5/25/2005

SMS tuh bikin masalah !

Siapa bilang kalo SMS gak bikin masalah ? tuh buktinya salah seorang sahabat saya harus berurusan lebih panjang dan lebih lama cuma gara-gara sms. Ngabisin waktu, biaya, dan jelas pikiran, perasaan plus tenaga. Datang sms satu aja, mo jawab lamanya minta ampun. Pake ditulis dulu di buku trus dibaca bolak balik, cari referensi rujukan baru diketik lagi. Selesai diketik dibaca lagi berulang-ulang baru dikirim.

Emang kalo kita sih sepele-sepele aja, tetapi beda lagi kalo urusannya udah masalah yang satu itu, ugh ! saya aja yang dengerin udah dibikin pusing apa lagi dia yang lakoni. Kenapa mesti ditulis, kenapa mesti dicari rujukan referensi, kenapa mesti dibaca ulang-ulang. Jawabannya cuma satu ! gak pengen salah jawab. Udah kayak gitu aja sering juga salahnya. Makanya saya bilang SMS tuh juga bikin masalah.

Belum lagi kalo pulsa abis, mo pinjem sungkan. Mo beli pulsa kantong tipis. Trus mo diapain itu SMS yang masuk barusan ? dianggurin ? silahkan, tapi ... tunggu aja SMS beruntun yang bikin dada panas, kuping memerah, nafas sesak, mata melotot ! padahal kalo yang seberang tau disini kehabisan pulsa tentunya gak perlu lah kasih SMS kayak ngeluarin peluru M16 dari moncongnya.

Bukan berarti saya gak pernah, satu setengah tahun yang lalu saya sendiri juga pernah jadi bulan-bulanan SMS. Dijawab satu datangnya dua, enggak dijawab datangnya malah lima ... nah lho. Dari pada saya kena penyakit akut SMS, akhirnya peredaran no hp saya cabut. Kalo mo menghubungi silahkan lewat telpon kantor.

Kita sebagai pelaku yang sering kirim sms beruntun kayak senapan mesin setelah beberapa sms gak dijawab kayaknya kurang menyadari bahwa diseberang sana, ternyata kita merepotkan orang yang kita sms-i. Gimana tidak, satu kali sms dia harus menghabiskan waktu lebih kurang 10 menit ( dalam keadaan normal untuk membaca dan membalas ) bahkan bisa 20 menit kalo itu dia cari referensi dan sangat berhati-hati dalam menulis pesan.

Kita juga tidak menyadari bahwa kalo sms kita terkadang mengganggu orang-orang yang mungkin sedang silaturohim. Mungkin mereka sedang bercerita dengan teman yang sudah lama tak jumpa. Namun cerita yang hangat tadi tiba-tiba terhenti gara-gara membalas sms kita.

Tidakkah kita sadari kalo kita memaksa orang yang kita SMS-i untuk mengeluarkan biaya yang lumayan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang gak jelas dan gak mutu dari kita ? Memang kadang kala kita gak butuh jawaban, tapi sungkan itu yang bikin gak tahan. Nah, bukankah ini kita menjadi pendorong untuk pemborosan ?

Ok bagi anda yang pernah menerima sms nyasar, atau mungkin disasar-sasarkan alias bikin penasaran apakah gak jadi kepikiran ? Coba bayangkan anda seorang programer yang sedang menyelesaikan program terakhir tiba-tiba ada sms kemudian konsentrasi anda terganggu dengan adanya sms yang harus dibales gak satu dua kali. Kemudian anda kembali ke program anda dan anda harus nge-trace lagi dari awal yang membutuhkan waktu sekian jam lagi.

Kalau anda sedang sholat, tiba-tiba hp anda berbunyi pertanda sms datang. Apakah anda bisa menjamin kalo pikiran dan konsentrasi anda masih pada sisa rakaat yang semestinya anda lakoni ?

Yah begitulah konsekwensinya kalo punya HP, ga bisa diam barang sedikitpun. Kadang pas lagi tidur juga terbangun gara-gara sms gelap tengah malam. Ah, emang dah sms bikin masalah !

Mau tau caranya biar sms gak bikin masalah ? Bagi anda pengirim sms, dimohon mengirimkan sms yang perlu-perlu saja. Sayang juga pulsa anda dihabiskan hanya untuk hal yang sepele.
Bagi anda penerima sms cukup tekan switch off pada hp anda, dan anda akan tenang melakukan apa saja.

# dedicate for my bro

No comments: