1/28/2004

hanyalah sebuah kesepian.

pesan itu ...

banyak pesan yang kuterima hari ini, dan salah satunya :

malem, puta!Thanks ya..Dah mau sabar sama Mutia.Hehehe!Sorry ya klo selama ini i sering cuek ma u,bis i affraid klo ada something ;) good nice day ye...(****)

hehe,ternyata benar apa yang kupikirkan. cueknya Mutia karena sebuah kesetiaan, salut ! aku acungi jempol 4 buah.

Jika aku ngotot didalam fisiknya Puta adalah aku, aku yakin hari ini bukanlah hari terakhir dari kerja keras kita dan kru selama ini. hari ini ke-Puta-an ku berakhir, begitu juga dia ke-Mutia-annya juga habis. Sangat bagus awal yang diciptakan, tanpa "something" sehingga mengakhirinyapun tidak susah. Tidak ada bekas "something" didalam hati untuk dibawa pada diri yang sebenarnya.

Selamat untuk dia, selamat untuk semua kru dan selamat untuk kita semua ... karena perjalanan panjang "Seminggu Sejak Saat Itu" menoreh sebuah kenangan yang indah, dimana semuanya kita lengkapi dengan canda, tawa, suka, duka, bad mood, bt, bahkan tangis pun seketika bisa menjadi ketawa terbahak-bahak. Rasa yang paling indah untuk dinikmati jika semuanya kita lahap dalam satu piring yang sama.

Mencintai ataupun dicintai adalah hal yang membuat aku selalu berpikir panjang, dan mungkin disanalah sisi buruk dari seorang pria seperti aku. banyak hal yang kutakuti, atau mungkin lebih tepatnya adalah sebuah kekhawatiran.

Jika aku mencintai, cemasnya aku bukan karena tidak dicintai. dan begitu juga jika aku dicintai, kekhawatiranku bukan tidak mencintai. Tetapi selalu pada kenapa mencintai dan kenapa dicintai ? karena apa perasaan itu ada ? kodrat memang, tapi bisakah kita jujur untuk menjawab apa sebenarnya yang mendasari itu semua ?

sudah terlalu banyak yang singgah di kupingku perasaan itu ada didasari karena fisik, sifat, atau hal-hal lain yang begitu di agungkan. apakah sedangkal itu ?

Namun dari dulu, siapa yang aku cinta tetaplah itu... terpendam dalam-dalam, tanpa bunga, tanpa kembang.. tanpa senandung... hanyalah sebuah kesepian.

ya Allah ... air mata milikMu ini sering keluar dengan sendirinya disaat Engkau buka kan hati dan pikiranku untuk membicarakan perasaan yang memang Engkau kodrati, aku ingin berbicara lebih banyak lagi tapi aku tak mampu ya Allah. aku begitu takut Engkau tidak ridho ya Allah, ampuni aku ...