Sang Senior yang sudah penasaran daritadipun langsung menginterogasinya," katanya ngapel, kok di rumah ustad ? "" Ya Mas, yang ini bukan ngapel pacaran, tapi ngapel singkatan dari 'ngajipelan-pelan' alias liqo' ".Begitulah, seseuai dengan situasi dan kondisi di suatu tempat kadang-kadangdigunakan bahasa lain untuk lebih menyamarkan atau mengakrabkan aktivitasyang satu ini. Kalau di lingkungan kampus biasanya dikenal istilah Mentoringatau Asistensi, Di Yayasan Iqro' club yang menangani anak-anak STM diJakarta menyebutnya dengan DSL (Dakwah Sistem Langsung), beberapa ikhwanlain menyebutnya dengan istilah 'Les Privat' ataupun 'kencan mingguan',danada juga yang bikin istilah keren yang sama dengan sebuah paket acaratelevisi di Indosiar yaitu KISS (Kisah tentang Selebritis), tapi KISS yangini berarti Kajian Islam Seminggu Sekali, ada juga yang menyebutnya KajianIslam Sabtu sore, Senin Sore, Selasa Sore, atau Sabtu Siang, .danseterusnya.

10. Simatupang dan Situmorang Dua dari sepuluh karakteristik ideal seorang dai adalah 'Qowiyyul Jismi' dan'Harisun ala waqtihi'. Idealnya seorang yang beraktifitas di jalan dakwahmemang harus mempunyai ciri tersebut. Tapi ada cerita unik, tentang duaorang ikhwan yang kebetulan tinggal satu kamar di sebuah rumah kost-kostan.Keduanya kuliah di kampus yang sama, jurusan yang sama, dan kebetulan sama-sama bergabung dalam LDK (Lembaga Dakwah Kampus ) yang ada di kampusnya.Tapi yang menjadikannya berbeda adalah dari segi jam terbang dakwahnya.Sebut saja akhi A, beliau setiap hari hampir jarang ada di kamarnya.Berangkat pagi hari habis sholat Subuh, kemudian sore pulang sebentar untukngambil sesuatu dan mandi, kemudian pergi lagi dan pulang sampai larutmalam, itupun tidak setiap hari beliau pulang. Belum lagi kalo pas harilibur atau sedang kosong , tiba-tiba ada panggilan dakwah, maka beliaulangsung pergi lagi walaupun jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam. Itucerita tentang si A. Lain lagi den gan temen sekamarnya si B, beliau paling sering kelihatan di rumahnya, ataulebih tepatnya di kamarnya, atau lebih pasnya lebih sering kelihatantidurnya. Pagi berangkat kuliah sebagaimana biasa, dan siang pulang kemudiandi rumah terus sampai esoknya lagi, kecuali satu hari saja untuk 'aktivitasngaji' di rumah seorang ustad. Perbedaan yang sangat frontal ini kononmendapat perhatian yang cukup serius dari ikhwah lainnya yang tinggalsekontrakan dengan mereka berdua. Akhirnya, walaupun keduanya bukan daritanah Batak, mereka sepakat memberi nama marga di belakang nama mereka yangsatu Simatupang untuk akhi A, yang berarti ' Siang-malam tunggu panggilan'karena aktivitas dakwahnya yang begitu padat. Sedangkan untuk si Akhi Bdiberi gelar Situmorang, yang berarti ' Si ikhwan tukang molor doang !".

11. JAMES BOND ala ikhwah Sudah menjadi fenomena umum bagi seorang ikhwah mahasiswa yang kuliah dikota besar semacam Jakarta, bagaimana sulitnya mencari sebuah kamar kostyang layak pakai fasilitas lengkap, situasi mendukung untuk dakwah sekaligusnyaman untuk belajar, deket kampus, dan tentu saja yang paling murah,istilahnya 'harga mahasiswa'. Maka beruntunglah, karena ternyata banyakmasjid di Jakarta, yang juga deket dengan kampus yang menyediakan sebuahtempat khusus bagi satu dua mahasiswa untuk tinggal di situ sekaligus ikutberpartisipasi dalam memakmurkan masjid. Maka sebagian dari mereka ada yangmenjadi petugas muadzin, ada pula yang menjadi imam tetap, ada pula yangmengajar TPA dan mengisi kajian Ibu-Ibu. Dan alhamdulillah, tidak jarangkemudian Takmir Masjid memberikan uang kompensasi bulanan sebagai penggantiwaktu dan jerih payah mereka. Tapi meskipun demikian ada juga beberapamahasiswa lain yang ikut membantu kebersihan masjid, dan berfungsi gandasebagai petugas kebersihan masjid atau yang biasa dikenal dengan istilah marbot. Mereka - mereka yangdisebutkan tadi, dengan bangga menyebut profesi ini dengan istilah 'JamesBond', yang berarti ' Jaga Mesjid dan Kebon' !

12. Nasyid (1)Sore hari di sebuah rumah kost para ikhwah di bilangan Jurangmangu,Tangerang. Suasana yang ada diantara para ikhwah yang sedang bersantaisangat akrab, sampai tiba-tiba seorang akhi yang baru beberapa hari pindahke situ, ikut meramaikan suasana dengan bernasyid dari kelompok SuaraPersaudaraan, Malang. Beberapa bait nasyid disambut atau diikuti para ikhwahyang lain, namun ketika si Akhi ini sampai pada sebuah bait di sebuah laguyang ada di album Balada sebuah Dangau , yang berbunyi. " Kulihat Bunga di taman .Indah warna-warni dan menawan.."Mendadak seisi rumah pada ramai, sebagian senior ada yang memperingatkanlangsung pada sang munsyid." Bernasyid boleh akhi, tapi jangan langsung menyebut nama seseorang dong.bisa timbul fitnah nantinya !"Si anak baru sampai di sini masih belum menyadari kekeliurannya. Usut punyausut, ternyata di organisasi remaja Masjid dekat perumahan tersebut adaseorang akhwat aktivis yang namanya juga memang " Bunga " !.

13. Nasyid ( 2 ) Plesetan dari lagu " Aku Anak Sholeh " nya Harmoni Voice, STT TelkomBandung. Aku Ingin NikahDengan Mahar MudahTidak susah- susahRukuh dan Sajadah Istri Solihah..Harta yang berkah..Walau ku sudah nikah..Tetap berdakwah..

14. Nasyid (3 ) Bait-bait Nasyid yang didendangkan oleh Munsyid Izzatul Islam mempunyai cirikhas perjuangan dan semangat yang menyala-menyala. Tapi bukan ikhwah namanyakalau tidak punya kreasi lain dengan lagu-lagu tersebut. Tentu sajatujuannya untuk memprovokasi satu sama lain. Lihat saja perbandingan laguasli dan plesetannya di bawah ini, yang diambil dari album " Kembali "Berkobar tinggi panaskan bumiMembakar ladang dan rumah kamiDarah syuhada mengalir suburkan negriTiada kata lagi. kami harus kembali Berkobar tinggi panaskan hatiDatang tawaran dari murobbyFoto-foto akhwat ada dihadapan kamiTiada kata lagi..aku pilih yang ini !

15. Taaruf Unik Seorang ikhwan yang kuliah di semester akhir berazzam untuk menyempurnakanseparuh dien-nya. Sebagaimana biasa, beliau pun menghubungi ustadnya danmemulai proses dari awal sampai akhirnya tiba saatnya untuk taaruf, yaitudipertemukan dengan calonnya. Tibalah hari dan jam yang telah ditentukan,dengan semangat seorang aktivis, beliau datang tepat waktu di sebuah tempatyang telah di janjikan ustad. Taaruf pun dimulai, sang akhi duduk disebelahmurobby, sementara agak jauh di depannya sang akhwat di temani murobbiyahnyadengan posisi duduk menyamping menjauhi sudut pandangan si ikhwan. Setelahsekian lama berlalu tak ada pembicaraan, sang murobby berbisik pelan padamad'unya yang malu-malu ini," Gimana akhi, sudah lihat akhwatnya belum, sudah mantap apa belum .?"" Sudah Ustad, saya mantap sekali ustad, akhwatnya yang sebelah kiri itukhan ? "Murobbynya kaget, wajahnya berubah agak kemerahan. " Eh..gimanaantum ! yang itu istri saya !"

16. Belum Menikah Memang susah jadi ikhwan bujangan, pasti banyak sindiran dan provokasi yangdatang setiap saat untuk segera menyempurnakan separuh dien ini. Apalagijika ia juga berprofesi sebagai seorang murobbi, maka setiap pertemuanmingguan pasti ada sindiran-sindiran kecil dari para mad'unya yang rata-ratajuga belum menikah. Sebenarnya sang murobbi ini nggak enak dan takut jugakalau status bujangannya ini menghalangi anak buahnya untuk segera menikah.Akhirnya pada suatu kesempatan mingguan, setelah sekian lama para mad'unyamenanyakan masalah yang satu itu, sang murobbipun berpesan singkat dihadapan para ikwah di hadapannya," Ikhwan sekalian, untuk masalah pernikahan.. jangan jadikan status anasebagai penghalang kalian menikah, cukup jadikan saja saya sebagai contohatau tauladan ..! "Para ikhwan yang mendengar pun terbengong-bengong keheranan.

17. Kriteria ( 1 ) Seorang Akhi muda yang baru lulus S-2 di luar negri ditanya oleh ustadnyamengenai kriteria akhwat yang diinginkannya. Maka dengan segala idealismesebagai seorang Ikhwan, mulailah ia mencari-cari kriteria dan menuliskanhampir lebih dari sepuluh kriteria, kemudian menyerahkan pada ustadnyatersebut. Kriterianya sangat bermacam-macam dan agak mengada-ada. Dari yangpertama dia harus seorang akhwat, cantik, pendidikan tinggi, Suku Sunda,berkacamata, lulus dengan cumlaude, hafal sekian juz. dan demikianseterusnya. Setelah diproses oleh sang ustad, akhirnya ia diberitahu bahwatidak ada akhwat yang bisa sesuai dengan 10 syarat tesebut. Kemudian sangIkhwan mengurangi kriterianya menjadi 9, setelah diproses sekian mingguternyata hasilnya nihil. Kemudian sang ikhwan mengurangi satu lagi darikriterianya menjadi delapan. Dan setelah ditunggu sekian lama hasilnya tetapnihil karena terlau ideal kata ustadnya. Dan demikian seterusnya setiap kaligagal sang ikhwan mengurangi satu k riteria. Sampai setelah lewat lebih dari dua tahun sang Ikhwan akhirnyamenemukan pasangan hidupnya.Tapi itupun setelah kriterianya tinggal satu !

18. Kriteria ( 2 ) Seorang Akhi ditanya sang Murobby tentang kriteria seorang akhwat yangdiinginkannya. Setelah beberapa saat berpikir, sang Akhi menjawab denganmalu-malu," Yang pertama Ustad, dia harus seorang yang cukup cantik."" Astaghfirullah Akhi, bukannya Rasulullah menyuruh kita untuk mengutamakanagamanya dulu ? "" Yang itu sih bukan masalah ustad ? "" Bukan masalah bagaimana akhi, ada hadist nya lho .."" Khan yang namanya akhwat pasti berjilbab gede, berarti semuanya kitaanggap sudah punya pemahaman agama yang cukup baik, sekarang tinggalkriteria selanjutnya yaitu yang cantik "" Antum bisa aja cari alasan !"

19. Kriteria (3) Lagi-lagi seorang Ikhwah diinterogarsi oleh murobbinya tentang calon akhwatyang diinginkannya. Ikhwan yang satu ini tampaknya sudah kena blacklist samamurobbinya karena selalu menolak memberi kriteria ketika ditanya." Akhi, ini yang terakhir kalinya, kira-kira seperti apa akhwat yang antuminginkan menjadi pendamping antum dalam berdakwah" " Sudah deh ustad, ane nggak banyak minta, yang asal-asalan aja "Sang Murobbi pun bengong dibuatnya," Asal-asalan bagaimana maksud antum ?Antum kan punya hak untuk mengajukan kriteria."" Maksud ane, asal sholihah, asal cantik, asal kaya, asal hafal Qur'an, asalpintar, dan asal-asalan yang lainnya ."" Pantes saja antum nggak nikah-nikah !"

20. Banyak Amanah Ini cerita lagi tentang seorang akhi dan berbagai permasalahannya. Ikhwanyang satu ini memang dikenal dalam kelompoknya sebagai seorang aktivis kelasberat di kampusnya. Namanya pun tercatat hampir di setiap strukturorganisasi intra atau ekstra kampus yang kredibel baik yang umum maupun yangberbau dakwah. Dan mungkin juga karena kesibukannya tersebut beliau belumberani untuk menyempurnakan separuh diennya walaupun sudah beberapa kali ditawari oleh sang ustad. Dan suatu kali akhi kita ini datang terlambat dalampertemuan rutin mingguannya di rumah ustad, suatu hal yang jarang terjadikarena sang akhi termasuk yang selalu " harisun 'ala waqtihi " . SangUstadpun bertanya penuh selidik," Baru kali ini antum terlambat, ada masalah apa di kampus, atau di DPCmungkin ? "" Ah enggak ustad, afwan nih, biasa anak-anak LDK bikin dauroh rekrument dantadi habis Ashar ane diamanahi untuk ngisi , dan afwan juga ustad, nantimungkin ane izin pulang lebih dulu, karena ada amanah juga ngisi anak-anakRemas di dekat kost ane."" Akhi, antum tahu nggak kelemahan antum selama ini..?"" Enggak tahu Ustad"" Antum ini terlalu punya banyak amanah tapi tidak satupun 'Aminah' yangantum punya, jadinya ya seperti itu lah.."Al Akh yang satu inipun tertunduk tersipu-sipu, sudah bujangan diledeklagi. Sementara para ikhwan yang lain yang semuanya sudah berkeluarga,tertawa ringan penuh kemenangan.

21. Poligami Seorang Akhi baru saja melangsungkan pernikahan dakwahnya dengan seorangakhwat yang sama-sama berjiwa aktivis pula. Minggu-minggu awal pun dilaluidengan penuh ceria, Qiyamul-lail berjamaah, baca Al-Ma'tsurat sama-sama,tabligh akbar bersama bahkan sampai demo dan longmarch pun dilakukansama-sama. Suatu ketika setelah pulang dari suatu acara seminar bertemakanPoligami, pasangan ini terlibat dalam pembicaraan serius," Bagaimana Mi, pendapat Ummi tentang poligami secara umum "" Abi, secara umum poligami tidak ada nilai buruknya sebagaimana yangdigemborkan banyak orang, bahkan itu merupakan solusi satu-satunya lho."" solusi bagaimana maksud Ummi ?"" Maksudnya, coba deh abi lihat, berapa perbandingan jumlah ikhwan danakhwat, di Jakarta aja lebih dari 1 : 7, kalau semuanya dapat satu-satu,maka bagaimana nasib yang tiga lainnya ? "" Kalo Ummi sudah paham, bagaimana kalo kita yang memulai ?"" Maksud Abi bagaimana ? "" Abi mau poligami, tapi yang cariin calonnya ummi saja ya."" Apaa..! abi mau poligami ? "" Ya dong, khan Ummi sendiri yang bilang tadi, ingat ini juga sunnah NabiMuhammad SAW lho.."" Wah ! kalo begitu abi salah menafsirkan Siroh Nabawiyah, khan Rasulberpoligami setelah istri pertamanya Kahdijah ra, meninggal.Nah ! Jadi abi boleh menikah poligami sampai empat pun boleh, asal setelahUmmi, istri pertama Abi ini, meninggal, OK ?"" Ini pasti Murobbiyah ya yang ngajari..?"Sang istri tersenyum manja penuh kemenangan

22. Fatwa Menikah Suatu sore di akhir Ramadhan, beberapa orang ikhwah tampak sedangbercengkrama di teras masjid Baitul Hikmah, Cilandak sambil menunggu waktuberbuka puasa. Mereka semua adalah para peserta I'tikaf Ramadhan yang datangdari tempat yang berbeda-beda. Dan mereka kini terlibat pembicaraan seriustentang kegiatan dakwah di kampusnya masing-masing. Beberapa saat kemudiandatang seorang Ikhwah dengan tergesa-gesa, membawa suatu kabar." Assalamualaikum wr wb, Ikhwan semua, antum sudah dengar belum ada fatwaterbaru dari Dewan Syariah, baru keluar pagi tadi lho !"Dengan serempak mereka menjawab," Waalaikum salam, fatwa terbaru tentang apa akhi ? "" Tentang Menikah !"" Menikah ? apa saja isi fatwa tersebut ? "" Isinya cuma satu pasal tapi penting, bahwa mulai sekarang seorang Ikhwantidak boleh menikah dengan akhwat satu kampus." Semua ikhwah yang mendengar terkejut, dan saling memberi komentar satu samayang lain." Apa alasannya akhi, khan tidak melanggar syar'i ?"" Kok bisa begitu, lalu bagaimana sama yang sudah berproses, langsungdibatalkan ya .."" Ane kira ini untuk kepentingan perluasan dakwah juga .."" Kalau ane sih milih sami'na wa atho'na saja.."Setelah beberapa saat terjadi tukar pendapat satu sama lain, akhirnya sangAkhi yang datang bawa kabar tersebut dengan mimik serius menjelaskan," Tenang Akhi.., fatwa tersebut memang harus di dukung dan ada dalilnya kok,bukankah Syariah Islam membatasi seorang Ikhwan untuk menikah hanya sampaidengan empat orang akhwat, maka bagaimana mungkin seorang ikhwah mau menikahdengan 'akhwat satu kampus' yang jumlahnya ratusan ..!"

23. Kartu Undangan Walimah Pernikahan para aktivis dakwah memang selalu unik, banyak kisah dan ibrohyang kita dapatkan. Semuanya menjadi hal yang selalu diperbincangkan olehmasyarakat awam. Dari mulai hijab dan pemisahan tempat duduk para tamuundangan, nasyid yang disajikan, sampai disembunyikannya pengantinperempuan. Hal-hal seperti itu kadang membikin banyak pertanyaan besar dipandangan masyarakat awam, bahkan ada yang sampai menuduh sebagai IslamJamaah, Islam fundamentalis, Aliran baru dan lain sebagainya. Sampaiakhirnya ada juga Ikhwah yang kreatif dengan menuliskan pesan singkat diKartu Undangan Walimah untuk mengantisipasi hal ini. Mungkin di KartuUndangan Resepsi yang umum sering kita temui tulisan sebagai berikut :" Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, alangkah baiknya jika tali asihatau cinderamata yang akan diberikan tidak dalam bentuk barang."Maka di Kartu Undangan Walimah ala Ikhwan dibuat sedikit perubahan untukantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti berikut : " Dengan tidak mengurangi rasa hormat kami, Resepsi Pernikahan ini akandilaksanakan sesuai Adab Islam dengan pemisahan tempat duduk antara tamupria dan wanita."

24. Perbandingan Jumlah Setiap kali tema Poligami dibicarakan, pasti dihubungkan dengan perbandinganjumlah kader ikhwan dan akhwat. Masalah keterpautan yang cukup jauh inimemang cenderung mengkhawatirkan banyak kalangan. Dan juga perbandingan disuatu daerah tidak sama dengan daerah yang lain. Di Jakarta ada yangmengatakan 1:7, sumber lain menyebutkan angka 1 : 13 , sementara di Solo,Malang dan kota-kota mahasiswa yang lainnya pun menyebutkan angkaperbandingan yang hampir sama. Akan tetapi di daerah pinggiran ataupun luarjawa yang terjadi mungkin sebaliknya, jumlah ikhwan lebih banyak dari jumlahakhwatnya. Memang secara realita dapat kita lihat secara jelas ketika adaacara aksi-aksi demo dan lain sebagainya, bahwa jumlah peserta akhwat pasticenderung lebih banyak, bahkan kadang mencolok. Tapi realita seperti inikadang masih bisa dibantah. Salah seorang ikhwan kita mencoba menganalisahal ini dengan lebih obyektif," Adalah suatu kekeliruan ketika kita melebih-lebihkan perbandingan jumlahkader ikhwan dan akhwat, hanya dengan melihat sekilas dalam suatuacara-acara demonstrasi dan sebagainya. Banyak perhitungan yang mengatakanjumlah akhwat jauh lebih banyak karena secara performance, sosok akhwatmemang lebih mudah dihitung dan dideteksi dengan melihat 'JilbabPanjangnya', dan deteksi ini tidak berlaku bagi kalangan ikhwan. Kalau kitamenghitung jumlah ikhwan hanya dengan melihat baju taqwanya, atau jenggottipisnya, maka kita hanya akan mendapatkan jumlah yang sangat kecil.Performance seorang ikhwan tidak bisa dibatasi dengan baju taqwa dan jenggotsaja. Berapa banyak sosok ikhwan yang kita kenal adalah orang-orang yangberpenampilan paling sporty, paling modis, funky dan ada juga yang berambutpanjang. Kalau saja kita menggunakan hitungan dengan memperhatikan sisi yanglebih luas seperti ini, kemungkinan besar akan kita dapatkan perbandinganjumlah yang lebih seimbang antara ikhwa n dan akhwat !!! "

25. Gang Jenggot Kawasan Bangka, Mampang Jakarta Selatan banyak disebut sebagai kawasanharokah . Adalah Yayasan AlHikmah, yang disebut oleh Majalah SuaraHidayatulah sebagai 'Pusat Inkubasi Aktifis Harakah' yang selama inimenarik minat para ikhwan dan akhwat dari seluruh penjuru nusantara untukmenuntut ilmu dan bermukim di sekitar situ. Berbagai program diselenggarakanoleh Yayasan ini, dari mulai Tahfidz, Tahsin, PBAT sampai Kuliah DirasatIslamiyah khusus untuk para akhwat. Mungkin itu semua yang menyebabkanhampir setiap hari jalan-jalan di kawasan tersebut di penuhi olehkawanan-kawanan PJM* atau para ABG**. Salah satu jalan yang paling strategisdan paling sering dilewati oleh para ikhwah kita adalah Jalan Bangka V, yangmempunyai banyak sejarah dan cerita...Sore itu metromini no 77 dari Blok M menuju Ragunan tampak berjalanpelan-pelan penuh dengan penumpang yang beberapa diantaranya adalah paraikhwan dan akhwat yang hendak menuju kawasan AlHikmah. Seorang mahasiswaikhwan lengkap dengan atributnya (baju koko, jenggot tipis dan tas punggung)tampak sedang khusyuk bergelantungan di samping pintu. Sang Kondektur pundatang menagih ongkos. Kemudian dikeluarkanlah dari sakunya satu lembarlimaratusan,.." Apa-apaan ini ? kok Cuma lima ratusan!", protes sang Kondektur." Biasa Mang, Mahasiswa.", sahut sang Akhi dengan senyum kalemnya." Mahasiswa kok berjenggot ! mana ada !", protes sang kondektur kesal. Akhikita ini memilih diam saja. Ia masih berdiri di dekat pintu, dan berdiridisampingnya sang Kondetur dengan wajah penuh dendam. Metromini itupun terus berjalan menuju arah Kemang, sampai setelah dekatjalan Bangka V, Sang Kondektur yang sudah hapal bahwa sang MahasiswaBerjenggot akan turun di sana, berseru lantang.." Ya..kiri.. gang jenggot.., gang jenggot, gang jenggot..kiri.."Dan sejak saat itu Jalan Bangka V punya nama lain yang unik, gang jenggot !.* = Persatuan Jenggot Melambai**= Akhwat Berjilbab Gede

26. Menundukkan Pandangan Masih cerita di sekitar kawasan AlHikmah, Jakarta Selatan. Suatu soremenjelang maghrib, hujan baru saja berhenti dan cuaca masih agak mendung.Jalan dan selokan di kawasan tersebutpun masih tergenang oleh air SeorangAkhwat berjalan sendirian menuju jalan Bangka Raya, beliau baru saja pulangdari kursus bahasa arab di PBAT. Sementara beliau berjalan, dari arah yangberlawanan muncul seorang ikhwan yang juga hendak menuju masjid Al-Hikmahuntuk kursus di PBAT. Sebagaimana biasa, yang sudah merupakaan ciritersendiri bagi seorang akhwat, ketika berpapasan dengan seorang ikhwanseolah-olah bagaikan bertemu dengan seekor harimau yang siap menerkamnya.Maka mulailah sang Akhwat menundukkan pandangannya, berjalan menepi ke arahkiri dengan cepat untuk menghindari jarak radiasi dengan sang ikhwan. Namunmungkin karena kurang hati-hati dalam melangkah dan tidak sadar, sang akhwattercebur dan jatuh di sebuah selokan yang penuh dengan air. Karena tidakbanyak orang yang ada pada wakt u itu, akhirnya dengan menggunakan tali yang ada pada tasnya, terpaksa siIkhwan ikut membantunya keluar dari selokan tersebut. Dan sang akhwat harusberterima kasih pada 'Harimau' yang tadi ditakutinya itu.

27. Wasiat Tambahan Imam Syahid Percepatan dan perluasan dakwah yang melanda Indonesia sejak 4 tahunterakhir ini menimbulkan banyak perubahan dan tuntutan-tuntutan bagi seorangdai. Pekerjaan-pekerjaan dakwah yang kian beragam mulai menjangkau semuawilayah dakwah, dari mulai pendidikan, ekonomi sampai politik. Dan semua itumelahirkan konsekuensi bagi seorang dai untuk mampu mengatur waktunya yangterasa kian sempit dipenuhi beban-beban dakwah. Ada kalanya seorang aktifisharus pergi pagi dan pulang sampai larut malam untuk sebuah kegiatandakwah.Fenomena yang terjadi kemudian adalah banyaknya aktifis dakwah kitayang merubah atau mengganti jam tidurnya. Sebagian dari ikhwah kitapunterpaksa terbiasa tidur setelah sholat Subuh, sebelum memulai pekerjaanbarunya. Dan ini bisa merupakan masalah besar ketika menjadi sebuahkebiasaan bagi seorang aktifis. Akhirnya dari kenyataan tersebut munculsebuah anekdot yang pernah dilontarkan seorang ikhwan," Kalau saja Imam Syahid mengetahui keadaan ikhwah kita sekarang, mungkinbeliau akan menambahkan sebuah wasiat lagi dalam sepuluh wasiatnya yangterdahulu, yaitu wasiat untuk tidak tidur lagi setelah sholat Shubuh !"

28. Ustad Kiri Ustad Kanan Istilah 'kiri' biasa diartikan pada hal yang berbau marxis, Lenin danbeberapa tokoh komunis, sosialis lainnya. Tapi dikalangan ikhwah sendiri,istilah ini bukan barang asing. Sampai untuk istilah ustad pun mengenalustad kanan dan ustad kiri. Disebut ustad kanan bukan berarti karena iaseorang fundamentalis atau bergaris keras, sebaliknya juga disebut ustadkiri bukan karena ia pro sosialis yang revolusioner. Sebutan ini melainkanhanya untuk membedakan latar belakang studi atau ilmu yang digelutinya.'Ustad kiri' buat para aktivis atau dai yang kalau membaca buku dari hurufpaling kiri terus ke kanan alias buku-buku berhuruf latin dan berbahasaIndonesia berari berlatarbelakang ilmu umum, sedangkan sebaliknya sebutan'Ustad Kanan' untuk para ustad yang membaca bukunya dari kanan ke kiri,alias buku-buku berbahasa arab, yaitu yg berlatar belakang ilmu syariah !

29. Empat Perempat KAMMI Sebuah acara dialog yang diselenggarakan sebuah kampus di bilangan JakartaSelatan menghadirkan pembicara seorang Ketua Umum KAMMI pada waktu itu.Peserta yang kebanyakan para ikhwan dan akhwat dari kalangan mahasiswamendengarkan dengan antusias dan bersemangat. Pada sesion tanya jawab punbermunculan banyak soal yang kritis menanyakan posisi dan independensi KAMMIsebagai organisasi mahasiswa yang netral. Seorang Akhwat berdiri dan denganantusias bertanya kepada sang ketua KAMMI yang dari tadi teguh menyatakanbahwa KAMMI tidak berafiliasi pada salah satu ormas ataupun partai tertentu." Anda bisa saja menyatakan bahwa KAMMI adalah organisasi mahasiswa ygindependen, netral dan tidak berafiliasi pada salah satu ormas atau partaitertentu, tapi semua orang pun tahu bahwa kenyataan di lapangan mengatakanbahwa hampir sekitar tiga perempat anggota KAMMI adalah anggota & simpatisansebuah partai dakwah, sekali lagi tiga perempat bung ! bgmn mungkin andamasih mengatakan kenetralan KAMMI dari elit politik ? ", tanya Akhwattersebut dengan cepat dan kritis. Mendengar pertanyaan dan pernyataanseperti ini, sang Ketua KAMMI tersenyum tenang dan -setelah dipersilahkanoleh moderator- iapun menjawab," pernyataan anda salah, dari mana anda mendapatkan angka bahwa tigaperempatdari anggota KAMMI adalah simpatisan & anggota sebuah partai dakwah ? kamiingin mengoreksi bahwa yang benar sesuai catatan kami adalah bukan tigaperempat, melainkan empatperempat ..alias seratus persennya ..! "

30. Mendukung Poligami Suatu ketika di sebuah resepsi pernikahan aktivis dakwah. Sebagaimana biasa, kedua mempelai belum banyak mengenal pribadi masing- masing pasangannya.Hal inilah yg kemudian menjadi incaran sang pembawa acara untuk dijadikanbahan 'game' sebagai hiburan bagi para hadirin. Tentu saja ini tidak sekedargame yang kosong tanpa makna, namun juga mengandung pesan dakwah kepada parahadirin. Sang mempelai pria duduk tenang di singgasananya sendirian. Dan agakjauh dibalik hijab disampingnya duduklah pasangan putrinya. Akhi pembawaacara mulai mengomando jalannya game tersebut. Aturannya, sang mempelaiputra akan ditanya tentang sesuatu dan jika jawaban tersebut benar menurutmempelai putri, maka sang mempelai putri akan menabuh gendang satu kali. Dangendang akan ditabuh dua kali jika jawaban dianggap salah. Tentu saja halini ditujukan untuk menguji sejauh mana kekompakan kedua mempelai. Beberapapertanyaan diajukan, dan jawaban dari mempelai pria selalu dibenarkan olehpasangannya, Sampai suatu ketika pembawa acara memberi pertanyaan ygberbunyi :" Apa pendapat istri anda tentang sunah Rasulullah yg bernama poligami,mendukung atau menentang ?"Sang mempelai pria pun dengan mantap dan tenang menjawab, " mendukung !"Tidak ada jawaban dari pihak mempelai putri. Yang ada malahan sedikitkeributan di barisan hadirin putri. Namun alhamdulillah beberapa saatkemudian terdengarlah tabuhan gendang sebanyak satu kali pertanda mempelaiputri pun setuju dan mendukung poligami. Para hadirin yg kebanyakan paraikhwah pun lega dan bertakbir dengan mantap. Sesampainya di rumah, seolah tak percaya sang suami pun menanyakankembali tentang dukungan istrinya tadi," Bener nih mi, mendukung poligami ?"" wah, abi kurang yakin ya..? poligami sebagai sunah Rasul jelas harus kitadukung bi, tapi kalo abi yg mau poligami, itu jelas urusan lain bi.., enggakrela lah ! ". Sang istripun tersenyum manja penuh kemenangan.

31. Makan dan Kerja Seorang ikhwah sedang dalam proses menuju pernikahan. Kali ini ia diundangoleh orangtua si akhwat - yang telah dikhitbah olehnya beberapa harisebelumnya - untuk makan siang bersama di rumah sang Bapak. Sang mahasiswasempat keder dan berusaha menolak undangan tersebut dengan berbagai macamalasan acara dan aktivitas. Namun alhamdulillah, sang ikhwah nampaknyatidak diundang sendirian, melainkan bersama keluarganya. Tiba saatnya makan siang, kedua keluarga telah siap di depan mejamakan. Sang Akhwat tak nampak di antara yang hadir, mungkin aktivitas dapurlebih menarik dan lebih 'aman' baginya. Sang Bapak pemilik rumah menawarkanpada pada para tamu untu segera memulai menikmati hidangan. Dan mulailahpara tamu mengambil hidangan secara bergantian, dan menikmatinya. Adalahsudah menjadi gambaran umum bagi seorang ikhwah untuk selalu 'itqon' dalamsetiap aktivitasnya. Demikian juga akhi kita tersebut, sebagaimana sudahmenjadi 'fitrah' dan kebiasaannya di kost-kostannya yang dulu, ia pun makandengan lahap dan cepat, jauh meninggalkan para hadirin yang lain. Bagi paraikhwah, hal tersebut adalah wajar dan manusiawi. Tapi bagi seorang calonmertua ?. Benar juga, sang calon mertua agak terkejut dengan aktivitas makancalon menantunya tersebut. Mungkin ia berpikir, " kok ustad makannya banyakya ? ". Keterkejutan ini berdampak pada perubahan wajah dan pandanganmatanya. Keterkej utan tersebut tampaknya diketahui oleh Bapak sang Akhi, dan membuat beliaumenjadi agak malu juga. Akhirnya sang Bapak Pemilik rumah tak bisamenyembunyikan keheranannya, dan berkata menyindir," Wah .., Nak Budi makannya lahap juga ya .? ".Sang Akhi sempat kaget juga menyadari sindiran tersebut, demikian jugaBapaknya yang merasa ikut tersindir. Suasana seketika berubah menjadi serbakikuk dan canggung. Namun Akhi kita ini sudah terbiasa berhadapan dengansituasi seperti itu. Untuk memecahkan kebekuan singkat tersebut, dengancepat ia menjawab secara yakin ," Iya Pak, kalau untuk makan saja nggak semangat, gimana nanti kerjanya .?"Suasana menjadi hidup kembali, nampaknya semua sepakat dengan jawaban calonmenantu tersebut. Kalau untuk makan - yang nota bene nikmat dan mudah- sajakita nggak semangat atau malas, bagaimana kalau kita dihadapkan pada sebuahpekerjaan atau aktivitas dakwah yang berat ?

32. Strategi Dakwah Jalanan kota Jakarta siang itu, seperti biasa, macet. Bus P 4jurusan BlokM - Pulau Gadung penuh dengan penumpang.Bus itu penuh penumpang,sebagian diantaranya berdiri menggantung lengan. Bus merambat pelan seolahmasih menyimpan banyak fasilitas tempat duduk yang kosong. Satu demi satuartis jalanan mulai unjuk gigi. Menghias panas terik mentari denganlagu-lagu bertemakan sosial dan kemasyarakatan. Kadang di hiasai sindiranala politikus, tapi kadang dinodai oleh lirik-lirik sendu yang kurang pantasdilantunkan. Ada yang aneh terlihat. Seorang bapak-seperti dari Madura- setengahbaya memakai batik, peci, dan sarung - khas pendatang baru- duduk di tepijendela dengan tenang. Tetapi yang membuat semua penumpang terheran, bapakitu asyik menjulurkan tangannya ke luar jendela. Bukan sekali dua kali, tapimalah terus-terusan tanpa beban. Sementara penumpang lain mulai berteriakmemberi peringatan." Pak, Hati-hati.. tangan bapak dimasukkan bisa patah kena mobil nanti ."seru seorang ibu yang duduk di sebelahnya." Pak, kemarin ada peristiwa seperti itu. Tangan seorang kakek lepas saatterjulur keluar dan tersangkut pohon di tepi jalan..hi..ngeri." seoranglainnya ikut menakut-nakuti.Pak Kondektur pun tak tinggal diam. Tampaknya kesabarannya sudah menipis ,aksen batak pun menambah ketegangan." Bah, ini orang tak tahu di untung, kalo tak lepas itu tangan, matilah kau." Tapi sang Bapak tak bergeming sedikitpun. Tangannya masih asyikterjulur dan mengayun-ayun di luar jendela. Sorot matanya yang lugu punterkesan percaya diri. Seolah ia tahu apa yang dilakukan dan apa akibatnya.Sebenarnya apa yang ada di benak Bapak tersebut ? Seorang ikhwan yang bergelantung agak jauh dari bapak tersebutsegera bereaksi. Setelah mengamati gerak-gerik, sorot mata, dan mimik wajahtersebut, sang akhi ikut memperingatkan sang Bapak. Tapi peringatan ini laindari seruan-seruan sebelumnya.Dengan santun sang akhi berteriak ," Maaf Pak, kalau tangan bapak nggak di masukkan, nanti sayang lho kalo kenapohon, bisa hancur dan rusak pohonnya. Apalagi kalo kena tiang listrik, wahnanti tiangnya patah seluruh kota bisa padam listriknya Pak. Jadi saya usuldimasukkin saja pak tangannya, biar nggak terjadi kerusakan nantinya.... " Mendengar usulan sang akhi tersebut, sang Bapak tampak tersenyum. Iapaham betul dengan peringatan tersebut. Nampaknya ia sepakat dengan sangakhi. Ia tidak ingin pohon-pohon dan tiang itu rusak karena ulah tangannya.Makanya dengan cepat ia tarik tangannya ke dalam bus kembali. Selesaipersolan semua penumpang menjadi lega. Sebagian lain tersenyum sambilberbisik-bisik menduga-duga. "Oooo..ternyata Bapak ini dari tadi percaya diri karena yakin dengankesaktian tangannya tooo.. Alah-alaaaaaaaah., untung tadi nggak jadi nabrakpohon" Dalam berdakwah, kita juga harus tahu bahasa yang terbaik bagisetiap orang tentu berbeda, sesuai dengan latar belakang objek dakwahmasing-masing. Bukan sekedar bahasa dakwah, tapi bahasa dakwah yang terbaik.Akh kita tadi, telah memberi contoh yang sedemikian nyata. Bisakah andabayangkan jika tangan sakti sang Bapak terbentur sebuah pohon besar ?

33. Masih mau Sekolah Seorang ikhwan yang baru saja menyelesaikan studi S1 nya menghubungi sangMurobby. Apalagi kalau bukan untuk meminta sang ustad mencarikan jodohterbaik baginya. Tentu saja sang akhi ini tidak sekedar ingin menikah, tapijuga siap menikah. Lho, apa bedanya ?. Ingin menikah bagi seorang akhi cenderung bersifat objektif. Artinya iamenginginkan atau menuntut seorang akhwat -yang akan menjadi istrinya nanti- untuk tampil dengan performance dan sifat yang terbaik, menurutnya. Bisajadi ia ingin seorang akhwat yang harus cantik, tinggi, pintar masak,cerdas, penyabar dan lain sebagainya. Atau bisa jadi ia menginginkan yanglebih spesifik misalnya seorang dokter, dosen, hafidzah, atau mungkin yangberasal dari suku tertentu. Lebih parah lagi jika 'ingin menikah' di siniberarti : ingin menikahi ukhti A, B atau C. Yang jenis ini bukan berartitidak boleh. Hanya saja, kurang elegan. Lalu bagaimana dengan siap menikah?. Siap menikah bagi seorang akhi berartikesiapan dari sisi subjektif dirinya. Artinya, ia akan mengukur kemampuandirinya untuk memimpin rumahtangga, tanpa banyak terpengaruh faktor siapayang akan mendampinginya. Dengan bahasa lain, dia punya kesimpulan : " yangpenting ana harus siap dan baik dulu, siapapun istri ana dan bagaimanapundia, toh ana juga yang harus membimbingnya ". Yang jenis ini lebih elegan.Artinya siap mental dalam menikah.Nah kembali ke cerita sang akhi yang selain ingin, juga siap untuk menikah.Sang murobby yang dikonfirmasi pun menyambut permintaan ini dengan semangat.Betapa tidak ? bukankah menjodohkan adalah sebuah amalan mulia. Apalagi yangdijodohkan adalah ikhwan dan akhwat yang masing-masing mempunyai misi danvisi untuk dakwah?Maka dimulailah proyek perjodohan yang indah dan terjaga oleh sang Murobby.Dari mulai tukar biodata sampai ta'aruf belum terlihat ada masalah. Namunketika sang murobby mengkonfirmasi kesediaan sang akhwat, ternyata sangakhwat menolak. Entah sang akhwat punya alasan apa, yang jelas ia hanya bisaberalasan pada sang murrobby :" Afwan ustad, saya masih mau melanjutkansekolah dulu.."Terpukul hati sang akhi mendengar jawaban sang akhwat. Pikirnya dalam hati,mengapa kalau masih mau sekolah ia bersedia memberikan biodatanya dan bahkansampai proses taaruf ?Sang murrobby pun merasakan hal yang sama. Ada apa gerangan di balikpenolakan ini ?. Sang Akhi beritikad baik untuk tetap menikah. Sang murrobby pun kembalidengan senang hati membantu sang akhi. Dilalui proses dari awal sebagaimanayang pertama tadi. Namun sayang seribu sayang. Kasus penolakan yang pertamakembali terulang. Masih dengan alasan yang sama : sang akhwat masih maumelanjutkan sekolah.Pusing kembali melanda sang akhi kita ini. Dicobanya sekian kali untukberinstropeksi: Adakah yang salah dalam biodatanya ? Atau ada kesalahan kahsaat taaruf kemarin ? Ah , rasa-rasanya semuanya begitu lancar, tak adamasalah. Atau masalah penampilan fisik ?. Ah, benarkah itu masih menjadi kriteriayang prinsip di jaman ini ? . Sang akhi bingung, ia benar-benar belummenemukan jawaban yang tepat atas kasus penolakan dirinya.Sang murroby tampaknya ikut merasa bertanggung jawab dengan penolakntersebut. Mungkin karena merasa kasihan dengan dua kali penolakan tersebut,sang murrobby pun berinisiatif untuk ambil langkah yang lain. Kebetulan iamempunyai adik perempuan yang juga seorang akhwat. Maka setelah mengadakanbriefing yang intensif terhadap sang adik, dimulailah proses perjodohankeduanya. Biodata adik sang murroby pun berpindah ke tangan sang akhi ini.Dengan seksama di baca semua point di dalamnya. Tidak lupa dua lembar fotoukuran post card juga diperhatikan agak lama.Sang Murobby yang juga kakak sang akhwat terburu-buru untuk menanyakankesediaan sang akhi untuk meneruskan proses." Gimana akhi, antum bersedia melanjutkan proses ini kan ? "Sang akhi bingung bukan kepalang. Ada perasaan kurang sreg dalam dadanya.Lebih-lebih saat melihat dua lembar foto sang akhwat. Diulang-ulang kembali,sama saja. Ada rasa kurang berkenan yang muncul terus menerus danmengganggu." Gimana Akhi, sudah siap untuk meneruskan prosesnya ? "Pertanyaan sang murobby menambah kegalauannya. Keringat dingin mulai menetesdari dahinya. Ia menunduk agak lama.Sang akhi merenung sejenak, berinstropeksi. Sejurus kemudian ia mulaimengangkat kepala. Tersenyum. Baru sekarang ia tahu alasan mengapa duaakhwat yang terdahulu menolak dirinya: kriteria fisik !! Kriteria fisik ,kedengarannya memang lucu. Tapi ternyata ia selalu menjadi begitukontemporer. Selalu saja ada di mana saja dan kapan saja." Gimana akhi, bisa di jawab sekarang ?? "Dengan sedikit berdehem, sang akhi menjawab, " Afwan Ustad, setelah saya pikir-pikir, nampaknya saya " masih maumelanjutkan sekolah " saja ustad ... "Lemes tubuh sang murrobby. Namun ia pun tak bisa berbuat apa-apa. Dalam hatiia berkata : Dasar aktifis jaman kini, masih teguh mempertahankan kriteriafisik !!!. Andakah salah satunya ?
In uriidu illa ishlahi ma'stato'tu wa ma taufiqii illa billahiWa akhiru da'waana ani lhamdulillahi robbil a'lamiin

No comments: