1/29/2004

secangkir capucino

Gelas merah itu kutuang dengan air panas 70 derajat, yang sebelumnya kuisi dengan serbuk capucino dan sesendok gula yang warnanya rada kusam. Dibandingkan gula putih bersih, yang kusam itu rasanya lebih manis, coba saja !. Dengan secangkir capucino yang kuaduk dengan garpu ini ( gak ada sendok lagi, gak tau sapa yang ngumpetin ) aku berharap ada sedikit penghangat, sekaligus pembuka jalan pikiran dan tubuh ini untuk terus bertahan melakukan yang sebelumnya sudah direncanakan. 3 tegukan sudah mengalir dalam kerongkongan, tapi kok malah aku beralih ke tulisan ini ? dan ini udah yang ke empat kali nya kutempelkan bibir di sisi cangkir plastik warna merah muda itu. merah muda ? ya, cangkir yang 1 tahun yang lalu kubeli di toko swalayan "sardo" di pertigaan jalan gajayana sana.

sekilas mataku melirik 2 orang user yang lagi asyik menikmati bungkusan nasi mereka. sesekali matanya melirik ke arah monitor, hm lagi download kali yah. kuperhatikan sekeliling, nah hari ini gak ada yang berteriak lagi. pada kemana mereka ? berpindah lokasi atau kecapekan atau kehabisan suara untuk berteriak kata-kata seperti yang kemaren ? sepi juga terasa, hanya suara dari speaker 12 inchi kepunyaan radio yang kugotong kesini. nyolong ? bukan lagi, atas nama pinjaman lah. tapi gak tau mo minjem sama siapa, soalnya dulu aku yang hidup disana sendirian.

"ini berapa mas ?" salah seorang user butuh air melancarkan nasi yang nyangkut di kerongkongannya. " seribu tiga ratus " jawabku datar. dua lembar ribuan kuterima, dan tiga keping koin aku kembalikan ... satunya pecahan lima ratus dan dua yang lainnya ratusan. sejenak aku mendesah, sepi lagi...
untuk ke lima kalinya kuteguk rasa kopi krim itu dari cangkirnya, ops... hampir habis. seiring dengan dentuman too phat yang mengakhiri lirik dan musiknya. kenapa selalu too phat ? aku tersenyum, lagu apa lagi ? dua bulan sudah cd laguku belum kembali ketangan, sempat aku berpikiran hilang sebelumnya tapi ternyata ada yang minjem. sampai saat ini belum juga dikembalikan. mungkin dia lagi butuh, tapi kok lama ya ? mungkin lupa ... mungkin saja.

ops... dah bangun ternyata, kusut juga tampangnya. radang paru-paru ? semoga cepat sembuh, semoga apa yang kulantunkan kemaren seusai salam didengarkan oleh Allah, ya ... semoga kamu cepat sembuh. 2 hari yang lalu aku baru tau kalau dia terkena radang paru-paru. so, sejak hari itu aku gak lagi melihat dia ngemut rokok begitu juga dengan ketawa lepas nya. orang yang selalu menemani dan kutemani sepanjang hari sepanjang malam. begadang bersama, hidup diatap yag sama. dan tentunya nasib yang sama juga. semoga kau mampu bertahan dan berjuang mas ! kamu ada aku dan aku pun juga punya kamu, dan masih banyak yang kita miliki ... kenapa bibir itu taklagi kau lebar kan ? menebarkan senyum pada setiap orang yang kau lihat malam ini. biarkan saja hari-hari kemaren berlalu, itu adalah pegangan untuk kita kedepan.

tegukan terakhir ... ahh... alhamdulillah, sedikit lega rasanya yang kurasakan. 6 tegukan capucino ! semoga semangat itu timbul lagi, tapi kenapa kok jadi ngantuk ya ?

No comments: