Serangkaian kata-kata yang aku barusan aku dapatkan, membuat aku menjadi termenung, jauh melambungkan pikiran kemudian jatuh menghujam menusuk begitu dalam. Sungguh sangat berarti tulisan tersebut bagiku, sehingga aku pun menempatkannya bukan di bagian artikel atau others melainkan dibagian utama ini. Kenapa ? karena maknanya begitu dalam bagi seorang anak manusia yang beridentitaskan aku.
Tadi aku tidak sengaja melihat sebuah judul "Tentang Ikhwan Sejati" di website nya Muslimah Indonesia Nanyang University Singapura, aku menjadi tertarik dan langsung aja klik dan muncul tulisan berikut :
Tentang Ikhwan Sejati
diserahkan tgl: 2003-12-08 08:59:17, 241 kali dibaca
EMBUN TAUSHIYAH - Senin, 2 September 2002
sumber: www.masjidits.cjb.net
IBU..., Ceritakan Aku Tentang Ikhwan Sejati...
Seorang remaja pria bertanya pada ibunya: Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati...
Sang Ibu tersenyum dan menjawab...
o Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya....
o Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.....
o Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa ...
o Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah...
o Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan...
o Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu...
o Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya...
o Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia mengahdapi lika-liku kehidupan...
o Ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca...
....setelah itu, ia kembali bertanya...
Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu, Ibu ?
Sang Ibu memberinya buku dan berkata.... Pelajari tentang dia... ia pun mengambil buku itu MUHAMMAD, judul buku yang tertulis di buku itu.
Sebuah jarum tajam melesat cepat kemudian menusuk tepat dalam pusat hatiku, aku terkapar meneteskan air mata. Ampuni hambamu ini ya Allah ... ya Rabbul izzati
No comments:
Post a Comment