1/22/2004

Sa, aku butuh kamu

dari tidurku menyisakan embun yang terbangun gara-gara suaramu mengacak-acak awan. ketika rasa takut hinggap dan rasa nyeri berbisik membuat aku tahu dengan diriku sendiri, sementara diatas sana setan tertawa melihat aku tertahan meneriakkan lapar karena awan gelap tak bertemu di meja sarapan.

sapaku dilewati mimpi menjelang subuh ketika engkau mengajakku terbang ke langit. namun cukuplah sampai disini, lapar memang jiwaku... tapi engkau mengajakku untuk diam. hati yang berlari menyingkap rahasia yang membuat semakin menyandu. suatu saat detik kan berhenti tak ada lagi menit yang menari bahkan jam yang bernyanyi membuat perjalanan menjadi asing dan tersisih, aku biarkan ? entahlah.

Sa, aku butuh kamu