5/26/2005

mmm ... tapi gak janji sih ...

Kamu tau kan Sa, kalo semua pergulatan antara ketakutan, kekhawatiran dan harapan itu berujung pada pesan singkat :

"Ass, ana juga berharap seperti yang antum harapkan, semoga 4JJI berkenan.Jazakallah, DONT REPLY!".

Sedih, ketawa, ceria, murung campur aduk jadi satu. Bukan masalah DONT REPLY nya tetapi 8 tahun ! bayangin ... 8 tahun Sa. 8 Tahun saya baru tau pasti kalo semuanya ternyata ... ah ! Sa, ternyata betapa bodohnya diri ini ya ? Saya pun tak bisa mengerti pasti apa skenario dari Allah Azza Wajalla selanjutnya. Yang jelas, yang kemaren itu membuat saya kalang kabut gak karu-karuan. 110 ribu rupiah pun rela, dengan alasan ini adalah masalah yang sangat urgent ! memang saya tak peduli lagi, kalo sempat jawabannya diterima dan lanjut. Saya pun siap-siap untuk maju ! saya tak peduli lagi dengan skripsi, tak peduli lagi dengan kerjaan. Yang ada dalam pikiran saya cuma satu "Saya diproses !" itu saja.

Namun, saya masih punya dua sahabat yang selalu melarut dalam suka dan duka. Walopun dalam kondisi full presure sesaat setelah menerima pesan itu, mereka tidak ada di tempat. Tapi kemaren setelah kita berkumpul lagi, mereka melemparkan beberapa alternatif yang membuat saya harus berpikir kembali dan sebisanya menyusun strategi yang tepat.

Memang pada saat setelah aku membaca buku itu sa saya merasa siap bahkan sangat siap malah. Tapi, dihadapkan pada kenyataan sebenarnya dan dipikirkan lebih lanjut lagi banyak pihak yang terkait dengan itu semua. Dan saya harus, mau tak mau ... mempelajari peta nya kembali. Agar strategi jitu, dan rencana bisa berjalan dari rencana A/B/C dst.

Benar juga apa yang dibilang oleh sahabat saya :
"Antum tidak bisa mengambil keputusan dalam keadaan emosi masih labil, untuk yang satu ini antum harus berada dalam posisi 0".

Ya Allah belum lagi Engkau alihkan jalan itu, ketakutanku sudah memuncak. Baru saja Engkau kasih tau, aku sudah bertekuk lutut. Engkau mengujiku dengan segelintir saja aku sudah merasa lelah. Astaghfirullah ... seperti inikah cinta yang aku punya padaMu ya Robb ... ampun ya Robbi ! tunjuki jalan dimana disana aku bisa meniti hati yang ikhlas.

Sa, jangan sampe lupa ya dengan "mmm ... tapi gak janji sih ... " (tersenyumlah)

No comments: