2/13/2004

Audio Blog

Belakangan ini kok aku pengen banget ya punya audio blog. Kenapa ? alasannya simpel aja kok, biar gak capek ngetik. Apa yang terlintas untuk dituangkan ke dalam sebuah tulisan jadi tinggal ngomong aja. Ide yang muncul dengan penafsiran dalam bentuk kata-kata tidak mengalami selang waktu yang lama. Di Kamar mandi sambil *lapor* kadang-kadang ada sebuah lamunan yang sering muncul disana, tak jarang aku telaah lamunan atau pun buah pikiran saat itu berupa ide-ide atau sesuatu yang dapat kutuangkan dalam kata-kata. Namun disaat aku sudah lega dan hendak menuliskan melalu 10 jari ini, banyak sekali bagian yang terlupa atau malah temanya hilang begitu saja, sayang kan ? nah kalau seandainya aku ada perekam waktu *lapor* tadi tentunya apa yang inginku ungkapkan bisa langsung menjadi suatu bentuk suara yang bisa kudengar kapan saja. Gak perlu lagi duduk dibelakang monitor sambil bengong mengingat apa saja yang terlintas di kepalaku sewaktu menjalankan aktifitas.

Ku akui, banyak sekali yang ingin ku tulis. Tapi kecepatan tangan ku terkadang gak memadai untuk mengingat semua yang ingin ku tuangkan dalam bentuk tulisan. Memang sih tulisan mejadi induk dari semua penuangan ungkapan agar dimengerti oleh orang lain, tapi aku berpikir sangat tepat jika format suara terlebih dahulu sebelum ku jadikan dalam bentuk sebuah tulisan. Dengan rekaman suara, mungkin tulisan yang dicoret, pencetan backspace, tools delet akan berkurang. Di perjalanan pun aku pun sering berpikir "andaikan ada alat perekam" tentunya aku bisa bercerita tanpa membuka buku hitam, mengambil bulpen dan duduk bersandar di tempat yang rada nyaman. Aku bisa bercerita sambil jalan, sambil duduk-duduk, sambil makan dan segalanya deh kapan saja dimana saja.

Walopun kehadiran audio blog sudah mendahului beberapa bulan yang lalu tepatnya disini, cuma sangat disayangkan gak ada versi gratis nya ada sih free trial, yang ujung nya jelas dalam jangkan waktu beberapa bulan lagi harus bayar. Selain itu harus memiliki sambungan telpon, nah jadinya terlalu ribet kan ? waktu itu udah register, tapi gara-gara ribet juga akhirnya akau undur diri. Kali ini aku punya segelintir ide, gimana kalo make alat perekam ? memang sih butuh biaya, tapi insya allah masih bisa terjangkau. Yap betul, kayak wartawan ngerekam. nantinya suara yang terekam di kaset di pindahkan ke komputer dalam bentuk format audio, kemudian di upload gampang kan ?

Permasalahannya sekarang itu, alat perekamnya mana ? ya itu dia, kembali aku terbentur disana untuk yang gak bisa keitung lagi untuk keberapa kalinya. masalah klasik yang sering membuat aku menjadi rada miring, bukan ideku yang gila tapi gara-gara yang kupikirkan aku terkadang jadi gila sendiri kalo selalu nemukan kondisi seperti ini. Bosan udah ! apalagi menceritakan masalah klasik yang entah kapan melepas lilitannya.
Hari ini saja satu sen pun aku gak megang, gimana mo beli alat perekam ?

* nah bener kan apa yang terlintas di pikiran anda, intinya "itu-itu aja permasalahan mu yang lain napa, mesti gak jauh dari masalah klasik, gak jauh dari masalah penderitaan, kapan sih bakal bercerita sebuah keceriaan, kebahagian, atau cinta kek sekali-sekali."
maaf untuk semuanya kalau barusan masih nyangkut juga ama masalah klasik, maaf kalo lebih dari separo isi catatan ini gak jauh dari putaran roda hidup yang berada dibawah. karena memang itulah kenyataannya. ini adalah catatan yang bukan untuk siapa aku tulis, ini bukan lembaran yang kupersembahkan buat siap tapi ini adalah goresan hidup seorang anak manusia yang masih berjuang, ini kumpulan kalimat yang mencatat perjalanan panjang sejarah hidup. Ini catatan untuk diriku sendiri bukan untuk siapa-siapa, itu saja.

Ngomong-ngomong laper juga nih, makan ? masa mo ngutang di sana lagi ? kemaren udah, sekarang juga ? sabar ... Allah itu maha pemurah

No comments: