2/24/2004

Secarik Lamunan

Setiap kali aku ngaca, setiap kali itu pula terjadi perubahan dari apa yang kulihat. Terkadang terlintas dipikiran hidup itu susah, tapi gak jarang juga aku menghadapi kenyataan ternyata hidup itu indah. Hal-hal yang bertolak belakang selalu memenuhi apa saja yang tersirat dibalik semua yang terjadi. Dunia sudah bolak balik begitu juga dengan diriku juga terombang ambing. Satu arah ditetapkan tapi selalu saja arah dipaksa keadaan untuk mengarah pada hal yang lain.

Aku berada di ruang yang sama tapi naluriku berkata aku tidak berada disana. Kamuflase ? bukan ! Lihat mereka yang berkeliaran, menyibak hari mengukir jati diri dengan apa saja yang membuat mereka semakin berarti. Sedangkan aku ? hilang ! berbekas ? yap sedikit saja, sedikit saja bekas itu tersisa dalam benak kepala. Suatu ketika pernah aku lihat satu bintang, aku perhatikan dan aku tetapkan letaknya disana, besok aku lihat masih saja dia disana. Lusa aku kembali dan sekali lagi masih saja disana. Tapi apakah itu benar ? kenyataan nya tidak ! bolehlah dia tetap konstan disana tetapi tempatku berpijak sudah berubah, walopun hanya sekian derajat saja. Tapi tetap saja berubah kan ?
Hidup sebagai seorang pengembara adalah sebuah keberuntungan, namun terkadang aku seringkali tidak menyadari. kenapa ? karena aku terlallu melihat keatas, menggantungkan pandangan jauh...sangat jauh dari jangkauan.

Suara-suara itu kembali diperdengarkan,

"Bintang itu jauh nak, jangan gantungkan harapanmu disana. Tundukkan kepalamu dan lihatlah apa yang engkau pijak, beban seberat apapun tanah itu akan menerima. Dia tak mengeluh, dia tak mengumpat dan dia tak menangis walopun dia jadi tempat pembuangan barang yang paling hina. Kau lihat keatas nak, jangankan langit... awan saja sering mewakilkan apa yang terjadi diatas. Mereka sering menangis, mereka sering suram. Tapi bukan selalu menangisi apa yang mereka lihat dibawah, mereka juga sering ceria dan itulah keseimbangan."

"Nak... jika nanti engkau berada dibawah, jadi tempat berpijaknya orang-orang. Jadi tempat pembuangan bagi orang-orang tetaplah menjadi yang bermanfaat. Tumbuhkan segala sesuatu yang dibutuhkan, buat tumbuhanmu itu kokoh, rindang, penuh buah, bunga yang warna warni, menebarkan wangi disekitarmu dan berusahalah memberikan manfaat bagi siapa saja yang berhak untuk memetiknya. Disaat berada dibawah itulah nak, engkau menjadi orang yang paling kaya. Karena langit tak mampu berbuat seperti itu, tak bisa menumbuhkan apa yang mereka butuhkan. Tak kan bisa menjadi tempat pembuangan karena setiap dilemparkan ke atas pasti selalu akan dijemput oleh yang berada dibawah. Maka bersyukurlah nak, menjadi yang dibawah bukan berarti engkau hanya bisa diam saja. Masih banyak yang bisa kau perbuat, masih banyak yang bisa kau berikan manfaat ... renungkanlah itu nak".

"Nak ... jika seandainya nanti engkau di ijinkan berada diatas, jangan kau lihat terus apa lagi yang ada diatasmu. Karena tanpa engkau lihat pun semua orang percaya diatas langit ada langit. Lihatlah mereka yang dibawahmu, lihat awalmu dulu. Tempat berpijaknya orang-orang, tempat tumbuhnya tanaman. Apakah kau tega nak ? disaat mereka kekeringan, apakah kau tak tersentuh disaat melihat mereka mereka gersang. Menangislah untuk mereka nak, karena engkau menjadi awan juga karena mereka. butir-butir air yang berasal dari matamu itu yang mereka butuhkan, agar mereka selalu subur. Agar mereka selalu bisa menumbuhkan buah manfaat bagi siapa saja. Sekali-kali jangan engkau lupa bahwasanya engkau juga pernah berada disana. Dan suatu saat nanti jika masanya datang engkau akan kembali kesana. Kenapa ? karena itulah yang namanya sirkulasi hidup !"

Secarik lamunan yang kulayangkan hari ini, membuatku teringat akan apa yang selalu dipesankan. aku masih hidup, ya... hidup ! sebuah kenyataan bahwasanya keberuntungan itu masih ada. Karena tanpa hidup aku bukanlah siapa-siapa, karena awalnya dulu aku tak memiliki apa-apa bahkan hidupku ini adalah pinjaman yang suatu saat nanti akan ku kembalikan dan aku pertanggung jawabkan. Seberapa berartinya hidup itu ? bagiku amat sangat berarti sekali ! Karena tanpa hidup aku tak kan lagi bisa melakukan apa-apa ...

Selamat pagi bu, Selamat pagi ayah ... sampai saat ini alhamdulillah aku baik-baik saja

No comments: